8. Menyadari perasaan

3.1K 836 156
                                    

Yuhuuuu ketemu lagi sama Snow 😼

Mulai minggu ini Snow udah update seminggu tiga kali yah. Senin, Rabu, sama Sabtu gengs.

Jangan lupa vote dan komennya 😾

Snow siap menghibur kalian, selamat mambaca 😻












Aku tidak mengerti apa yang membuat semua pasukan sangat kuat. Bayangkan, mereka hanya berhenti lima hari sekali untuk istirahat dan makan. Okelah kalau soal istirahat, tapi makan?! Mereka tidak makan dengan normal namun tetap terlihat segar bugar dan kuat. Tapi setelah mengingat adanya penyihir di dunia ini, aku jadi tidak heran tentang mengapa mereka tidak merasa kelaparan. Pasti para penyihir di dalam pasukan sudah melakukan sesuatu.

Hanya aku yang tetap makan banyak dalam sehari meski kuda sambil melaju. Setiap aku sedang makan, Regis memelankan laju kudanya. Jadi semua orang pun melakukan hal yang sama. Ya, katakanlah kalau aku adalah penghambat dalam perjalanan ini. Tapi siapa sih yang berani menentang Pangeran, hohoho.

Perihal lamarannya, aku belum memberikannya jawaban. Jujur saja aku sangat ingin mengiyakan. Tapi, mengingat kutukan ini tidak jelas ujungnya, aku tidak berani mengambil keputusan itu. Aku tidak ingin membiarkan Regis berharap terlalu banyak lalu berakhir patah hati. Regis adalah pria yang baik.

Melihatku diam, Regis lantas berkata, "Tidak papa kalau kau belum bisa menjawabnya sekarang. Aku akan menanyakannya kembali saat kau sudah berubah menjadi manusia."

Aaaaa, andaikan kau ada dalam dunia nyata, Pangeranku.

Sudah lima belas hari perjalanan. Kami sedang berhenti untuk beristirahat dan makan di dalam hutan. Ini adalah rute paling cepat yang bisa diambil. Dan tentu saja lebih banyak rintangan. Seperti hewan buas dan area yang tak bisa diperkirakan. Namun itu bukan masalah besar bagi pasukan kuat ini. Hewan buas adalah makanan, sedangkan rute terjal adalah pengalaman. Ya, tidak ada yang akan mati hanya karena masalah sepele seperti ini.

"Kita akan sampai sesuai waktu yang sudah kuperkirakan," kata Regis pada rapat yang diadakan di dalam tendanya. Di atas meja digelar peta perjalanan untuk sampai ke tujuan.

Dari mana datangnya meja ini? Jangan tanya aku karena aku juga tidak tahu. Masalah tenda bisa dilipat dan dibawa, tapi meja? Mungkinkah mereka punya semacan cincin penyimpanan atau kantong Doraemon? Entahlah. Bahkan dalam tenda ini juga ada tempat tidur dan kursi.

"Kita bisa sampai lebih cepat kalau kuda terus berlari dalam kecepatan dan bisa mengurangi banyak waktu di perjalanan."

Oh, ada yang berani menyindir rupanya. Namun Regis menghadapinya dengan tenang.

"Tidak perlu terburu-buru. Pasukan kita pun tidak dalam kondisi terdesak di sana. Mereka bahkan mungkin tidak memerlukan bala bantuan. Yang Mulia mengirim pasukan tambahan hanya untuk menyelesaikan perang lebih cepat."

Dia terlihat sangat keren dalam situasi serius seperti ini.

"Saat melewati rute ini, seharusnya kita bisa sampai dalam waktu dua puluh hari. Setiap memelankan laju kuda tiga kali dalam sehari, kita jadi menambahkan waktu sepuluh hari."

Yang lainnya ikut protes. Bisanya hanya menyindir. Kalau berani coba bilang langsung kalau aku adalah penghambat, huh.

"Sudah kubilang waktu perjalanan bukanlah masalah! Waktu yang ditetapkan untuk sampai di tujuan adalah satu bulan dan Yang Mulia sudah menyetujuinya. Tidak ada lagi yang perlu dibahas, kalian boleh keluar!"

Kesal juga dia. Nah, usir semuanya, usir!

"Mereka sangat rewel."

Oh astaga, ternyata seorang Regis bisa menggerutu.

The Book Of Fantasy : Snow & Prince [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang