Di suatu pagi hari tepatnya di sebuah rumah sederhana terdapat seorang remaja yang sedang memberi makan kucingnya, ia disana tinggal bersama seorang Ibu, Ayah, dan Adiknya
"Pusss... puss kucing ayo makan supaya gembul dan menggemaskan" kata si remaja itu sambil memberi makan kucingnya
"Raja kenapa kau masih memberi makan kucing?, bukan kah kau harus berangkat ke sekolah?" Tanya Ibu remaja itu yang tiba tiba datang
"Aku akan berangkat sebentar lagi Bu, memangnya Vincent mana Bu?" Tanya Raja si remaja itu yang menanyakan keberadaan Adiknya kepada Ibunya
"Vincent sudah berangkat naik sepeda bersama temannya tadi" jawab Ibu Raja
"Oke deh" kata Raja
"Sebaiknya kau cepat karena bus sekolah akan segera sampai" kata Ayah Raja yang sedang siap siap juga untuk pergi bekerja
"Baiklah kalau begitu, aku pamit pergi kesekolah dulu ya sampai jumpa" pamit Raja ke Ayah dan Ibu nya
(Di perjalan menuju bus sekolah)
Raja sedang berjalan menuju pemberhentian bus sekolah sambil mendengarkan lagu lewat earphone yang iya gunakan, sampai akhirnya seseorang mengagetkannya dari belakang dengan berteriak dan menepok bahu Raja
"ANGKAT TANGAN...."
"Aaahhhh..., aish kenapa kau mengejutkan ku Nadira" kesal Raja kepada temannya itu yang bernama Nadira
"Maaf, lagian kau berjalan seperti hantu saja tidak menghiraukan apapun" balas Nadira dengan raut wajah yang sedang badmood
"Kenapa wajah mu seperti itu?" Kata Raja
"Aku sedang kesal sekarang ini" balas Nadira dengan mengkerucutkan bibirnya itu
"Pasti karena diomeli Ibu mu lagi kan, karena kau gosong memasak telur" kata Raja dengan sedikit tertawa, dan pergi berjalan duluan meninggalkan Nadira di belakang
"Yakkk jangan meledekku kan aku sedang belajar memasak" kesal Nadira
Raja akhirnya sampai dipemberhentian bus sekolah, dan disana dia bertemu dengan temannya
"Raja, tumben kau sendiri biasanya bersama Nadira" kata teman mereka
"Aku malas mendengar curhatannya tentang telur gosong lagi" balas Raja sambil menaiki bus sekolah
"Apa masalahnya dengan itu?" Kata teman mereka dengan bingung
"Hi Arion, apa kau melihat Raja?" Tanya Nadira yang datang belakangan setelah Raja tadi
"Oh hi, Raja baru saja masuk kedalam bus tumben kau tidak bareng Raja?" Kata teman mereka yang bernama Arion itu
"Ahhhh entahlah malas juga aku menjelaskannya, yang terpenting dia membuat ku tambah kesal hari ini" kesal Nadira sambil masuk kedalam bus
"Kenapa mereka itu" bingung Arion
(Sesampainya disekolah)
Mereka baru saja turun dari bus didepan gerbang sekolah, dan sudah ada 2 remaja wanita disana sedang menunggu mereka
"Nadiraaaa...." teriak 2 remaja itu
"Abil, Aneska kalian berisik banget sih masih pagi tau" kesal Raja kepada 2 remaja itu yang bernama Abila dan Aneska
"Memangnya kenapa sih, sirik aja kau" kata Aneska dengan raut wajah yang kesal juga
"Dia memang begitu orangnya selalu buat orang kesal" kata Nadira sambil menatap tajam kearah Raja
"Sudahlah lebih baik kita masuk, kau kan ada piket Nad" ujar Arion
"Oh iya, yaudah yuk masuk" balas Nadira sambil menggandeng kedua teman wanita itu dan berjalan masuk ke dalam sekolah meninggalkan Raja dan Arion
"Haduh... Mereka itu sungguh menyebalkan" kesal Raja
"Aku setuju sih" kata Arion
"Siapa yang menyebalkan?" Tanya seseorang yang mengagetkan mereka berdua
"Eeeyyyy..." kaget Raja dan Arion
"Kau mengagetkan ku saja Ray" kata Arion
"Ya siapa lagi memangnya yang menyebalkan selain pacarmu dan teman-temannya itu" balas Raja
"Biarkan lah, yang terpenting kau tidak matikan jika dia membuatmu kesal" ujar seseorang yang mengagetkan itu bernama Ray teman mereka juga, dan juga pacarnya Nadira
"Yasudalah, kau sama saja membuat ku kesal juga" kata Raja sambil berjalan meninggalkan Arion dan Ray
"Ayok masuk" ajak Ray kepada Arion
(Di dalam kelas)
Raja sekelas bersama Arion, Ray , Nadira, Abila, dan Aneska. Sekarang sedang jam pelajaran pertama yaitu matematika, guru matematika mereka itu bernama Bu Feby yang terkenal asik dan sering bergaul bersama muridnya karena dia terlihat masih muda"Ayo murid-murid kumpulkan pr kalian dimeja ibu" kata Bu Feby
"Bu... saya izin ke toilet Bu" kata Raja tiba tiba
"Jangan diizinin bu, Raja cuma alasan bu ke toilet soalnya dia lupa ngerjain pr" Adu Abila kepada Bu Feby sambil tertawa
"Apa benar itu Raja?, ke toilet cuma buat alasan?" Tanya Bu Feby kepada Raja
"Engg..engga kok Bu, saya ngerjain pr liat aja tuh di meja Ibu orang ada buku saya kok disitu" kata Raja dengan gugup
"Kalo Ibu cari ternyata ga ada buku kamu, kamu jajanin temen temen kamu dan Ibu juga ya dikantin" tantang Bu Feby
"Ehhh jangan gitu dong Bu..." jawab Raja setengah pasrah
"Jadi kamu ngerjain pr atau engga?" Tanya Bu Feby
"Hehehehe.... engga Bu" jawab Raja sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu
"Haduhhh.. baiklah siapa saja disini yang tidak mengerjakan pr selain Raja" tanya Bu Feby pada semua murid
2 orang mengangkat tangannya keatas yaitu Arion dan Aneska
"Baiklah hukuman kalian bertiga adalah, belikan Ibu teh manis anget sama mie soto rebus pedes dan jangan lupa pudding coklat buat pencuci mulut" kata Bu Feby kepada mereka bertiga sambil tersenyum
"Baiklah Bu..." jawab mereka bertiga sambil pasrah sambil berjalan keluar kelas
(Ketika diluar kelas)
"Pakai uang kau saja ya nes" kata Raja
"Kenapa pakai uang ku, kan ini hukuman buat kita bertiga tidak adil kalau pakai uang ku sendiri" jawab Aneska dengan sedikit kesal
"Udah udah... pakai uang ku saja biar gampang tapi kalian berdua yang beli, aku tunggu disini saja" kata Arion sambil mengeluarkan uangnya dan mengasihkannya kepada Raja
"Baiklah kau tunggu disini saja, ayok nes"
Ajak Raja kepada Aneska"Aku disini saja ya, mager jalan tauuu" balas Aneska dengan sedikit memohon
"Engga engga kau harus ikut kan ini hukuman kita bukan aku sendiri saja" kata Raja sambil menarik narik tangan Aneska
"Baiklah baiklah" pasrah Aneska
Akhirnya mereka berdua berjalan menuju kantin"Ribet sekali punya teman seperti mereka" kata Arion ketika Raja dan Aneska sudah pergi ke kantin
.
.
.
.
Sorry baru pertama kali bikin cerita lagi gabut banget soalnya
KAMU SEDANG MEMBACA
I Don't Know ✅
Teen FictionSeorang anak laki-laki yang jatuh cinta pada sahabatnya sendiri, tetapi terlambat untuk menyatakan perasaanya . . . . Bahasa terlalu baku First book End : 7 Juli 2021