Hari ini aku mau cerita tentang bagaimana aku bisa mengidap DID (Dissociative Indentity Disorder). Mungkin bakalan panjang jadi jangan bosen dengerin cerita aku ya.
13 tahun yang lalu. Kak Hesa umur 6 tahun. Mas Reyhan, Bang Azka dan Bang Satya 5 tahun. Sean 4 tahun. Juan 3 tahun. Ricky 2 tahun. Perlu kalian ketahui kalau dulu tuh Satya anaknya keras kepala dan gak mau dengerin perkataan ayah dan bunda. Dan karena ini ia mengalami sebuah insiden yang bisa dibilang mimpi buruknya.
~ Flashback On ~
Surya mengajak keluarga kecilnya ke Jogja. Mereka berangkat menggunakan pesawat VIP. Ya sekaya itulah Dirgantara fam. Di dalam pesawat, Azka sedang bertanya tentang hal-hal random ke Hesa, seperti bumi itu bulat apa lonjong, yang lahir duluan telur apa ayam, apa kucing Indonesia mengerti bahasa kucing Inggris, dsb cukup membuat Hesa kewalahan. Emang Azka tuh orangnya pengen tahu. Jadi bersabarlah jika berbicara dengan Azka.
Kalau Reyhan dan Satya sedang bermain lego yang tadi mereka bawa dari rumah. Sean dan Juan sedang tidur sambil berpelukan. Ricky lagi minum susu di botolnya yang ada gambar puma sambil digendong Kinara. Kalau Surya lagi menikmati pemandangan di depannya. Lebih indah lihat keluarga kecilnya dibandingkan awan dan langit biru yang dilewatinya.
Penerbangan mereka memakan waktu 1 jam. Mereka telah sampai di bandara Internasional Adisutjipto. Surya gandeng tangan Hesa dan Reyhan. Hesa gandeng Azka dan Rey gandeng Satya. Kinara gendong Ricky dan tangan kirinya gandeng Sean. Sean juga gandeng Juan.
Penumpang yang lain teriak-teriak karena ada keluarga Dirgantara. Yang gak kenal Dirgantara aja juga teriak-teriak, bisa karena gantengnya ayah Surya, cantiknya bunda Nara, kegemoyan 7 saudara. Bandara sekarang dah kaya acara fansign dadakan.
Sekarang mereka sudah dijemput supir pribadinya ayah. Mereka menuju The Kharma Villas Yogyakarta, tempat penginapan mereka selama di Jogja. Mereka berencana menginap selama seminggu. Villanya berada di Sleman.
Dan sudah bisa ditebak pasti Dirgantara fam sangat sangat bahagia. Surya bersyukur bisa membangun keluarga kecilnya bersama Kinara. Surya berjanji akan mempertahankan senyum dan tawa keluarganya.Skip ke hari keempat.
Hari ini Dirgantara fam berencana untuk pergi ke Festival Light. Acaranya dimulai pk 19.00 - 22.00. Dan dari pagi ketujuh bersaudara itu sudah rusuh karena tidak sabar. Mereka merasa kali ini waktu berjalan sangat lama. Mengapa ketika kita menanti sesuatu waktu terasa lebih lama ?.
Sekarang jam sudah menujukkan pukul 18.30. Surya dan Kinara sudah siap daritadi hanya saja anak-anaknya yang daritadi belum siap. Kecil-kecil gini mereka ngerti tentang fashion. Sampai Kinara harus turun tangan "Anak-anak bunda udah pada ganteng semua kok. Gak ada yang kurang, udah perfect pake banget"
Festivalnya sangat ramai. Mereka berjalan bergandengan tangan dengan Surya menggendong Juan dan Kinara menggendong Ricky. Tangan kiri Surya menggandeng tangan Hesa, Reyhan dan Azka. Kalau tangan kiri Kinara menggandeng tangan Sean dan Satya.
Jam menunjukkan pukul 20.00. Festival semakin ramai hingga rasanya pasokan udara menipis saking sesaknya. Satya tidak sengaja melihat anak kucing yang ada di pinggir jalan. Perlu kalian ketahui kalau jalanan itu sangat sepi, tapi pada dasarnya Satya orangnya keras kepala jadi dia gak ada takutnya.
Satya melepas genggaman tangannya pada Sean, Sean tidak sadar karena sedang memperhatikan bianglala didepannya. Satya berjalan ketempat anak kucing itu berada dengan sepotong sosis yang dia pegang. Dia ingin berbagi sosisnya dengan anak kucing itu. Emang pada dasarnya Satya orangnya gak tegaan.
"Mpusss, sini jangan takut ama Satya. Satya mau kasih mpus makan" Satya menaruh sosis itu depan anak kucing itu. Si mpus melihat sosisnya lalu melihat ke Satya yang sedang tersenyum manis lalu kembali melihat sosis di depannya. Si mpus mulai makan sosis pemberian Satya, Satya hanya tersenyum manis melihatnya. Ia merasa bahagia bisa berbagi.
"HMMMMM,HMmmm,hmm" Tiba-tiba dari belakang ada 2 lelaki yang membekap mulut Satya. Penglihatan Satya mulai mengabur hingga matanya terpejam dengan sempurna. 1 lelaki tersebut segera menggendong Satya menuju mobilnya, sedangkan partnernya memperhatikan sekitar.
Sedangkan Dirgantara fam minus Satya, sedang menuju parkiran karena jam menunjukkan pukul 21.00, Ricky dan Juan juga sudah mengantuk. Surya mulai mengabsen anak-anaknya sambal menggendong Juan.
"Kak Hesa" tanya Surya. "Hadir ayah" jawab Hesa.
"Mas Rey" tanya Surya, "Disini ayah" jawab Reyhan
"Bang Azka" tanya Surya. "Here dad" jawab Azka.
"Bang Satya" tanya Surya. .... Tidak ada yang menjawab. Surya dan Kinara sudah kepalang panik ketika anak keempatnya hilang.
"Sean" tanya Surya. "Hadir ayah" jawab Sean.
Ricky sudah tertidur di gendongan Kirana begitupula Juan di gendongan Surya.Oke sekarang Satya benar-benar hilang. Sekarang Surya harus mengantar keluarganya minus Satya ke villanya terlebih dahulu baru ia memulai pencarian Satya. Semoga Satya tidak kenapa-napa. Semoga.
//Hello, ini My Story 2. Semoga kalian suka. Maaf kalau nanti updatenya bakal ngaret alias slow update.
//Jangan lupa Vote dan Comment nyaa.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Story || ENHYPEN
FantasiSLOW UPDATE {On Going} Hanya cerita tentang seorang Satya yang harus menjalani hidup dengan 2 kepribadian yang berbeda jauh. Dan tentang hangatnya keluarga dan persaudaraan. Yang dilengkapi dengan bumbu-bumbu masalah yang berbeda-beda setiap saat. ...