teacher and me | 02

2.1K 310 9
                                    

"Aduh, Bapak! Ga pegel apa berdiri mulu? Ini berat loh Pak, mending kalo Bapak mau ngambil sebagian." Ucap Jisoo sembari meringis saat dirasa kakinya yang sudah pegal kerena terlalu lama berdiri, maklum. Kaum rebahan disuruh berdiri lima menitan aja kram.

"Kamu belum jawab pertanyaan saya—"

"Engga Bapak! Saya ga nyuruh, saya cuma ngingentin aja. Lagian Pak, dari tadi kita diliatin murid yang lain." Jisoo udah gedeg, beneran. Ganti posisi deh sama Jisoo, dia udah gatahan disini.

Jaehyun mengalihkan pandangannya dari Jisoo lalu melihat kearea sekitarnya, benar. Ternyata keduanya menjadi pusat perhatian dan kenapa mendadak lorong menjadi ramai?

Jaehyun berdeham singkat, menatap tajam murid-murid yang masih tak bergeming."Masuk kelas, ngapain disini? Nonton drama picisan?" Sontak semua orang yang ada disana langsung berhamburan untuk pergi ke kelas masing-masing.

Melihat semua orang pergi Jaehyun melirik gadis disampingnya sekilas lalu berjalan meninggalkan Jisoo dengan wajah yang terlihat sangat masam.

"Sumpah ya ini mah, gua bukan ketua kelas ataupun wali kelas. Gua cuma murid biasa tapi kenapa kalo udah ketemu dia bawaannya gua ngebabu mulu." Desis Jisoo panjang lebar, kedua matanya menatap nyalang punggung lebar Jaehyun.

Hingga saat Jaehyun sudah sampai didepan pintu kelas, pria itu menoleh kesamping. Wajahnya nampak kebingungan, kemudian yang Jisoo lihat adalah ketika Jaehyun menatap kearahnya dan lagi-lagi alis tebal pria itu terangkat.

"Ck, cepet masuk." Decak Jaehyun, wajah pria itu terlihat kesal, tapi tidak terlalu.

Jisoo mendengus samar lalu berjalan mendekat kearah Jaehyun, melewatinya begitu saja dan masuk kedalam kelas. Sesampainya disana dengan sedikit dihempaskan Jisoo menaruh tumpukan buku itu kemudian duduk dikursinya.

Jisoo tidak menghiraukan tatapan tajam Jaehyun, dia hanya meliriknya sekilas lalu menyibukan diri dengan mengeluarkan alat tulisnya.

Nayeon yang melihat wajah masam Jisoo hanya bisa cekikikan, tentu saja dia tahu apa penyebab Jisoo seperti itu. Tidak aneh lagi kalau Jisoo masuk kelas dengan wajah cemberut, teman sekelasnya bahkan sudah tahu apa penyebabnya. Pasti Jaehyun.

Mereka seolah sudah terbiasa dengan pemandangan itu. Karena sejak Jaehyun masuk ke SMA Sooman High School, Jisoo selalu bersama Jaehyun. Bukan karena Jisoo menyukai Guru tampan itu, tapi karena Jaehyun sendiri yang seolah selalu menginginkan Jisoo berada didekatnya.

Mereka justru beranggapan bahwa Jaehyun lah yang menyukai Jisoo,

Karena pria itu selalu mempunyai cara untuk memanggil Jisoo.

"Awas ntu bibir lu jatoh." Ejek Nayeon yang sudah meredakan tawanya, astaga. Kadang Nayeon itu gemes sama tingkah Jaehyun dan Jisoo, mereka itu sudah seperti tom and jerry.

Jisoo hanya bisa mendengus sembari menatap kesal pada gadis itu, lalu dilihatnya Taeyong a.k.a si ketua kelas paling ketos yang sedang membagikan buku pada teman sekelasnya.

"Yong." Panggil Jisoo pelan kala gilirannya yang mendapatkan buku, Taeyong hanya menatapnya dengan sebelah alis yang terangkat sembari memberikan buku pada Nayeon.

"Bisa ga nanti pas gue dipanggil elo aja yang kedepan." Ujarnya menatap Taeyong dengan sangat berharap, Jisoo gamau jadi babu Jaehyun terus.

"Dipanggil sama?" Tanya laki-laki itu yang kelihatannya kebingungan.

"Pak Jaehyun." Bukan, bukan Jisoo yang menjawab, tapi Nayeon.

Dengan refleks Taeyong melirik kearah Jaehyun, dan ia sedikit terkejut karena ternyata Jaehyun sedang menatap kearahnya dengan tajam, seolah siap untuk memakannya.

"Kalo yang dipanggil lu ya gua bisa apa, lagian kayanya Pak Jaehyun lebih seneng lu yang bantuin." Ujar Taeyong sembari mengalihkan pandangan kearah Jisoo, gadis itu nampak kecewa.

"Tapi—"

"Taeyong! Jisoo! Siapa yang nyuruh kalian ngobrol?!"

Tuhkan, belom juga Jisoo mangap udah ditegur aja. Alhasil keduanya hanya bisa pasrah, meminta maaf dan selanjutnya Taeyong yang kembali kebangkunya.

Lagi-lagi Jisoo mendengus, kedua matanya menatap Jaehyun tak suka. Kenapa sih? Perasaan semenjak Jaehyun masuk ke ni sekolah kehidupan Jisoo di sekolah seolah jadi lenyap begitu aja.

Dulu itu Jisoo bebas mau ngapain aja, kalo baru dateng ke sekolah Jisoo bisa langsung masuk ke kelas, kalo jam istirahat Jisoo mau langsung kekantin, kalo di jam pelajaran olahraga Jisoo bisa nyimak aja. Ga ada tuh Guru yang suka nyuruh-nyuruh dia, karena mereka tau dia bukan ketua kelas atau wali kelas.

Tapi sekarang?!

Baru dateng ke sekolah udah dijadiin babu dengan disuruh bawa inilah-itulah, jam istirahat Jisoo kudu nemenin Jaehyun makan siang, jam pelajaran olahraga dia jadi bahan percobaan. Dan semenjak hari itu juga ketua kelas dan wali kelas seolah ga nampak dimata Jaehyun.

Emang sih bantuin Guru itu ga semua harus make ketua atau wali kelas, TAPIKAN INI JAEHYUN JADI KETERUSAN GITU LOH?!

"Jis! Jangan ngebug dulu dong, bantuin gua ini nomor lima apaan?" Nayeon menyengol lengan Jisoo sembari menyodorkan bukunya.

"Hah?" Jisoo baru sadar ketika Nayeon menyengolnya, sekarang malah jadi lemot.

"Ck, gua ga ngelarang lo buat deket sama Pak Jaehyun tapi gua mohon ye disaat genting kaya gini elo jangan ngebug dulu." Cerocos Nayeon, habisnya dia kesal. Jadi sendari tadi Jisoo melamun?

"Makanya larang gua dong biar gua ga nambah ngebug lagi." Ujar Jisoo sembari mulai menuliskan soal yang tertera dipapan tulis.

"Ogah, lo kira gua emak lo," Nayeon memberikan jeda. "Lagian Jis, menurut gue ya fine-fine aja lo deket sama Pak Jaehyun. Dia masih muda terus ganteng, disaat lo ngeluh kaya gini murid cewe lainnya pasti pada iri dengan posisi lo yang selalu nempel sama dia." Lanjutnya.

Jisoo seketika menghentikan aktivitasnya yang sedang menulis, ia menoleh dan menatap Nayeon tak percaya.

"Yeon, inget ya. Gue deket sama dia karena gua yang dibabuin bukan karena lagi pdkt." Jisoo mendengus untuk yang ketiga kalinya, lantas melanjutkan lagi menulis soal.

"Lo pernah ga baca novel tentang Guru sama Muridnya? Mereka awalnya emang sama kaya elo. Cewenya selalu dibabuin dan saking seringnya dibabuin lama-kelamaan dia jadi terbiasa, terus tau-taunya alasan Guru itu selalu nyuruh si cewe karena dia suka sama cewe itu!" Cerita Nayeon panjang lebar, tangannya memang sedang sibuk menulis coretan hitungannya tapi mulutnya juga sibuk berkomat-kamit.

"Ck, lo kebanyakan nonton sama baca kaya gituan. Jalan cerita idup gua sama novel yang lo baca jelas beda." Desisnya yang terlihat tak suka. Bagaimana bisa Nayeon membandingkan dirinya dan Jaehyun dengan novel yang bahkan alurnya diatur oleh tangan manusia.

"Yeu! Ga ada yang tau Jis, siapa tau emang jodoh lo Pak Jaehyun." Mendengar itu Jisoo tersedak ludahnya sendiri, Jisoo terbatuk-batuk hingga semua mata tertuju padanya. Termasuk Jaehyun.

***
Heyo! Update ni ayo kasih taburan bintangnya, jangan pelit-pelit nee💆

𝐓𝐞𝐚𝐜𝐡𝐞𝐫 𝐀𝐧𝐝 𝐌𝐞 | 𝐉𝐚𝐞𝐡𝐲𝐮𝐧 & 𝐉𝐢𝐬𝐨𝐨 [𝟐]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang