My Story─Episode 2

570 93 3
                                    

Plak! Plak!

Note:Author gk tau mau deskripsiin suara telur pecah jadi gtu aja wkwk.

"Hahahaha"

Terdengar suara telur yang seperti di lempar dan pecah di tubuh seseorang di tambah suara tawa yang sangat bahagia menghentikan suasana sunyi di belakang sekolah di daerah kota kecil.

"Hahaha liat lah dia tampak cantik jika seperti ini hahaha"

"Ne! Cantik sekali hahaha"

Orang orang itu pun tampak puas telihat dari wajah mereka yang begitu senang dengan apa yang mereka lakukan yaitu melemparkan telur telur ke orang yang berpakaian seragam yang sama dengan mereka.

Sedangkan yang di lempari hanya bisa diam sambil menahan tangisannya. Ia mencoba kuat untuk melawan situasi yang ia hadapi sekarang.

Sepertinya mereka sedang melakukan pembullyan terhadap gadis yang bersekolah sama dengan mereka.

"Sudah cukup sudah, hmm sekarang kita lakukan apa lagi pada bocah miskin satu ini" ucap bully 1 sambil menghentikan lempar melempar mereka lalu mengambil sedikit dari rambut gadis itu lalu di mainkannya dengan senyum puasnya.

"Bagaimana kalo kita tuang saos kecap asin ini?" Bully 2 pun melontarkan idenya sambil tersenyum licik kepada teman temannya yang lain.

"Saos kecap asin? Darimana kau mendapatkan itu?" Bully 1.

"Kau tak perlu tau aku mendapatkan ini darimana, sekarang lebih baik kita tuang saja ke dia hahaha" bully 2 yang sudah siap menuangkan saos kecap asin itu ke tubuh gadis yang sedari tadi mereka bully.

"Tunggu!" Bully 3.

Bully 3 langsung menghentikan sikap dari bully 2 seperti ia sudah sadar jika ini semua sudah kelewatan.

"Bukannya itu akan sangat bau ya?" Bully 3.

Apa?! Dia hanya menanyakan itu?! Bukan untuk memberhentikan semua tindakan yang ia lakukan?! Ah bully tetap lah bully setiap apa yang mereka lakukan akan tetap berlanjut walau siapapun yang memberhentikan Mereka. Terlebih mereka anak orang kaya tentu saja jika mereka tertangkap uang bisa melindungi mereka dari semua tindakan yang mereka lakukan.

"Aish kenapa kau harus memikirkan hal itu? Yang bau dia ini kenapa kita harus peduli?" Bully 1.

"Hmm kau benar juga jadi tuang lah hahaha" bully 3.

"Andwae! Jebalyo!" Gadis itu langsung berlutut memohon agar saus kecap asin itu tak di tuangkan pada dirinya. Jika benar benar di tuangkan ia tak tau harus gimana ia tak punya seragam clone lagi. Kemarin saja seragamnya basah gegara ia di dorong ke kolam renang dan sekarang ini?.

"Hey! Lihat lah! dia memohon? Hahaha astaga ternyata dia bisa memohon juga? Haha" bully 2 sambil tertawa puas melihat gadis yang ia bully memohon kepadanya.

"Sudah cepat kau tuanglah haha" bully 1.

"Jangan~ aku mohon jangan, aku tak punya seragam lagi" gadis itu masih memohon sambil mengeluarkan air matanya yang sudah tak bisa ia bendung lagi.

"Apa kau bilang? Kau tak punya seragam lagi? Ow~ kasihan dirimu tapi apa aku akan kasihan dengan dirimu yang tak punya seragam lagi huh? Tentu saja tidak, Berharap terlalu tinggi!" Bully 2 langsung menuangkan semua saos kecap asin ke gadis itu.

Dengan cepat aroma yang tak enak pun langsung menusuk indra penciuman mereka. Mereka pun tertawa puas sambil menutup dan mengibas ngibas hidung mereka menghindari aroma yang tak enak ini.

Sedangkan gadis itu hanya bisa berlutut sambil menangis dengan semua yang ia alami. Padahal ini belum masuk jam pelajaran tapi ia sudah mendapatkan pengalaman sepahit ini.

Who are you? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang