Pagi buta...
(*) nama Zagan dalam penyamarannya itu "Joan" ya.
Enjoy bro♥
.
.
.
Zagan menjejakkan kakinya di istana dalam, hari ini ia kebetulan harus menemani Kepala penjaga, Yuzra untuk melapor langsung. Diam-diam Zagan merutuk, mengapa bisa-bisanya ia diikut sertakan kemari. Dasar Ronald sialan!
Ya, seharusnya Ronald yang menemani Yuzra, tapi apalah daya Ronald sengaja menusuk kakinya sendiri agar terluka dan tidak disuruh menemani sang Kepala Penjaga.
Sungguh licik.
"Joan" panggil Yuzra. Zagan tak menoleh. Agaknya lupa bahwa namanya saat penyamaran bukanlah Zaganno tapi Joan.
"Joan!" Zagan tersentak lalu menatap Yuzra takut-takut.
"Kau tidak mengenali namamu sendiri, huh?" sarkastik. Yuzra selalu sarkastik, terhadap siapapun.
"Maaf, Tuan Yuzra" ujarnya lalu tetap mengikuti langkah hingga memasuki sebuah taman yang indah. Zagan ingat pernah kemari. Tepat dua tahun lalu saat menghadiri acara perayaan atas takluknya wilayah Lothba di utara Eldgard.
Di sepanjang taman bisa ia cium harum bunga camelia yang lembut. Semilir angin membuat rambutnya ikut tergerak pelan.
"Selamat pagi, Jendral William" ujar Yuzra lalu membungkukkan tubuhnya hormat.
Zagan tahu siapa itu. Dia adalah salah satu Jendral kebanggaan Kerajaan Logassen.
William Evans Le Claudius. Jendral pasukan Mawar Perak yang menjadi salah satu Pasukan Unggul di Kerajaan. Fakta lainnya, dia adalah salah satu Pangeran yang amat di cintai rakyat. Wajahnya manis dan perilakunya begitu mengayomi. Membuat rakyat tanpa banyak konfrontasi mencintai dan menghujam Pangeran Ketiga Kerajaan ini dengan berbagai macam dukungan.
Walau ia bukan Pangeran yang lahir dari rahim sang Ratu, melainkan hanya anak dari Selir pertama.
"Ada pergerakkan mencurigakkan di seberang benteng utara, saya dan wakil kepala prajurit pertahanan benteng utara memperkirakan bahwa ada suku barbarian yang baru saja menginjakkan kaki disana"
Yuzra memberikan laporannya langsung pada sang Jendral. Zagan tak begitu antusias, ia bahkan tak peduli. Angannya kembali melanglang buana. Menyusun segudang rencana agar ia tidak ditemukan, setidaknya tidak tertangkap di istana dalam Kerajaan Logassen.
"Berikan aku detailnya一 tidak, berikan kami detail nya di rapat besok pagi. Bagaimanapun, barbarian menjijikkan harus segera di usir". Respon Pangeran William, matanya mengawang fengan tatapan datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
ETERNAL [ON HOLD]
Fantasi[Romance-Fantasy] [Slow-plot] [BXB] Dewa senang sekali bermain-main dengan takdir keduanya. Memutar-mutar skenario dan membuat salah satunya putus asa. Penuh liku dan luka. "Aku akan melakukan apapun, kumohon. Kembalikan dia dalam pelukku" ©2021