Part 18

161 27 4
                                    

Setelah pesawat yang ditumpangi Yewon lepas landas meninggalkan Korea Selatan. Yuju segera pergi menuju cafe yang dijanjikan Changsub untuk keduanya bertemu. Perasaan Yuju sebenarnya agak ragu menerima tawaran Changsub tadi karena entah apa yang akan terjadi disana. Langkah demi langkah Yuju berjalan dan tibalah dia di depan cafe itu. Membuka pintu cafe perlahan, aroma wangi nan menyengat dari aroma kopi menyambut Yuju di dalam. Wangi kopi itu seolah membuat matanya teralihkan namun tetap mencari dimana keberadaan Changsub. Dari arah kiri sudut ruangan cafe itu, Yuju melihat seseorang sedang melambaikan tangan padanya. Dengan anggukan tanda paham, Yuju segera berjalan menghampiri meja lalu membungkukan badan singkat dan menarik kursi dihadapan Changsub.

"Mianhae Hyung, aku tadi menunggu Yewon sampai lepas landas dulu. Pesawatmu masih lama kan?

"Tenang saja, aku masih punya waktu setengah jam lagi. Kau ingin minum apa? Biar aku yang traktir."

"Tidak usah Hyung, aku juga sepertinya tidak bisa lama-lama karena harus segera ke kantor."

"Ah begitu ya? Mianhae aku meminta bertemu dadakan seperti ini."

"Gwencana Hyung. Jadi langsung saja, apa yang ingin dibicarakan denganku? Apakah tentang Yewon?"

"Hmm.. Bukan hanya tentangnya saja sih tetapi lebih ingin meluruskan kesalahpahaman kita yang dulu. Aku sebenarnya ingin sekali bertemu dan mengobrol denganmu seperti ini tetapi baru sekarang waktu yang tepat.."

"Ne?? Kesalahpahaman apa?"

"Kau tahu hubungan kita sempat tidak baik dulu karena memperebutkan Yewon."

"Ahh Hyung, bahkan aku sudah tidak memikirkan hal itu lagi."

"Mungkin bagi kita seperti itu, tetapi tidak dengan Yewon. Maksudku ekspresi Yewon saat kita berdua bertemu seakan menunjukkan rasa tidak nyamannya. Mianhae Yujuya, dulu aku terlalu memaksakan perasaanku padanya. Ya mungkin perasaan itu lama-lama muncul karena dulu kita berdua sering sekali bersama dalam projek kampus. Apalagi anak-anak kampus juga mengira kalau kita berdua memiliki hubungan lebih dari teman."

"Hyung, aku juga minta maaf karena kalau dipikir sekarang tingkahku dulu juga yang membuat suasana pertemananmu dengan Yewon jadi memburuk dan tidak nyaman. Bahkan aku selalu memandang negatif dan bersikap tidak baik padamu karena tujuanku hanya ingin memiliki Yewon."

Changsub tertawa kecil mendengar perkataan Yuju itu, keduanya seolah kembali mengingat betapa konyolnya tingkah mereka dulu untuk mendapatkan perhatian Yewon.

"Gwencana Yujussi, semua itu sudah terjadi 2 tahun lalu bukan? No hurt feeling right?"

"Of course not Hyung.."

"Kau tenang saja, Yewon sudah aku anggap adik sendiri. And for your information, aku sudah menemukan pendamping hidup dan akan merencanakan pernikahan juga. Apa Yewon sudah menceritakannya padamu?"

"Ani, dia belum menceritakan padaku. Anyway, chukkae Hyung.. Ikut senang mendengar kabar baik ini. Jadi kapan rencanamu?"

"Gumawo Yujuya.. Perkiraan masih tahun depan jadi sekarang lagi sibuk mempersiapkan semuanya. Yah memang cukup lama buatku bisa melupakan segala perasaan tentang Yewon sampai akhirnya aku menemukan dia. Bahkan dia yang selalu support aku untuk tetap bisa membantu Yewon seperti biasa kalau dia ada kesulitan. Jadi jangan salah paham lagi ya kalau aku sengaja tidak melepas Yewon untuk bekerja ditempatku, karena selain aku membutuhkannya, aku juga tahu bagaimana kinerja dan kemampuannya."

"Memang aku akui saat dia bercerita ingin menerima pekerjaan ditempatmu itu, aku menentangnya dan kita sempat ada berantem kecil. Tapi aku tahu itu keinginannya, jadi berjalannya waktu dan melihat dia begitu menikmati dan menyukai pekerjaannya, aku hanya bisa mendukungnya penuh. Semoga persiapan pernikahamu juga lancar Hyung."

Sunrise [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang