.
.
.
Gemerlap cahaya lampu dimalam hari terlihat sangat indah, langit hitam ditambah siluet cahaya biru dan abu-abu, Haechan terpesona memandangnya dari balik kaca hotel.
Ia mengalihkan lagi pandangan kearah tangan kirinya yang terpasang jam tangan rolex, kini menunjukkan sudah pukul 8 malam. Ia menghela nafas sedikit lelah, ingatkan ia untuk marah saat sosok yang ditunggunya nanti hadir.
Ia sudah menunggu temannya sejak jam 7 malam dan sosok itu belum hadir juga. Ia meraih smartphone-nya yang sejak tadi teronggok diatas kasur. Haechan menjatuhkan tubuhnya lalu dengan segera mendial kontak dengan nama Renjunnie.
Bersamaan dengan munculnya dering, bel yang berada dikamar hotel itu pun berbunyi. Sontak Haechan meninggalkan ponselnya dan berjalan dengan cepat menuju pintu.
Benar saja, sosok yang berada didepannya sesaat setelah ia membuka pintu adalah Renjun, orang yang sedari pukul 7 ia tunggu kehadirannya. Dengan cepat kilat Haechan menarik pergelangan tangan Renjun untuk masuk kedalam kamar hotel yang sudah disewanya.
" santai, hyuck " begitu panggilan Renjun pada pemuda gemini yang kini menampilkan raut wajah tak bersahabat. " kamu cuma ingin main, kan? tidak perlu terburu-buru " lanjut Renjun dengan senyum miring yang menyebalkan.
Haechan melepaskan pegangannya pada tangan ramping Renjun, wajahnya tak jua menghilangkan kesan marah pada sosok yang kini melaluinya dan duduk dipinggir kasur yang empuk.
Haechan pun mendudukkan dirinya dipinggir nakas, memandang sosok cantik yang duduk menghadap dirinya dengan jarak kurang lebih 2 meter. Dari tempat ia duduk, bahkan Haechan dapat melihat banyak ruam kemerahan di area perpotongan leher pria cantik itu.
" kamu habis bercinta? " pertanyaan terlontar dari sosok yang lebih besar, menciptakan kekehan kecil dari si aries.
" tentu saja, aku punya pacar, kalau kamu lupa? " ujarnya sambil menatap remeh Haechan. Membuat sosok yang masih menyandarkan dirinya di nakas itu memutar bola matanya jengah. Renjun seolah-olah mengejek status mereka yang hanya teman. teman yang saling menguntungkan (terkadang).
Haechan bangkit dan berdiri tepat didepan Renjun, membuat sosok itu benar-benar berhadapan langsung dengan selangkangannya. Pria yang berbalut kaos dan jeans hitam itu merundukkan tubuhnya hingga wajahnya dapat menelusup ke ceruk leher Renjun, mengendusi perpotongan lehernya.
" kamu sebaiknya mandi dulu, aku tidak suka bau Lee Jeno dibadanmu " ucap Haechan seraya menegapkan kembali tubuhnya dan berjalan kearah nakas, menghasilkan delikan dari Renjun.
" aku sudah mandi, Lee Donghyuck! " terang si aries dengan nada tingginya, merasa kesal karena ucapan teman bercintanya yang seolah-olah ia belum membersihkan diri sehabis having sex dengan sang pacar.
" aku mau kamu mandi lagi, atau kamu akan aku kurung disini sampai lusa? " Haechan menoleh dengan smirknya, tangannya masih sibuk menyiapkan 'sesuatu' yang akan ia dibutuhkan nantinya.
" fine! " hentakan Renjun berikan saat dirinya hendak bangkit dari kasur. Meraih jubah mandi yang tersediakan dilemari hotel tersebut dan berlalu kedalam kamar mandi dengan wajah kesalnya.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENJUN ONESHOOT COLLECTION
Fanfictionrenjun submissive x nct dream member Pair of the stories are depends on author's mood (mostly noren). Every stories contain adult scene/sex or everything that labelled on 🔞 NO MINOR! please 🙏 be wise, what's in fiction stay in fiction. there's no...