38. Jealousy

3.2K 455 113
                                    


Taksa S
Sya aku di dpn
km ke depan bentar bisa?

Syaluna A
hah? depan mana? rumah?

Taksa S
iyaa

Syaluna A
knp gak masuk aja?

Taksa S
aku buru2

Taksa melihat Syaluna keluar dari rumahnya, menggunakan piyama, bisa di pastikan gadis itu baru saja bangun dari tidurnya.

"Sa? Ada apa-Astaga! Kamu luka-luka?! Kenapa?" Syaluna menyentuh wajah Taksa lalu mengedarkan pandangannya, "Kamu kesini pake apa? Mobil kamu mana?"

"Gak papa, Sya. Aku pengen ngomong sama kamu."

"Di rumah aja, yuk? Udah sarapan belum? Mama masak nasi goreng." Syaluna ingin menarik lengan Taksa tetapi Taksa bergerak menjauh, membuat Syaluna menatap bingung, "Kamu kenapa, Sa?"

"Aku udah sarapan. Ngomongnya disini aja, aku cuma bentar kok."

Syaluna menghela nafasnya, "Oke go on! Kamu mau ngomong apa?"

"Aku mau izin nyerah, Sya."

Syaluna ternganga lalu menelan ludahnya, ia segera menepis pikiran-pikiran aneh yang ada di kepalanya, "Maksud kamu apa? Aku gak paham. Aku bener-bener gak paham."

"Maaf, Sya."

Mata Syaluna sudah berkaca-kaca, lalu masih berusaha untuk tersenyum, "Maaf apa? Kamu gak punya salah, Sa. Kamu minta maaf buat apa? Jangan minta maaf, Sa."

Taksa menarik nafasnya, lalu menatap Syaluna, "Maaf buat semuanya. Aku izin pergi, Sya. Aku izin pergi dari hidup kamu. Aku udah selesai perjuangin kamu."

Air mata Syaluna jatuh, lalu ia hapus dengan sigap dan menggelengkan kepalanya, "Hahaha kamu apa sih? Kamu mabok ya semalem? Ngawur gini! Udah, ah! Masuk aja, yuk? Mama pasti kangen sama kamu."

"Syaluna, aku serius. Aku udah berhenti, Sya. Maaf, aku gak bisa perjuangin kamu lagi. Maaf, aku malah pergi pas kamu udah mulai bales semua perasaan aku. Tapi bener kata kamu dulu, pas kamu nolak aku, perasaan gak bisa di paksa. Sekarang ataupun nanti, aku gak akan bisa paksain perasaan aku ke kamu. Aku gak tau sejak kapan, tapi perasaan aku ke kamu udah gak ada. Aku minta maaf, aku tau aku jahat. Tapi aku akan keliatan lebih jahat kalo maksain perasaan aku ke kamu."

Syaluna memijit kepalanya sendiri, bahkan untuk menangis saja ia tidak bisa saat ini, hatinya benar-benar seperti di renggut dari rongga dadanya.

"Taksa plis jangan gini.. Aku bakal nunggu kamu, Sa. Aku bakal nunggu kamu kayak kamu dulu nunggu aku, tapi plis jangan tinggalin aku kayak gini. Aku gak bisa.. Kamu gak suka sama sifat aku? Iya? Aku janji aku bakal berubah. Aku bakal berubah demi kamu, aku janji.. jangan tinggalin aku.." Syaluna terisak.

"Jangan tunggu aku, Sya. Karena aku gak akan pernah datang lagi ke kamu."

"Kenapa, Sa? Kenapa? Aku salah apa? Aku bikin kamu kecewa? Aku bakal jadi yang kamu mau, Sa. Plis jangan giniin aku." Tangis Syaluna meluruh.

Taksa mendekat, ia memegang kedua bahu Syaluna, "Aku minta maaf, Sya. Aku udah gak bisa. Bukan salah kamu. Kamu gak pernah ngecewain aku sama sekali. Tapi emang hati aku udah gak buat kamu, Sya. Aku gak bisa paksain."

DENGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang