Part 29

7.8K 74 1
                                    

Hello! Adegan ini berisikan 21+, jadi harap yang baca sesuaikan umur ya. Jangan lupa vote, like, and comment ya. Silakan baca.

Happy reading!

Galang tertawa melihat tingkat Naura, tetapi ia segera diam sesaat. "Apa? Su-suami?" Kata Galang dalam hatinya, seperti ada yang mengganjal di hatinya itu. Setelah Galang mendengar omongan itu. Galang segera bangkit duduk, ia menuju ke pintu kelas. Naura merasa lega karena itu, ia mengusap dadanya karena sangat kaget.

Pintu di tutup perlahan oleh Galang, ia menguncinya. Semua jendela di tutup olehnya, menarik penutup jendela kelas itu juga. Rasanya bulu kudu Naura berdiri karena hal itu, ia sangat takut akan ada yang terjadi tidak baik dengan dirinya dan Galang.

Galang mendekatkan dirinya ke Naura, berjalan dengan sangat menakutkan. Naura sangat takut, takut akan hal yang ada benaknya akan terjadi. Pikirannya sudah travelling kemana-mana. Berjalan dengan gaya ingin menerka mangsanya, itulah yang Naura lihat dari orang di depannya itu.

Tangan kekar itu, mulai meraba luaran kenyal itu. Dorongan pelan itu, sangat seksi terasa. Area sensitif itu sudah mulai terangsang, akibat helusan tangan lelaki itu. Kali ini, Naura memakai celana dalamnya. Itu keberuntungan Naura.

Perlahan-lahan kain warna merah itu, mulai terlepas dari sang seksi itu. Tangan berotot itu, mulai memainkan bagian sensitif itu. Memberikan sebuah rangsangan, dengan mengelus kenyal itu. Oral itu sangat nikmat bagi Naura, ia sudah lama belum mendapatkan hal itu.

Perlahan-lahan tangan itu mulai memainkan klitoris milik seksi itu. Naura seperti terkunci untuk tidak bisa menendang lelaki di depannya itu, ia di lecehkan. Permainan itu sangat nikmat, sepertinya lelaki itu sangat ahli dalam hal ini.

Tangan itu mulai menusuk-nusuk dengan lembut, sangat lembut terasa. Erangan keluar dari mulut lelaki itu, seperti ia sangat nafsu hari ini. Urat-urat yang ada di lehernya, saat ia mulai mengerang itu. Sangat seksi terlihat, sungguh menggiurkan.

Kenyalan itu sangat menggoda bagi lelaki itu, walau di lapisi beberapa kain. Menggerakannya dengan lembut, itu adalah keinginan Naura. Naura tidak suka permainan Kevin. Lidah itu memberikan kehangatan bagi Naura, sepertinya Naura sedang terbang ke langit. Sungguh nikmat.

Nafas itu, seperti memberikan desahan kecil pada bibir kenyal itu. Sangat menggoda seksi itu untuk mendesah nikmat. Bibir kenyal itu sudah mulai mengeluarkan warna merah, tanda ia sudah di mainkan miliknya oleh lelaki di depannya itu.

Ada sesuatu yang menonjol di area atas itu, seperti sudah siap untuk di mainkan. Meremas lembut kedua benda kenyal itu, adalah hal yang paling Naura suka. Tetapi, lelaki itu tidak menyentuhnya sama sekali.

Cairan kental ingin keluar sekarang juga, tetapi suara bel istirahat masuk sedang berbunyi. Galang segera menarik tangan kekarnya itu, dari benda indah itu. Galang mengambil kain merah itu, ia memasukkan di dalam tasnya. Galang terlalu terburu-buru, ia pun segera membuka pintu dan pergi keluar kelas. Huntungnya, seluruh siswa siswi belum datang kekelasnya. Kecurigaan pun, tidak ada pastinya.

Baru saja Naura ingin keluar kelas, seluruh siswa siswi sudah masuk dan duduk di masing-masing kursi. Membuat Naura duduk kembali, ia sangat grogi. Hirupan dan hembusan nafas Naura sedang tidak normal. "Nau? Abis ngapain? Keringat!" Tanya teman Naura itu, yang bernama Jasmine.

"Eng-enggak! Tadi habis! Hab-habis olahraga! Iyaa!" Kata Naura di gelagapannya. Kedua paha Naura di tutup rapat olehnya, menahan cairan kental yang akan keluar. Lelaki yang melecehkannya baru saja datang, dengan wajah tidak paniknya itu. Seperti tidak terjadi apa-apa sejak tadi.

"Anak-anak! Mari kita lanjutkan pelajaran ya!" Kata guru perempuan itu, lalu ia segera menulis materi di papan tulis. "Nau? Lu gak apa? Wajah lu?" Kata Anggi di sampingnya. "Eng-enggak ah! Gak usah khwatir! Lu udah enakan belum?" Kata Naura dengan gelagapannya itu.

Galang melirik Naura sekilas. "Galang! Gue mau keluar!" Kata Naura dengan pelan, sangat pelan. Galang sepertinya tidak peduli, hingga Naura menjadi diam kembali. Naura sungguh tidak tahan, ia ingin mengeluarkannya.

"Cd Naura dimana? Nanti Naura mau izin, kan berdiri. Terus ke luar saat jalan gimana? Ih!" Kata Naura dalam hatinya. Sepertinya Galang masih tidak terlalu memperdulikan Naura yang tengah kebingungan dan sangat tertekan. Menahan keluarnya cairan kental itu.






















Hello! Gimana? Suka sama sifat Galang? Kira-kira Galang peduli gak ya? Beda sama Kevin gak ya? Jangan lupa vote, like, and comment ya. Tungguin part selanjutnya.

My Sweet BoyFriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang