[END] The Female Supporting Character Ran Off With The Bun

Bab 57

Bab 57 - Perjalanan ke Kebun Binatang (2)

Pagi berlalu dengan cepat dan mereka makan besar di dalam kebun binatang di siang hari. Setelah makan siang, Chi Ying memenuhi janjinya untuk mengajak Chi Cheng melihat panda raksasa.

Sebagai salah satu dari tiga pameran utama, pameran ibu dan anak panda adalah halaman dalam ruangan besar dengan jendela kaca besar yang memisahkan panda dengan para wisatawan. Tidak hanya pohon poplar, pohon belalang, kayu putih Cina dan bambu di dalam halaman… tetapi juga banyak tanaman gantung yang membuatnya menyerupai habitat alami panda raksasa.

Chi Cheng sedikit kecewa saat melihat bayi panda itu. Bulu di perut putih mereka ditutupi lapisan lumpur tebal dan tampak kotor, tidak seperti kelucuan yang dia bayangkan.

Dia tidak bisa menahan diri untuk tidak mengerutkan kening, "Bu, apakah ibu panda tidak suka memandikan bayi panda?"

“Daripada mandi air, bayi panda mungkin lebih suka lumpur. Begitulah cara mereka mandi. Lumpur dapat menyerap minyak alami pada bulu mereka dan juga menahan parasit agar tidak sampai ke mereka.”

Chi Cheng, yang selalu berfantasi menjadi bayi panda menghela nafas dengan serius dan berkata, “Oh, baiklah. Saya pikir saya akan bahagia sebagai bayi Ibu kalau begitu.”

Perhentian terakhir dari perjalanan mereka adalah oseanarium. Jalan bawah air itu panjang dan mistis dan mengubah seluruh dunia menjadi biru. Ini adalah pertama kalinya Chi Cheng ke oseanarium dan dia sangat gembira. Pipinya menempel pada kaca saat dia melihat dan warna biru air menyinari matanya yang indah.

Ikan berwarna-warni berenang dan mencium telapak tangannya dan Chi Cheng terkikik.

Bagian terjauh dari oseanarium adalah lokasi pertunjukan lumba-lumba. Chi Ying memegang tangan Chi Cheng dan Chi Cheng memegang balonnya, mereka berdua dengan cepat mengambil tempat duduk mereka.

Bersamaan dengan suara siulan, pelatih lumba-lumba muncul di atas lumba-lumba dan singa laut mengangkat bola warna-warni dengan kepala mereka saat mereka terhuyung-huyung ke atas panggung. Chi Cheng menyaksikan tanpa berkedip dan bertepuk tangan penuh semangat. “Ini luar biasa!”

Acara berjalan sesuai rencana dan benar-benar menyenangkan. Sampai-sampai terjadi kecelakaan kecil di segmen dimana seorang turis dan singa laut berebut kursi.

Ketika musik berhenti, tubuh raksasa singa laut bersandar ke kursi. Tetapi turis itu lebih cepat dan, dengan langkah besar dengan kakinya yang panjang, dia memukul singa laut ke kursi dan duduk di atasnya.

Hasilnya sangat tidak terduga dan tepuk tangan meriah datang dari para penonton. Tanpa diduga, singa laut itu keras kepala dan gigih, mendorong turis itu dengan tubuh raksasanya.

Turis itu, terkejut, kehilangan keseimbangan dan jatuh ke air dengan percikan besar.

“Kenapa singa laut begitu kejam? Itu tidak mengikuti aturan, ”kata Chi Cheng sambil berdiri dengan marah di mimbar dan menarik lengan baju Chi Ying dengan mendesak. “Bu, paman itu dalam bahaya. Ayo cepat selamatkan dia!”

Chi Cheng baru setengah jalan melalui apa yang dia katakan sebelum tangisannya yang mendesak ditenggelamkan oleh tawa yang meledak di dalam venue. Wajah Chi Cheng menjadi sedikit merah dan dia merendahkan suaranya. "Bu, kenapa mereka semua tertawa?"

Chi Ying merasakan kelembutan di hatinya dan dia mencubit pipinya dan berkata, “Itu karena mereka tidak sebaik kamu. Jangan khawatir, ChengCheng. Para pekerja akan menyelamatkannya.”

Chi Cheng mengerutkan alisnya ketika turis itu akhirnya kembali ke darat.

Saat pertunjukan berlangsung hingga akhir, tibalah waktunya untuk bagian interaktif. Di sisi kanan atas venue ada layar raksasa yang menampilkan penonton langsung. Kamera bergerak di antara penonton. Setiap pasangan yang ada di layar saat kamera berhenti akan memiliki kesempatan untuk berfoto dengan lumba-lumba.

Stand penonton menjadi riuh tiba-tiba. Chi Cheng dengan cepat menarik lengan baju Chi Ying dan berkata, "Bu, aku ingin berfoto dengan lumba-lumba dan kamu."