Chapter 28 : The Suspect

373 34 1
                                    


Assalamualaikum gaes.....

Cuss langsung baca☺️
Tandai yang typo gaes ✅





Happy reading 💞

———☘️———


Mungkin untuk sebagian orang rasa bahagia akan muncul saat melihat orang yang kita sayangi selalu tersenyum dengan alasan keberadaan kita di sampingnya. Tapi bagaimana luka yang mendalam karena ada nya diri kita membuat kesedihan dan kebencian berkubang dalam satu titik kehancuran.

Itulah yang di rasakan Sammuel melihat wanita yang selalu ada di setiap bait doa' dalam ibadahnya terluka, dan itu karena dirinya. Keberadaannya mempengaruhi kebahagiaan wanita dan putra kecilnya, hanya memperburuk keadaan.

Haruskah dia menjadi pengecut lagi?

Tapi, mengingat hanya bersama dua permata hatinya itu hidupnya berwarna. Bagaimana mungkin dia kembali lagi menjalani gelap dan hampa nya hidup?. Apakah dengan merelakan Milla dan Edzard bisa bahagia? Sanggup kah dia melihat mereka bahagia yang bukan dirinya sebagai alasan?.

Mata Sammuel tak pernah teralihkan dari fokus nya pada Milla yang sedang menggenggam tangan Edzard di samping brankar. Dengan latar belakang suara dari monitor pendeteksi detak jantung yang seperti lagu kehancuran saat mendengarnya.

Saat ini waktu menunjukkan hampir tengah malam. Lagi-lagi dada Sammuel sesak mengingat vonis dokter tentang kondisi Edzard yang kritis dan jika besok pagi putranya– rasanya dia tak sanggup membayangkan apa yang akan terjadi besok. Sangat mengerikan..

"Ternyata benar yang selalu dikatakan Farrel." Lirihan sendu itu tak membuat Milla mengalihkan atensi nya.

"Mas benar-benar seorang ayah yang buruk. Gagal melindungi Ed membuat hati mas terluka, Milla." Suara serak Sammuel yang sedang menahan tangisnya membuat hati Milla berdenyut sakit.

Tangan kekar Sammuel mengelus lembut kaki putranya yang tertutup selimut. "Kamu berhak menyalahkan diri mas bahkan menambah kebencian mu pun tidak apa-apa."

"Ta-tapi tidak bisakah jangan meminta mas pergi dari hidup kalian?."

Milla bisa merasakan Sammuel yang menatap punggung nya tapi wanita satu anak itu masih belum membalikkan tubuhnya yang membelakangi laki-laki itu.

"Seharusnya mas bahagia kan? Gak ada lagi yang akan menganggu masa lalu–."

"Lebih baik kamu pukul atau caci maki mas, Milla." Sela Sammuel cepat yang sudah jengah mendengar tuduhan Milla. "Mas gak seperti yang kamu pikirkan Milla."

Tangan Milla meremat selimut Edzard. "Tapi kenyataannya emang gitu kan? Mas ninggalin Ed kerena anak nya mbak Aiza, gimana bisa aku tenang sementara penyebab kejadian enam tahun lalu masih orang yang sama."

Sammuel memejamkan matanya sesak mendengar penuturan wanita yang hatinya selalu dia sakiti.

"Aku seorang ibu yang gak ingin anak nya terluka, apapun akan aku lakuin agar Ed bahagia termasuk menerima kamu, mas." Milla menelan saliva nya tercekat melihat mata Sammuel yang memerah dan berkaca-kaca.

"Selama ini hanya Ed yang jadi prioritas di hidup aku, gak peduli apapun hanya Ed selalu ada di hati dan pikiran aku." Milla menginggit bibir nya seiring cairan bening yang menetes di kedua pipi nya.

TRAPPED FATED WITH YOU!  ( Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang