("Cinta yang menyapa")
***
Sinar matahari lembut masuk melalu tirai jendela kamar.. diluar cuaca sedang cerah.. meski embun sisa hujan semalam masih membekas dimana-mana menyisakan sejuk yang segera tergantikan oleh hiruk pikuk kota.. hari minggu semua orang punya alasan untuk keluar rumah..
Tapi lelaki itu baru saja membuka matanya.. mengerjap berkali-kali untuk mendapat kesadaran sepenuhnya.. ia meraba dahinya mendapati handuk kecil sisa kompres semalam.
Afgan beranjak duduk meraih kacamatanya.. lalu menatap sekeliling kamar yang di dominasi warna putih...
Aroma wangi yang manis menguar mengusik hidungnya..
sebingkai foto yang ada diatas nakas menyadarkan Afgan dimana sekarang ia berada.. kamar Rossa
Lelaki itu tersenyum menatap foto cantik Rossa dengan pose manis itu..
ia memijit kepalanya yang sedikit pening lalu bangkit dari tempat tidur, menuju kamar mandi yang ada di kamar Rossa.
Afgan membasuh wajah.. kemudian menatap cermin.. bayangan peristiwa semalam terlintas.. ia menghela nafas panjang..
harusnya semalam ia tak perlu datang ke acara Mira apalagi sampai mabuk.. dia pasti membuat Rossa repot.. tapi kemudian afgan tersenyum keputusanya pulang ke apartemen Rossa mungkin tidak salah.
*****
Rossa sedang sibuk didapur.. mengaduk kuah sup lalu mencicipinya.. sedetik kemudian tersenyum rasanya enak..
ia mematikan kompor beranjak mencuci tangan di wastafel..
Gadis itu tidak menyadari jika lelaki itu sudah berdiri dibelakangnya menatap kesibukannya.. Rossa balik badann kaget..
"Akkkhhh..." Rossa memekik hampir saja menubruk Afgan tapi lelaki itu menahaan pundak Rossa.
Nafas Rossa naik turun lebih karena kaget.. karena lelaki itu tiba-tiba muncul..
Afgan menatapnyaa intens.. keduanya saling tatap beberapa saat..
"Afgann kamu ngagetinn tau gak.." ucap Rossa.
Afgan menyeringai kecil melepas tanganya dari pundak Rossa.
"Ngapainn kamu berdiri disini.." ucap Rossa.
Lelaki itu tak menjawab duduk di meja makan. Rossa duduk disampingnya.. menghirup wangi lelaki itu yang sepertinya tidak asing..
"Kamu pakek parfum aku ya.." tebak Rossa. Afgan nyengir lebar
"Dikitt boleh kann?? wanginya enak..aku suka.." jawab Afgan spontan.
Rossa tertegun sejenak.. kemudian menyentuh wajah Afgan keningnya pipinya..
"Kamu udah enakan?? Masih demam gak?? Pusing..?"
Afgan mengegam pergelangan tangan Rossa yang ada di pipinya. Gadis itu diam.. raut wajahnya cemas
"Aku udah gpp chaa.. kamu gk perlu cemasin aku.."Afgan berucap..
Rossa tersenyum menggenggam jemari Afgan..
.
"Syukurlah.." jawabnya gugup.."Maaf bikin kamu khawatir maaf juga aku ngerepotin kamu semalem.. makasih udah mau ngrawat aku.."ucap afgan rossa tersenyum..
"Kamu gk pernah ngerepotin aku kok.." ucap Rossa..
gadis itu tersenyum.. senyum yang selalu meneduhkan
Afgan melepaskan genggamanya.. Rossa menyelipkan rambutnya ke belakang telinga gugup..
KAMU SEDANG MEMBACA
Because You
Randomtentang Rossa yang harus berusaha menbus janjinya pada seseorangg.. seseorang yang begitu berjasa menyelamatkan nyawanya... tentang Afgan yang terpenjara rasa bersalahh yang membuatnya menghukum diri sendiri dan menyakiti diri sendiri.. lalu saat ke...