12) Kittyjun - noren 🔞

14.4K 478 15
                                    

.

.

.



" Jeno-ya, data yang tadi pagi aku berikan tolong segera dianalisis, karena nanti malam aku harus menyelesaikan jurnalnya "

" Jeno, kamu ingat data yang satu minggu lalu aku berikan padamu? tolong kirimkan analisisnya malam ini ya "

" Jeno-ya~ ! "

" Jenoo~ ! "

Dengan berat Jeno melangkahkan kedua kakinya menuju toilet, ia termangu didepan wastafel setelah membasuh wajah lusuhnya dengan air yang terasa begitu segar seperti baru saja keluar dari mata air.

Demi apapun, satu minggu ini dirinya merasa sangat hectic. Banyak pekerjaan dimasa lampau yang belum ia selesaikan, ditambah pekerjaan hari ini yang sudah menuju garis deadline, serta beberapa pekerjaan yang sudah diberikan kepadanya padahal tanggal deadline masih jauh. Semua pekerjaan yang mengejarnya membuat ia overwhelmed.

Bahkan yang lebih menyedihkan lagi kini terdapat garis hitam kentara pada kantung matanya, memberi cacat pada wajah tampan yang kerap kali membuat rekan-rekan kerjanya berdecak kagum, tak jarang juga terpesona.

Jeno benar-benar kehilangan semangat hidup, ia bahkan belum bermasturbasi selama kurang lebih dua minggu ini.

Ah, ia jadi teringat peliharaannya. Sebelum tumpukan tugas menyerang Jeno, kehidupan seksnya tidak se-menyedihkan ini . Ia bisa melakukan hubungan intim sampai 5 kali dalam satu minggu dengan peliharaannya, namun lihatlah sekarang, ia bahkan lupa apakah tadi pagi ia menyiapkan makanan untuk peliharaannya? Jeno menepuk keningnya lemas.

Siang itu Jeno kembali mengerjakan pekerjaannya secara teratur, meskipun kepalanya dirudung banyak hal, ini dan itu, seolah menarik-narik jalan pikirannya kearah berlawanan, Jeno tetap memaku diri didepan laptop dengan wajah stoic khasnya, ia berusaha mengais sebagian jiwanya yang masih terorganisir.

.

.

.

Telinga kucing itu bergerak-gerak mengikuti arah ikan-ikan kecil yang berenang, Ekornya pun mengayun dengan lucu, namun ia tidak terlihat begitu antusias.

Renjun, seekor kucing hybrid yang tengah memandangi akuarium. Akuarium berukuran sedang yang sengaja majikannya letakkan pada pojok ruangan, dekat dengan jendela. Sesekali kepalanya menoleh pada jendela, ia memperhatikan jalanan yang dilalui rentetan kendaraan tanpa jeda.

" nonoya belum pulang.. " telinga kucing itu merunduk, menunjukkan si empu tengah tidak baik baik saja, ia tidak tau saat ini pukul berapa, tapi langit terlihat merah dan mobil-mobil sudah menyalakan lampunya hingga terlihat kerlap-kerlip dari atas sini.

Kepalanya kembali beralih pada akuarium dihadapannya, kucing itu berusaha menghibur diri meski saat ini ia merasa sangat ingin memecahkan akuarium yang terdapat banyak ikan berwarna-warni, dahinya sudah berkerut kesal, tanpa sadar ia mulai menggigiti ujung jari-jemarinya.

KLEK

Pintu apartemen terbuka, Renjun dengan cepat menoleh antusias, kedua telinganya berdiri dan ekornya bergerak cepat. " nono pulaang.. " ucap sosok yang sudah memasuki tempat tinggalnya itu. Renjun berlari menghampiri nono-nya, membuat sosok itu tersenyum dengan wajah yang kelelahan.

Jeno menepuk-nepuk kepala si kucing setelah menyusun sepatu pantofelnya diatas rak. " nonoya rinduuuu~ " rengek kucing yang kini menghentakkan kedua kaki ramping yang berbalut kaos kaki karakter.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 06, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RENJUN ONESHOOT COLLECTION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang