kini Reyna sudah dipindahkan diruangan VVIP. Ray tetap menatap objek yang sudah membuat dirinya hilang akal. Hampir saja dia membunuh dokter yang mengatakan bahwa Gadisnya koma.
"Sayang... kamu betah banget sih tidurnya. Kamu gak ketemu ama cowok lain kan? Awas aja! Aku kurung kamu dikamar!" Peringat Ray. Namun yang ia dengar hanya suara monitor dari alat-alat yang ada disamping Brankar Reyna.
Ray tak bosan-bosannya menatap wajah Reyna yang terbalut perban itu. Ia teringat ketika Reyna mencium pipinya. Apakah itu terkahir kalinya ia dicium oleh Reyna? Oh, tentu tidak. Ia akan berusaha agar Gadisnya bangun. Bahkan ia akan menaruhkan Nyawa agar Gadisnya dapat bangun.
*****
Erika masih saja mendengar lenguhan-lenguhan kenikmatan dari kamar kosong. Ia berdecak kesal. Jika ia masuk, yang ada dikatain tukang ngintip.
Sedangkan diruangan kosong itu terdapat dua sejoli yang sedang bercinta.
"Eunghh... Nathaannghh" Desahan Jessie terdengar sangat sexy ditelinga Nathan.
Nathan menggoyangkan pinggulnya lebih cepat. Mereka sudah mengeluarkan cairan kenikmatan. Namun Nathan masih manuntut ingin membuat tunangannya ini lemas.
Jessie pasrah dengan tunangan mesumnya ini. Padahal dirinya sedang marah, namun Nathan bisa membuat dirinya melayang.
"A--akuh Capek... ahh shh" Rintih Jessie meremas rambut Nathan.
Nathan tidak bosan dengan dua bola miliknya. Tubuh Jessie adalah miliknya seorang. Tak boleh ada yang melirik, memegang bahkan menjamah nya.
"Nikmatin sayang!!" Perintah Nathan berbisik.
Jessie mengangguk pasrah. Ia membalas lumatan Nathan yang sangat ganas. Berapa dosis obat yang diberikan Erika, sehingga Nathan sangat kasar dan brutal??
Sudah hampir tengah malam, Nathan masih belum menyelesaikan permainannya. Ia masih bermain-main dengan Lubang surga milik Jessie.
"I love you" Bisik Nathan lalu ambruk disamping Jessie tanpa melepas miliknya dari milik Jessie. Ia memeluk Jessie seakan Jessie akan pergi jauh.
"I love you too" Jessie melihat wajah tampan milik Nathan. ia membelai wajah itu dan mengusap keringat yang memenuhi wajah Nathan.
Jessie ingin melepas milik Nathan dari kelaminnya. Namun, Nathan semakin memasukkannya.
"Eunghh..." Titik kenikmatan membuat Jessie melenguh.
"Jangan berani-beraninya melepas. Itu milik ku. Kedua itu milikku" Tegas Nathan membuat Jessie terkekeh.
Jessie melepas milik Nathan dan berkata, "Ini..." Jessie memegang pedang pusaka milik Nathan. Ia mensejajarkan mulutnya tepat didepan milik Nathan. "...Milikku juga" Jessie memainkan lidahnya di kepala penis Nathan.
"Ouh... ahh... Enak sayanghh" Nathan memaju mundurkan pinggulnya.
"Uhukk... uhukk..." Jessie tersedak ketika penis Nathan memaksa masuk kedalam mulutnya.
"Aww" Nathan meringis ketika Jessie menggigit kepemilikannya.
"Rasain!" Sinis Jessie lalu berbalik memunggungi Nathan.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESIVE RAY (END) ✔︎
Teen Fiction"Lo pacar gue! Dan milik gue selamanya" Ucap lelaki itu memegang lembut dagu Reyna "Kamu mau Reyna jadi milik kamu? Tapi, Reyna gak mau..." Tolak Reyna lembut menatap kedua manik mata cowok tersebut dan tak lupa bibir yang dimanyunin kedepan menanda...