Reyna langsung berlari ke arah kamar ketika ia memasuki rumah miliknya.
Misel menatap sendu kearah anak gadisnya. Barunjuga sembuh, udah diputusin aja.
"Pi... bujuk Raham buat bujukin Ray" Ucap Misel.
Abian baru aja datang membawa barang-barang Reyna.
"Iya. Sekarang kamu tidur. Udah subuh gini" Ucap sang suami merangkul Misel. Lalu mereka berdua berjalan menuju kamarnya.
"Nasib... Nasib...! Kek anak pungut gue! Gak dianggap!" Gumam Abian miris.
Abian berjalan kearah kamar Reyna. Dan ketika membuka pintu, ia melihat Adiknya sedang tidur menutup semua badannya dengan selimut. Ia yakin bahwa Reyna sedang nangis karenaTerdengar isakan isakan Reyna.
Abian menghembuskan nafasnya gusar. Ia tidak marah kepada Ray karena ia mengetahui kenapa Ray memutuskan hubungannya dengan Reyna. Dan menurut Abian, keputusan Ray sudah benar.
"Reyna..." Panggil Abian lembut.
Reyna terus saja menangis. Meraung. Bahkan bergumam maaf.
"Hiks... Bram udah gak sayang Reyna lagi... Hiks... Reyna udah bikin Bram marah... Hiks.. Reyna tau... Hiks... Reyna yang salah... Reyna selalu bikin Bram marah... Hiks..." Ucap Reyna terisak tanpa mengubah posisinya.
"Lo gak salah. Dan Ray masih sayang sama lo. Dia punya alasan kenapa mutusin lo. Mending lo bicara baik-baik. Tanyain kenapa dia mutusin lo. Gak ada gunanya lo nangis" Ucap Abian bijak sambil mengelus rambut Reyna.
"T-tapi, Bram marah sama Reyna... Hiks... Bram pasti gak mau... Hiks... ketemu sama Reyna lagi... Hiks..." Balas Reyna tetap terisak.
"Coba aja. Belum juga lo nyoba. Udah bilang Ray gak mau ketemu sama lo" Abian terkekeh untuk mengembalikan senyum Reyna.
Udah kek malam pertama aja nyoba-nyoba, Ucap Abian dalam hati.
"Reyna ngantuk" Ucap Reyna berbalik memeluk Abian. Sangat jarang ia memeluk sang Abang saat tidur. Namun, ia membutuhkan pelukan saat ini.
Abian tersenyum kecil. Ia membaringkan tubuhnya disamping Reyna dan membalas memeluk tubuh Reyna.
"Good night, little girl" Ucap Abian. Lalu mengecup singkat kening Reyna. tangannya terangkat mengelus kepala Reyna.
*****
Pagi harinya adalah acara perpisahan Kelas 3. Dan Reyna tak tau itu.
"Abang... di dalem sekolah ada apa?" Tanya Reyna yang berada didalam mobil Abian.
"Perpisahan kelas 3. Lo gak tau?"
Reyna menggeleng. Dia kan lagi sakit. Mana dia tau.
"Gimana dong?"
"Gimana apanya?" Tanya Abian heran.
"Reyna takut. Temenin Reyna yah?" Bujuk Reyna memeluk lengan Abian.
"Abang ada kelas" Ucap Abian.
"Pliss..." Rengek Reyna.
Abian tersenyum penuh arti. Lalu mengangguk setuju. Ia memasukkan mobilnya kedalam sekolah Reyna.
Reyna dan Abian turun dari mobil. Abian segera berlari mendekat kearah Reyna.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESIVE RAY (END) ✔︎
Novela Juvenil"Lo pacar gue! Dan milik gue selamanya" Ucap lelaki itu memegang lembut dagu Reyna "Kamu mau Reyna jadi milik kamu? Tapi, Reyna gak mau..." Tolak Reyna lembut menatap kedua manik mata cowok tersebut dan tak lupa bibir yang dimanyunin kedepan menanda...