Sudah hampir seminggu prilly meninggalkan jakarta. Ali masih terus berusaha menghubungi prilly melalui semua akun media sosialnya, namun tidak ada satupun yang dijawab sekalipun ali tau prilly membacanya. Ali menyadari kepergian Prilly benar-benar membuatnya frustasi, bukan hanya sehari 2 hari dia tidak bisa berkomunikasi atau bertemu dengan gadis cantik itu tapi 2 tahun atau 3 tahun atau 4 tahun atau bahkan selamanya setelah prilly sukses dengan dunia teater yang digelutinya.
"belum berangkat?, mau bareng kakak" ucap alya saat melihat adik semata wayangnya masih duduk diatas lazy sofa kesayanganya.
ali hanya menggeleng tanpa melihat kakaknya yang sudah duduk disampingnya.
"kenapa gak coba tanya tante uly, siapa tau prilly punya nomor baru diamerika" terang alya tiba-tiba yang membuat ali menatap alya tajam.
ali bergegas meninggalkan alya dan hendak menaiki anak tangga dirumahnya. namun sekali lagi alya berbicara dengan lantang yang mampu menghentikan kaki ali.
"kalau kamu tidak pernah berani menyatakan perasaan kamu, cepat atau lambat prilly akan bahagia dengan kehidupan barunya, dan kamu akan terus menjadi seperti ini". cerca alya penuh penekanan.
"perasaan, perasaan apa kak." terang ali seraya berbalik dan menuruni tiga anak tangga memnghampiri alya.
"ali, kakak tau kamu cinta sama prilly tapi kamu terlalu angkuh untuk menyatakannya. kamu pikir cewek bisa kamu cium kamu peluk sesuka hati kamu, jelas prilly butuh status. itulah kenapa prilly marah dan benci sama kamu. karena kamu terlalu egois, terlalu angkuh dan tidak pernah bisa mengerti perasaan perempuan." terang alya panjang lebar yang membuat ali murka.
Alya sangat mengenal ali adiknya, yang semenjak SMA tidak pernah bisa besikap baik pada perempuan. banyak teman (cewek) sekolahnya yang enggan berteman dengannya karena keangkuhannya yang menjadikan dia sosok yang dingin dan sombong. bagi Alya memahami sikap adiknya adalah part yang sulit bahkan mungkin lebih sulit dari menghafal rumus-rumus matematika.
Ditengah keheningan yang diselimuti amarah yang terlihat jelas dimata Ali. tiba-tiba terdengar seseorang berjalan mendekati keduanya. Wanita paruh baya itu berdiri ditengah kedua anaknya yang tengah diam mematung.
"Alya sebaiknya kamu segera berangkat." ujar mama eci kepada putri sulungnya ini.
Alya mengangguk dan menyandang tas birunya lalu bergegas meninggalkan ruangan yang sudah dipenuhi amarah adiknya itu. sementara Ali masih diam mematung, mama eci mendekati anaknya.
"mama tidak akan ikut campur urusan kamu, karna kamu sudah dewasa. kamu sudah tau bagaimana menyikapi setiap masalah kamu". terang mama eci.
"Ali gak punya masalah apa-apa ma, kak Alya aja yang terlalu sok tau". pungkas ali menyela ucapan mamanya. dalam hitungan detik Ali sudah menaiki anak tangga dengan cepat. mama eci hanya menggelengkan kepalanya.
****
Ali menikmati hari-harinya dikampus tanpa seorang Prilly, gadis yang baru dikenalnya dan belum genap setahun itu yang secara tiba-tiba memutuskan untuk kuliah diluar negeri. dan bukan hanya Prilly, itte yang juga teman dekatnya dan satu kelas dikelas musik juga turut pergi sekolah diluar negeri. dan kini tinggal seorang ALi sendiri dikampusnya, teman-teman yang dikenalnya dekat satu persatu pergi meninggalkannya. hiburan yang didapatkanya hanya dari mama dan sang kakak itupun jika hilang massanya Alya menceramahi Ali tentang perasaannya terhadap Prillly. ada lagi sosok vanya teman SMA ali dipadang yang memang diam-diam menyukai sosok Ali, Vanya hampir tiap hari menyempatkan untuk datang kerumah Ali entah itu sepulang kuliahnya atau bahkan malam hari. Hanya sekedar membawakan makanan kesukaan Ali, Alya ataupun Mama eci. Vanya memang sosok yang perhatian dari dulu, namun bukan Ali namanya jika tidak menganggap Vanya hanya teman dan selalu cuek sekalipun Vanya datang untuk menemuinya. bahkan dalam sejarah Ali mengenal perempuan hanya sosok Prilly yang mampu membuat gunung es didalam tubuh Ali meleleh. tapi mungkin ini hanya akan menjadi kenangan bagi Ali, mungkin sampai Prilly kembali ke indonesia atau mungkin sampai Ali mampu menemukan cewek lain dan melupakan semua kenangannya bersama Prilly. karena hingga detik inipun Ali tidak bisa menghubungi Prilly.
KAMU SEDANG MEMBACA
KOTAK SEJUTA MIMPI
Dla nastolatków* Dia, yang selalu mampu memberikan tawa. tapi cepat atau lambat kenyataan akan merubah segalanya. " apa hanya sebatas sahabat arti hubungan ini" * cantik, Lucu dan apa adanya itulah gadis ini. yang merubah keangkuhan menjadi kejujuran dan berani be...