•) Cafuné : Latibule

378 45 2
                                    

»◇◆◇«

Ketika sadar betapa aku mencintaimu
Segalanya sudah terlambat

»◇◆◇«

Itu hanya beberapa detik. Namun rasanya bagai sepanjang masa. Sangat menyiksa.

Jadi, itu yang akan terjadi? Itu yang akan ia lakukan nanti? Tak cukup ribuan nyawa kaumnya, ada jutaan lagi yang harus dikorbankan. Tak hanya membunuh, nantinya ia harus menyakiti rekan-rekannya juga. Orang yang dicintai lagi mencintainya? Itukah harganya, untuk kebebasan yang entah ia akan sempat rasakan atau tidak. Apa itu semua sepadan?

"Eren, kau baik-baik saja?"

"Hn?" Pikirannya langsung buyar, kembali ke kenyataan. "Tidak... yah, hanya..."

Ia menatap Armin yang agak bingung lalu sekelilingnya. Ada Jean dan Connie juga ternyata. Oh, benar. Dia masih di aula. Apa dia melamun terlalu lama?

"Hei?" Armin memanggilnya lagi. "Ada yang salah?"

"Uhh..." Mata Eren beredar, segera menemukan Mikasa di seberangnya bersama Sasha dan Hange. Mata mereka bertemu sepersekian detik. "Aku akan mencari udara segar," katanya tanpa menunggu langsung meninggalkan teman-temannya. Ketiganya hanya menggidikkan bahu melihat tingkah aneh Eren yang tiba-tiba.

Sementara itu, Mikasa di pojok lain ruangan juga kebingungan. Ada apa sih? Gadis itu menyadari ada yang tidak benar ketika menemukan mata hijaunya yang redup dan kuyu. Dia ingin bilang sesuatu, tapi kenapa malah pergi keluar?

"Aku pergi dulu, Komandan," ucapnya acuh tak acuh menyusul Eren mumpung perginya belum lama.

"Eren!" Dia memanggilnya agak lantang. Tapi anak itu tidak berhenti, malah menghilang di tikungan. Mikasa segera mengejarnya. Namun ia terus saja tertinggal, karena Eren mengambil belokan di sana-sini. Seakan menghindar, seperti bermain petak umpet atau kejar-kejaran. "Eren, yang benar saja." Gadis itu bergumam dongkol.

Konyolnya, Mikasa malah ikut berhenti ketika Eren berhenti. Sial, sekarang ia jadi merasa seperti penguntit.

'Duh, kenapa juga aku sembunyi. Kan aku memang mau menemuinya.' Mikasa merutuk.

Dia membuang napas satu kali, lalu keluar dari lorongnya, menemukan Eren menghilang lagi.

'Dia masuk?' batinnya bertanya sambil menatap pintu kayu di depannya. Ini gudang toh? Kenapa Eren pergi ke gudang? Apa ada sesuatu yang harus diambil? Di tengah pesta seperti ini?

Tak butuh alasan masuk akal apapun bagi Mikasa membuka pintu dan memasuki gudang itu. Gelap. Hanya setitik cahaya yang menembus dari celah di dinding, tetapi ia masih berhasil menemukan Eren di pojokan.

"Eren?" Mikasa menutup pintu dan mendekati ia yang tidak mau menjawab. "Kau baik-baik saja?"

Eren menyembunyikan wajah di kedua lututnya, masih tidak mau menatap Mikasa.

"Hei." Gadis itu dengan paksa mengangkat kepala Eren, menatapnya."Ada apa?"

Kening Eren berkerut dalam, wajahnya seperti akan menangis kapan saja.

"Mikasa..." gumamnya hampir tidak terdengar. Anak itu langsung lari memeluk Mikasa, mendorongnya sampai jatuh terduduk. Eren tahu itu usil sekali, pantat Mikasa mungkin kesakitan sekarang. Namun anehnya, dia merasa lebih baik. Mikasa juga membalas pelukannya, memberinya tempat nyaman yang benar-benar ia butuhkan.

Sementara Mikasa juga tidak melawan, sama sekali tidak keberatan. Tangan gadis itu lantas bergerak mengelus rambut Eren, halus dan lembut seperti kepunyaan Carla. Dia tidak berkata apapun. Tidak bisa, tidak tahu apa yang tepat untuk dikatakan.

Keheningan, kesunyian, ketenangan. Itu sesuatu yang langka yang jarang mereka dapatkan. Seperti ini saja... Keduanya sudah sangat bersyukur.

»◇◆◇«

Latibule (n.): a hiding place; a place of safety and comfort

): a hiding place; a place of safety and comfort

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halo lagi, lama tidak berjumpa!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halo lagi, lama tidak berjumpa!

Ada yang terima alarm palsu tadi? Wkwkwk, lagi-lagi salah pencet. Maaf😂😭

Saya sedang tydac ada ide, jujur saja😅 Dan ya, masih rindu Eren, tolong :"

Saya sedang tydac ada ide, jujur saja😅 Dan ya, masih rindu Eren, tolong :"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CafunéTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang