✨Happy Reading✨
—LOSE IN MAY 1999—
HASYA & RADIT18 Mei 1999.
Di suatu tempat, di mana mataharinya begitu cerah terlihat. Seorang laki – laki berperawakan tinggi dengan seragam pramugaranya yang terlihat begitu gagah, ia tampak keluar dari sebuah toko perhiasan yang berada di dekat alun-alun kota.
Wajahnya begitu riang sekali.
Tentu akan ada alasan mengapa ia terlihat tampak begitu senang. Bukan hanya hari ini saja, tetapi akhir-akhir ini ia nampak begitu riang. Seolah pelangi tumbuh di bahunya.
Namanya Radit, laki – laki itu hendak melamar rekan kerjanya yang bernama Hasya. Pramugari cantik yang sepantaran dengannya. Hasya memang begitu cantik, dan sudah lama sekali ia memikat hati Radit. Meski sebetulnya, sampai detik ini Radit masih belum juga menyatakan perasaannya pada Hasya. Entah apa yang ia pikirkan, perasaan Radit mengatakan ia ingin langsung mengambil langkah ke jenjang yang jauh lebih serius dari hanya sekedar menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih. Ia ingin menikahi Hasya.
Banyak orang menasihatinya untuk sebaiknya menjalin hubungan selambatnya satu sampai dua tahun terlebih dahulu. Untuk mengenal lebih jauh. Sebab bila nanti Radit berubah pikiran atau adanya ketidak cocokan diantara keduanya, ia masih bisa memutuskan hubungannya dengan mudah, tidak sesulit harus melakukan perceraian untuk berpisah. Tetapi sungguh, tidak sekalipun Radit merasa bahwa nasihat yang diberikan orang – orang terhadap dirinya merupakan hal baik untuk ia dengar. Sebab, ia percaya bahwa ia dan Hasya akan menjadi pasangan sehidup semati. Mereka akan menghabiskan hidup didunia untuk selalu bersama.
Ia juga berpikiran seperti itu tidak semata mata hanya karena terpesona dan terlalu jatuh hati pada Hasya. Hasya membuktikan sendiri, bahwa tidak hanya rupanya saja yang cantik, tetapi hatinya pun luar biasa baik.
Hasya hidup dan tumbuh Bersama neneknya. Sepanjang hidup, orang tuanya bercerai dan melihat dirinya sebagai peninggalan masa lalu yang menyakiti hati mereka satu sama lain. Sehingga, sejak usia empat belas tahun Hasya tinggal Bersama neneknya dan memulai hidup baru. Ia tidak pernah mau menerima uang pemberian orang tuanya kepada dirinya, karena rasanya seperti yatim piatu yang diberikan uang sumbangan karena terlihat begitu kasihan. Sejak tinggal Bersama nenek, dia melakukan banyak pekerjaan serabutan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan nenek, terutama untuk biaya sekolahnya. Saat itu neneknya sudah terlalu tua, dan dia bukan Ibu yang dibanggakan anaknya. Ia tak pernah mendapat sepeserpun hasil keberhasilan putranya setelah ia susah payah menyekolahkan putranya hingga menjadi orang sukses seperti sekarang. Namun meski ia merasa begitu ditinggalkan dan kesepian, ia tak merasa keberatan akan hal itu. Sebab sekarang ia memiliki Hasya di hidupnya.
Orang tuanya harusnya menyesal meninggalkan seorang anak yang begitu berbakti pada orang tua. Radit juga pernah menyaksikan, dibeberapa waktu luang, Hasya sering kali pergi kesebuah panti jompo untuk membantu menghibur orang tua di sana. Ia banyak memberikan semangat, membawa para orang tua itu keluar dari ruang kesepian. Bagi Radit, Hasya mengajarkan banyak hal tentang hidup yang mungkin selama ini ia lewatkan. Bahwa, tak ada yang lebih baik dari terus menjalani hidup dengan penuh rasa syukur, dan menghargai apa yang kita miliki di dunia. Karena menjadi dewasa tidak selamanya menghadapi hari – hari buruk. Cukup ambil pelajaran, bangkit dan terus berkembang agar bisa menjadi sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
1| LOSE IN MAY 1999 [END]
Fiksi SejarahIni kisah kota yang mengalami banyak duka pada insiden jatuhnya pesawat Air 1125, 21 Mei 1999. Kepada yang kuat meninggalkan Bumi tanpa salam berpisah. Kepada bayangnya yang tak lagi mencerat di bawah Matahari benderang. Kepada hadirnya yang tersis...