📍TYPO BERTEBARAN!📍
[Malam harinya.]
Kini Lenda tengah diam menatapi air pancur seraya duduk di kursi taman istana.
Sungguh. Pikiran Lenda benar-benar kacau sekarang ini. Hatinya bertanya-tanya.
Apa aku melakukan kesalahan? -tanya Lenda dalam hati.
Ia benar-benar bingung dengan sang ayah. Apa salah Lenda sampai-sampai ia tak diajak ke acara perjamuan makan siang sang ayah? Dan juga ...
Kenapa hanya Athanasia yang diundangnya? ... Dan kenapa aku tidak? -tanya Lenda dalam hati. Untuk kedua kalinya.
Sakit-Iri-Kecewa. Semua itu ia rasakan secara sekaligus pada saat ia mendengar perkataan kedua pelayan setianya bahwa sang ayah tak mengundangnya.
Ayolah. Anak orang mana jika diperlakukan setengah-setengah oleh orang tua mereka dan tak merasa sakit hati? Tentunya mereka akan merasa sakit hati. Dan begitu pula dengan Lenda.
Padahal ... Hal seperti ini sangat jarang terjadi ... Mungkin tidak pernah sama sekali.
Tapi kenapa sekarang sang ayah justru begini kepadanya? Sungguh. Ia tak mengerti sama sekali.
Memikirkan hal ini sontak membuat Lenda menghela napas berat. "Semua ini hanya membuatku sulit untuk tidur. Merepotkan saja." keluh Lenda.
Kalian tahu jam berapa sekarang ini? Sekarang telah pukul jam dua belas malam dan ia belum tidur sama sekali.
Lagi-lagi. Penyakit susah tidurnya kambuh.
Tapi apa perduli Lenda? Mau dia tidur jam satu atau jam lima pun ia tak perduli. Hanya satu hal dalam pikiran-nya saat ini.
.
.
.
Sang ayah."Pria itu ada masalah apa denganku? Dia itu dendam atau bagaimana?" tanya Lenda. Terheran.
Sudahlah nona. Tidak perlu dipikirkan. Kurasa Yang Mulia begini karena tak ingin nona ikut tertular sakit. ucap Vonica kepada Lenda dengan cara betelepati.
Mendengar hal itu sontak membuat Lenda mendengus kesal. "Kau itu bodoh atau bagaimana? Jika Athanasia diundang olehnya maka dapat dipastikan sekarang ini ia telah tertular penyakit karenanya." protes Lenda kepada Vonica.
"Suatu hal mustahil jika ia berani bertindak seperti itu kepada Athanasia. Dia itu putri kesayangan-nya. Jadi sudah jelas kalau ia tak mengundangku karena untuk alasan lain. Mengerti?" jelas Lenda panjang kali lebar.
Me-Mengerti nona. -jawab Vonica. Sedikit ketakutan.
.
.
.
Ta-Tapi memangnya alasan lain itu apa? -tanya Vonica tak lama kemudian.Tepat sasaran! Sedari tadi Lenda menanyakan hal ini kepada dirinya sendiri. Untuk alasan apa sang ayah tidak mengundangnya?
"Kau tanya padaku pun akan percuma. Karena aku juga tidak tahu alasan-nya." jawab Lenda dengan nada kesal.
-EEH?! JADI NONA JUGA TIDAK TAHU?! -pekik Vonica selepas mendengar jawaban Lenda tadi.
Mendengar Vonica memekik dalam pendengaran-nya seketika membuat Lenda mentautkan kedua alisnya. "Kau berisik." ucap Lenda.
Ehe. Maaf nona. Dengan polosnya Vonica berucap demikian kepada Lenda.
Lenda mendengar respon Vonica barusan hanya dibuat memijat pelepisnya.
Kemudian ia mendongak dan beralih menatapi gelapnya langit malam.
.
.
.
Nona, apa anda kecewa? -Caroline.Pertanyaan Caroline siang tadi terus-menerus terngiang dalam otaknya bahkan sampai sekarang ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Emergence Obelia's First Daughter [WMMAP X OC]
FanficJan lupa Follow dulu. Ye ngak? //PLAK// [PROLOGUE] Lenda. Yang berarti berani bagaikan singa itu merupakan putri pertama dari Raja Claude De Alger Obelia. Ia sudah bersifat dingin, cuek, dan tegas sejak ia kecil. Di tambah ia hidup tanpa kasih saya...