Chap 6

78 15 29
                                    

"I can't get away ... get away ...."

Suara senandung kecil berasal dari salah satu jendela apartemen, senandung begitu syahdu dan menenangkan. Di balik jendela tersebut, terdapat seorang perempuan bersurai [h/c] sedang duduk di depan meja rias. Jemari lentiknya terlihat sedang menata rambutnya dengan rapi, membentuk sebuah uliran khas yang begitu indah, rambut dikepang. Ia mengepang rambutnya lalu menyampirkan di samping bahu kirinya, seperti Elsa di film Frozen.

Ya, dialah Hayagama [Name]. [Name] sedang bersiap untuk pergi hanami bersama Mitsuki dan rekan sekarier-nya, penampilannya kali ini memakai dress berwarna [f/c] selutut. Manik mata [e/c] menatap cermin di depannya, mematut penampilannya sendiri.

Ting!

Suara notifikasi berdenting, atensinya teralih ke arah ponselnya. Tangannya perlahan mengambil ponsel yang berada di atas meja rias, membuka kunci layar ponsel. Terbuka, di bagian layar tersebut terdapat satu nama beserta pesan di dalamnya.

Mitsuki-kun

Mengirimkan lokasi

Jangan lupa untuk datang hanami, [Name]-chan.

Hai'! Aku akan segera ke sana, Mitsuki-kun

[Name] kembali menatap ke arah cermin sebentar, mengambil tas selempang kecil lalu memasukkan ponsel beserta dompet. Tangan kanannya mengambil keranjang anyaman berisi cupcake yang sepertinya cukup untuk semua orang, berjalan keluar kamar lalu menutup serta mengunci pintu kamar. Kakinya melenggang dengan leluasa, berjalan menuju lokasi yang telah dikirimkan oleh Mitsuki. Hatinya begitu riang dikarenakan ia kembali melakukan hanami bersama sahabatnya masa SMP.

Sepanjang jalan, dirinya tak henti-hentinya untuk melihat semua pohon bermekaran bunga sakura yang ia temui. Seperti matahari, sebuah senyuman terbit di wajah manisnya. "Cantiknya pemandangan ini," komentar [Name] memuji.

Ia melanjutkan langkahnya, melewati segerombolan remaja yang juga sama ingin pergi ke lokasi berbeda untuk melakukan hanami.

Skiptime

[Name] pun sampai di tempat tujuan, matanya mulai melakukan pencarian. Menatap ke segala arah dengan teliti, jikalau ada satu pelosok yang tertinggal dilihatnya.

Puk!

"[Name]-san?"

Suara teguran serta tepukan bahu mengagetkan perempuan bersurai [h/c] hingga membuatnya latah, "Ayam!"

"Ppfft ...."

[Name] segera menoleh ke arah belakang dan menemukan seorang yang ia kenali, "I-iori-kun?!"

Izumi Iori, adik seorang Izumi Mitsuki kembali membuat ekspresi datar, setelah ia menahan tertawa akibat latahan dari seorang Hayagama [Name].

"Kau ada di sini, [Name]-san?" tanya Iori dibalas anggukan darinya. "Sedang mencari Nii-san?"

[Name] mengangguk mengiyakan, "Iya, aku sedang mencari Mitsuki-kun. Di mana ia?"

Iori mengggerakkan tangannya, menunjuk sebuah tempat. "Nii-san ada di sana," ucapnya memberitahu.

[Name] mengikuti arah yang diberikan oleh Iori, dilihatnya ada Mitsuki sedang menata barang bawaannya di bawah pohon rindang yang telah dimekari bunga sakura. "Ah di sana ternyata," gumamnya sembari tersenyum. Ia menoleh ke arah Iori dengan senyum yang masih terbit di wajahnya. "Terima kasih, Iori-kun."

Seketika wajah Iori bersemu merah, memalingkan wajahnya sembari mengatakan 'Sama-sama.'

[Name] pergi ke tempat Mitsuki dengan langkah ringan, tak lama sudah sampai di depan Mitsuki. "Ohayou gozaimasu, Mitsuki-kun~!"

"Ohayou mou, [Name]-chan. Duduklah di sebelahku," ujar Mitsuki sembari mempersilakan perempuan itu untuk duduk di sebelahnya dan dituruti olehnya.

Dua sejoli itu mulai bercakap-cakap, saling mengejek satu sama lain. Suara tawa terdengar di sana, memunculkan rasa kehangatan di musim semi.

"[Name]-chan, aku menyukaimu."

Satu kalimat mengalir begitu saja dari seorang Izumi Mitsuki, membuat seorang Hayagama terpaku. [Name] membelalakan matanya, mulutnya yang tadi tertutup rapat kini terbuka sedikit. Terkejut, itulah yang ia rasakan sekarang.

"Ma-maksudnya, Mitsuki-kun?" tanya [Name] sedikit gugup.

"Aku menyukaimu, iie ... lebih tepatnya mencintaimu saat SMP dulu." Mitsuki membenarkan posisi duduknya, menatap [Name] yang berada di sampingnya dengan lamat. "Aku mencintaimu, [Name]-chan, sangat mencintaimu. Aku mencintaimu apa adanya, senyuman tulusmu dan tawamu, itulah yang membuat seorang Izumi Mitsuki mulai jatuh cinta padamu. Maukah kau menjadi pendampingku, kini dan selamanya?" lanjutnya serius.

[Name] terdiam, ia merasakan desiran aneh di tubuhnya. Jantungnya seakan berhenti berdetak, pikirannya melalang buana, mengartikan apa maksud dari perkataannya. Apakah ia bersungguh-sungguh ataukah ini merupakan dare dari temannya? [Name], perempuan itu tidak bisa berkata-kata lagi. Hanaminya hari ini merupakan hanami terindah sekaligus mengagetkan untuknya.

Tamat

645 kata

Hanami [Izumi Mitsuki X Reader's]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang