Berawal dari seorang Omega Atsumu miya yang menjadi pelayan di Kerajaan Seijoh, mendadak di paksa untuk menjadi seorang selir. Merasa jika Pangeran bukanlah pasangan jiwa nya karena tidak bisa mencium aroma Alpha. Atsumu memilih kabur dari Istana Se...
'Awal itu selalu tak jelas meski sudah disusun dengan rapih oleh takdir. Mungkinkah kita di pertemukan di tempat ini oleh takdir? Atau hanya kebetulan belaka?'
┈──̇─̇─̇─̇─̇─̇─̇─̇─̇─̇─̇─̇─̇─̇✧ࣶ ⃟꧂
--Perjalanan yang Atsumu alami terasa panjang karena sedari tadi dia hanya berjalan di sekitar hutan yang dipenuhi oleh banyaknya pepohonan rindang di mana-mana. Rasa takut kini mulai terselubung di benak si lelaki Omega itu. Ia mengenggamkan tangannya erat pada tas yang ia bawa saat ini.
Semalaman Atsumu berjalan, lebih tepatnya sejak tengah malam tadi ia tidak tertidur sama sekali. Hanya saja sesekali beristirahat duduk untuk makan dan minum.
Sang Surya yang sudah muncul dari ufuk timur membuat Atsumu yang tadinya sedikit ketakutan akan gelapnya malam menjadi sedikit tenang sekarang.
"Wahh sudah pagi. "
Senyuman yang hangat nan manis kini terukir di mimik wajahnya sang Atsumu dengan sempurna. Sangat manis.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tiupan angin sepoi-sepoi seperti menyambut Atsumu saat itu. Rambutnya yang terhembuskan oleh angin di pagi hari membuat Atsumu tersenyum dan menarik nafas dalam-dalam. Menikmati udara segar di hutan yang indah ini.
"Hahh.. Rasanya segar sekali... "
Sudah menjadi kebiasaannya Atsumu untuk selalu meregangkan tubuhnya dan sedikit berolahraga di pagi hari.
"Nghhh-,,, oh iya!! (Kaget) minuman yang aku bawa saat ini sudah habis. Apakah mungkin ada sungai di sekitar sini? " Ujarnya sambil menengok kekanan dan ke kiri secara bergantian.
"Aku mendengar sesuatu, seperti suara aliran air. " Guamnya.
"Kalo tidak di cek kan tidak akan tau itu memang sungai atau bukan. " Ucapannya lalu pergi ke sumber suara yang ia dengar tanpa memikirkan apapun.
Atsumu berjalan sebentar tidak terlalu lama menuju tepat yang ia tuju itu. Atsumu membuka semak-semak yang menghalangi pemandangan dan jalannya.
"Wahh beneran ada sungai! " Ucapnya Antusias setelah melihat itu memang benar sungai yang ia cari.
Namun pandangannya seketika teralihkan sebentar oleh surai ikal hitam yang indah tidak jauh dari hadapannya saat ini.
Atsumu yang sedaritadi melamun tiba-tiba terkaget kan oleh sesosok pria bertubuh tegap berdiri di hadapannya sambil menatap tajam kearah dirinya membuat Atsumu kaget sekaligus panik.
"I-itu, saya tidak ber- "
"Kenapa mengintip dan mengendap-endap seperti itu? Apa kau seorang mata-mata? "
Tatapan tajam dan sedikit kilatan kuning di bola matanya itu masih menatap Atsumu dalam, tajam dan dingin.
"Hah? Apa? Maaf tapi sepertinya anda salah mengatakan bahwa saya ini bukan seorang mata-mata. "