yooo cek chapter sebelum ini dulu yaa, soalnya aku double update<3
seperti biasa 10 vote for next chapter!
💌💌💌
"lo tuh ya sukanya mendadak banget, bisa gak kabarin kalo pas sakit? kenapa harus pas lo udah parah?" ujar Jaka
Jay yang diberondongi pertanyaan sebanyak itu hanya bisa terkekeh kecil "haha, sorry gak sempet." jawabnya
Jaka berdecak sebal "tau gak lo tidur berapa lama?"
"2 jam? soalnya kerasa bentar doang sih." tebak Jay
Jaka lantas menggeleng "2 hari, bukan dua jam." balasnya
"hah? yang bener lo?" tanya Jay tak percaya
Jaka mengangguk "iya, yakali gue bohong. gak ada untungnya juga." ujarnya
"oh iya tang, dua hari yang lalu ada cewek cantik dateng kesini nanyain lo, katanya ada yang mau lo kasih ke dia?" tanya Jaka
Jay mengangguk "terus dia kesini lagi gak pas gue tidur?" tanyanya
Jaka menggeleng "nggak, terakhir ya pas hari itu tapi langsung balik karena katanya ada urusan."
Jay menghela nafas lega "syukurlah."
Jaka mengernyit heran "kok malah bersyukur? gimana sih lo? aneh."
Jay terkekeh kecil lantas membuka laci nakas samping tempat tidurnya dengan susah payah, Jaka yang melihat itu segera mendekat dan membantunya. Tampak sekotak kecil berwarna biru dengan pita pink diatasnya "gue titip ini ya buat dia, takutnya gue gak sempet kasihin ke dia nanti." ujar Jay
"jangan ngomong gitu, gue yakin lo bakalan sembuh. kasih kado ini ke dia langsung." ujar Jaka seraya kembali mengembalikan kotak kecil itu
Jay menggeleng pelan "please, lusa ulang tahunnya dia soalnya. gue takut kalo hari itu gue ngedrop lagi dan gak bisa nemuin dia buat ngasih ini." ujarnya
Jaka menghela nafasnya "okay."
kotak kecil itu kini masuk ke dalam saku hoodie yang Jaka pakai "gue yakin kok lo masih bisa sembuh, jangan pesimis gitu." ujarnya
Jay mengangguk dan terkekeh kecil "iya, thanks bro."
"oh iya, gue kok gak ngeliat Satya? kemana?" tanya Jay begitu mendapati ruang inapnya hanya berisi Jaka seorang dan dirinya
"tadi pamit beli makan di kantin, gatau tuh gak dateng dateng sampai sekarang." kawab Jaka
"kirain balik Jepang lagi dia." ujar Jay
Jaka menarik kursi samping tempat tidur kawannya untuk diduduki "nggak lah, yakali dia bisa ninggalin lo yang lagi sekarat gini. gitu gitu Satya orangnya setia kawan tau."
Jay mencebik tak percaya "setia kawan apanya."
Jaka lantas terkekeh "mulai kan lo, udah udah bubar ganti topik."
*****
"oi Sen! mau kemana lo?" tanya Adam begitu melihat teman kecilnya tengah mengunci pagar rumahnya
mentari yang melihat Adam tengah mencuci motor pun menyipitkan mata karena panas matahari yang teriknya menyengat "mau berangkat kerja, duluan ya!"
"yoi, tiati lo!" balas Adam
*****
Satya masih terus memandangi isi amplop yang ia terima 2 hari lalu, bingung akan ia apakan.