Bangchan dan Seungmin merupakan sepasang sahabat, mereka menjalin tali persahabatan itu di mulai sedari mereka kecil, posisi rumah mereka juga saling berseberangan. Kadang ketika orang tua Seungmin sedang sibuk, Seungmin akan di titipkan di rumah Chan.
Jesicca Bang, ibu dari Chan sudah menganggap Seungmin seperti anaknya sendiri. Karena terlalu seringnya Seungmin di titipkan dirumahnya, sampai sampai keluarga Bang itu menyediakan kamar khusus untuk Seungmin, tepat di samping kamar anak tunggal mereka, Christoper Bang Chan.
Chan juga tidak masalah sih, di karenakan dia anak tunggal jadi dia seperti merasa punya adik jika Seungmin ada di rumahnya. Seungmin selalu menempel pada Chan, di mana ada Chan di situ pasti ada Seungmin.
Dari kecil teman main Seungmin itu hanya Chan, Seungmin tidak seperti Chan yang mudah bergaul. Seungmin itu introvert, dia hanya akan merasa nyaman pada orang yang benar benar dia kenal, jika dengan orang asing dia hanya akan menampilkan sisi juteknya.
Hingga mereka duduk di menengah atas, hubungan mereka yang semula hanya sebatas sahabat kini berubah. Lebih tepatnya sih hanya Seungmin yang merasakannya, perasaan Seungmin yang semula hanya menganggap Chan sebagai teman main dan sebagai kakak. Kini berubah dan berganti dengan perasaan yang tumbuh untuk seorang pasangan.
Seungmin tidak lagi menatap Chan sebagai kakak, Seungmin tidak lagi menganggap perhatian kecil yang Chan berikan sebagaimana carenya seorang sahabat. Tanpa alasan, tiba tiba saja perasaan itu berganti dengan perasaan suka.
Seungmin berhasil menutup rapat rapat perasaannya, sampai di mana Chan yang akan lulus kurang lebih dua bulan lagi dan Seungmin yang masih berada di kelas sebelas.
Terdengar kabar bahwa Chan kini sedang mendekati seseorang tanpa sepengetahuan Seungmin, namanya Minatozaki Sana. Gadis yang berada di tingkatan yang sama dengan Chan namun berbeda kelas.
Seungmin marah pada hari itu, dia mendiami Chan seharian. Tapi Chan tidak memperdulikan hal itu, dia hanya menganggap mungkin Seungmin sedang melalui hari yang buruk di sekolah.
***
"Kak Chan jahat!" gerutu Seungmin, dia melemparkan semua boneka bonekanya yang tersusun rapi di atas ranjang. Semua boneka itu hasil dari permainan capit boneka yang dia mainkan bersama Chan. Kini semua boneka lucu itu berakhir mengenaskan di lantai, terkena lampiasan amarah Seungmin.
"Gue di sini, tapi kenapa Lo malah lirik dia sih. Manisan juga gue kemana mana!" masih dengan kekesalannya, tanpa sadar gerutuan tadi berakhir dengan isak tangis.
Biasanya saat orang tuanya tidak ada di rumah, Seungmin lebih memilih menginap di rumah seberang. Rumah siapa lagi jika bukan rumah keluarga Bang. Tapi di karenakan sedang kesal dengan Chan, dia menahan diri untuk tidak berhambur ke rumah itu.
Ting
Bunyi notifikasi pada ponsel Seungmin menandakan adanya satu pesan masuk, dengan wajah sembabnya dia meraih ponsel yang untungnya tidak ikut dia lempar bersamaan dengan barisan bonekanya tadi. Membuka aplikasi pesan singkat itu dan melihat siapa yang mengiriminya pesan.
Seungmin tersenyum kecut saat tahu yang mengiriminya pesan adalah Bangchan.
Wolf Chan
Mama nanyain kok gak ke sini, kan dirumah kamu gak ada orang. Pintu gak di kunci ya kalau semisal mau masuk.
Apa yang di harapkan Seungmin, jika yang menanyakannya bukan mama Jess mana mungkin Chan mau repot repot bertanya.
Seungmin
Iya memang gak ada orang, bilangin mama aku gak nginap malam ini. Aku mau di rumah aja, banyak tugas soalnya.
