30

24.5K 1.3K 44
                                    

Kangen gak?

Sorry aku baru bisa up sekarang^^

Jangan lupa vote+comen yang banyak:))

Happy reading and anjoy guys<3

*

Setelah Abi membentak Abel tadi, dia merasa menyesal sekali.

"Kak, kenapa?" tanya Citra dengan menyentuh lengan Abi.

Abi menggeleng singkat dengan senyum manisnya, "mau pulang langsung?"

"Makan dulu yuk, kak!" ajak Citra yang di balas dengan anggukan singkat oleh Abi.

Mereka berdua pun berjalan menuju motor Abi.

Abi melihat ke berbagai arah bermaksud mencari keberadaan Abel. Namun nihil, dia sama sekali tidak melihatnya.

Dia benar-benar gusar, cemas melanda di rongga hatinya, dia tahu perkataan tadi memang sangat keterlaluan, tapi itu di luar kendalinya!

"Kak? Kakak kenapa, sih dari tadi kaya orang yang lagi gelisah?"

"Gak papa, Cit. Ayok naik!"

"Beneran gak papa? Kalo kakak banyak pikiran mending kakak cerita dulu sama aku!" usul Citra namun di jawab dengan gelengan singkat oleh Abi.

"Kalau ada apa-apa cerita sama aku ya, kak? Aku siap jadi pendengar yang baik buat kakak,"

Abi tersenyum lembut kemudian mengusap kepala Citra yang tertutup hijab.

Abi pun dengan segera naik ke motornya di susul oleh Citra.

Motor Abi melaju membelah jalan yang tidak terlalu padat, Abi membawa motornya menuju salah satu warung langganan Abi dan Citra.

Beberapa menit berlalu, mereka sampai di tempat tujuan.

"Mau pesen apa?" tanya Abi.

"Kaya biasa aja,"

Abi mengangguk singkat kemudian memanggil si penjual.

"Pak, kaya biasa!" ucap Abi pada si penjual.

"Sip!" balas si penjual dengan mengacungkan jempolnya. "Kenapa baru ke sini lagi, den?"

"Lagi sibuk-sibuknya di sekolah, pak!" balas Abi dengan sopan.

Penjual tersebut mengangguk mengerti.

"Kak, aku kasian sama kak Abel,"

Abi mengangkat satu alisnya bingung, "kasian?"

"Heem. Kak Abel gak tinggal di rumah lagi, aku gak tau apa alasannya. Aku udah nanya sama ibu, tapi ibu gak pernah ngasih tau apa alasannya. Apa lagi sekarang kak Abel lagi hamil. Aku selalu mikir, apa dia baik-baik aja? Apa dia selalu makan teratur? Apa bayinya sehat? Terkadang aku gak tega ngeliat keadaan kak Abel kaya gitu kak!"

Dengan susah payah Abi menelan ludahnya sendiri, "dia pasti baik-baik aja, kamu liat sendiri di sekolah, dia masih sama kaya dulu!"

Citra mengangguk lirih, "aku masih gak nyangka kak Abel hamil, siapa orang yang udah tega ngehamilin dia? Demi apa pun aku gak bakalan maafin orang itu!"

Oh ayolah, Abi sekarang benar-benar gugup, jantungnya pun berdegup dengan kencang, dia membasahi bibirnya yang terasa kering.

"Ini pesanannya!" ucap si penjual.

Abi bernapas lega ketika pesanannya datang, "terima kasih, pak!"

Si penjual tersebut mengangguk singkat kemudian berlalu meninggalkan mereka berdua.

Delusi(Abel x Abi) ||ENDING||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang