Possesive Ray # -36

6.9K 449 10
                                    

Braak!!

"REYNAA!!" Ray berteriak ketika melihat seorang pria yang akan menjamah tubuh Gadisnya.

"Bangsat!" Umpat Ray ketika melihat Ella dan Viola tersenyum kemenangan.

"Lo!!"

Bugh!

Bugh!

Bugh!

Ray dengan brutal memukuli wajah bajingan yang sudah berani-beraninya menatap Gadisnya. Tangan Pria itu diputar kebelakang hingga menciptakan suara 'Krek'.

"AKHHH!!" Teriak Pria itu kesakitan.

"Ini tangan yang udah berani nyentuh Gadis gue!!" Ucap Ray.

Ella dan Viola yang melihat itu menjadi ketakutan. Mereka diam-diam berjalan kearah pintu keluar. Dan pas sekali mereka berpapasan dengan Dua pria paruh baya.

"Mau kemana, manis?" Tanya Raham.

"Ah... Ki-kita mau keluar" Jawab Ella frontal.

"Mau main-main sebentar?" Tawar Raham.

"Main?" Gumam Ella.

"Kamu bukannya teman Reyna?" Tanya Bastian kepada Viola.

"I-iya om. Sa-saya Viola" Ucap Viola.

"Cih! Pencitraan banget kamu sama anak saya. Mau mencoba tidur dibawah tanah? Atau mau mencoba bermain di gudang bawah tanah?" Tawar Bastian.

"Ki-kita gak salah Om" Ucap Ella.

"Alesan!!"

Raham dan Bastian menarik kasar tangan kedua perempuan itu. Mereka melempar Viola dan Ella ke kursi dan mulai mengikatnya.

"Mau mulai darimana?" Tanya Raham sambil mengambil pisau tajam nan kecil dari kantong celananya.

Viola dan Ella meneguk salivanya kasar. Mereka tak pernah berpikir bahwa orangtua dari pasangan itu ternyata Psycho.

"Dari pipi indah ini Ham!" Usul Bastian yang sudah sangat greget kepada wajah sok polos ini.

Masih SMA Udah berpikir bejat seperti ini. Bagaimana kedepannya? Sepertinya spesies seperti ini harus dimusnahin, Pikir Mereka berdua.

Namun disisi lain, Ray sudah hampir membunuh Pria itu jika saja lirihan Reyna tak di dengar oleh Ray.

"Sayang..." Lirih Ray mendekat kearah Reyna dengan keadaan yang memprihatinkan.

"Hiks... Reyna udah kotor dipegang sama laki-laki... Hiks... tadi... Hiks..." Ucap Reyna menunduk sambil terisak lirih.

"Reyna... Hiks... gak bisa jaga... hiks... diri.... kayak yang dibilang... hiks... sama mami" Sambung Reyna yang masih terisak.

Ray melepas jaketnya dan memasangkan ditubuh Reyna yang hanya terbalut Bra.

Tanpa memperdulikan Orangtuanya yang sedang asik dengan dua Gadis yang telah merencanakan itu, Ray berjalan keluar sambil menggedong tubuh Reyna yang bergetar. Ingin rasanya ia menangis melihat keadaan Gadisnya yang seperti ini.

Dengan masih sesegukkan, Reyna mengalungkan tangannya dan menenggelemkan wajahnya diceruk leher Ray.

*****

Ray membawa Reyna kerumah sakit dan langsung ditangani oleh dokter wanita.

Ceklek!

POSSESIVE RAY (END) ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang