Chapter 49

126 3 0
                                    

"Nih Perin. Sesuai janjiku. Buku Icha - Icha Violence dan Tactics yang kau inginkan", kata Bonucci sembari menyodorkan buku.
"Grazie, Mr. Bonucci. Akhirnya koleksiku buku Icha - Ichaku lengkap sudah", kata Perin. "Walau sebenarnya, aku ingin Boruto membaca buku - buku ini bersamaku, jadi aku tidak kesepian".
"Sudahlah. Aku yakin sebentar lagi Boruto akan segera pulih dan kau bisa membaca buku itu bersamanya". Bonucci lalu berbisik. "Walau kau tentu harus mewaspadai Mr. Buffon".
"Baiklah...". "Sudah ayo, kita akan baca yang Icha - Icha Tactics bersama - sama di tempat yang sepi". Perin mengangguk lalu pergi bersama Bonucci untuk membaca buku Icha - Icha Tactics. Bonucci dan Perin lalu duduk di sebuah kursi penonton yang agak jauh dari pandangan para rekan mereka. Mereka berdua lalu mulai membaca buku Icha - Icha tersebut daaaaaaaaaan...

.

.

.

"Woooooow, benar - benar luar biasa....", kata mereka berdua dengan mata yang membentuk simbol cinta dan hidung yang mimisan di kedua lubangnya.
"Kisah percintaannya digambarkan begitu detil, pantas saja buku ini jadi Icha - Icha yang best seller", kata Perin.
"Tak sia - sia aku merogoh kocek 1.000 Euro untuk buku ini. Benar - benar memuaskan", kata Bonucci. Bonucci dan Perin lalu terus saja membaca buku tersebut. Namun sayangnya, gerak - gerik mereka sudah ketahuan oleh Buffon yang melihat mereka berdua cekikikan sambil memegang buku kecil bersampul hijau toska dan judul yang ditulis dalam Katakana Jepang. Buffon pun kemudian secara diam - diam mendekati Bonucci dan Perin ke salah satu kursi penonton Allianz Stadium.
"Hihihi Yamada-san bergairah sekali", kata Perin.
"Mungkin setelah ini ia akan melanjutkan ronde keempat bersama Megumi-chan", kata Bonucci.
"Jelas sekali". Tanpa disadari oleh Bonucci dan Perin, Buffon sudah berdiri di belakang mereka dengan aura gelap menguar.

"Bagus sekali". Buffon bertepuk tangan lambat. "Bukannya langsung bergabung latihan atau setidaknya mendoakan Boruto yang tengah dirawat di Rumah Sakit Turin, kalian malah berada di sini dan membaca buku haram itu". Buffon lalu mengangkat kerah Bonucci dan Perin layaknya anak kucing minta dipungut.
"Wow, Mr. Buffon... apa yang ingin anda lakukan terhadap kami berdua?", tanya Perin panik.
"Aku akan bawa kalian berdua ke Pelatih Allegri. Aku akan minta agar kalian tidak usah dimainkan saja untuk laga Serie A malam ini".
"Huwaaaaaaaaaa jangan kapten. Maafkan kamiiiiiiii...", teriak Bonucci dan Perin.
"Biarin. Anggap saja pelajaran untuk kalian berdua agar tidak membaca buku - buku berbau pornografi lagi". Buffon lalu menggotong Bonucci dan Perin layaknya anak kucing minta dipungut menuruni kursi tribun penonton Allianz Stadium.

Sementara Itu Di Paris, Historia tengah makan di sebuah cafe bersama teman - temannya dengan muka bete.
"Ada apa Ria? Kok mukamu cemberut gitu?", tanya Annie.
"There must be something wrong nih", kata Mikasa.
"Bete", kata Historia sambil memakan Croissantnya. "Ada 2 pemain yang suka baca buku Icha-Icha di klub yang tengah dibela anakku yaitu Juventus".
"Hanya itu saja kenapa sampai jadi sebete itu, Ria-chan?".
Mikasa menghela nafas karena pernyataan Annie yang retoris. "Tentu saja Ria jadi bete, karena dia takut anaknya akan jadi remaja yang mesum Annie...".
"G-Gomen, Ria-chan... Mika-chan. Aku benar - benar tidak tahu".
"Kau benar Mika. Aku jadi khawatir karena meskipun disana ia memiliki dua orang yang sudah dianggapnya sebagai ayah yaitu Mr. Buffon dan Mr. Ronaldo tetapi tentunya mereka tak bisa mengawasi Boru setiap saat bukan?".
"Kau benar Ria-chan".

"Haaaah kalau hini teus fix dah Mr. Buffon batal pensiun jika jadi menang UCL. Harus menghindarkan Boruro dari buku haram itu. Bisa - bisa lekas tua dah", kata Annie.
"Ujung - ujungnya belum kepala lima sudah ubanan saking stresnya. Dompet bisa terkuras tuh untuk semiran", kata Mikasa.
"Kalian berdua benar. Namun semoga saja anakku tidak menjadi pria mesum dan tidak mengalami kejadian yang tidak mengenakkan", kata Historia.
"Tenang saja, Ria-chan. Aku yakin Boruto akan baik - baik saja di sana". Annie hanya mendengar pembicaraan Historia dan Mikasa sambil melihat-lihat berita di ponselnya, sebelum satu berita dengan headline, "Dejavu Kolaps Eriksen di Euro 2020 Mewarnai Kemenangan 1-0 Juventus kontra AC Milan" membuatnya terkejut bukan main.

Goalkeeper's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang