1. Prolog🌻

4 2 3
                                    

Terkadang takdir semesta sebercanda itu
~Anindira

“Bagaimana para saksi, apakah sah?” tanya seorang penghulu.

“Sah.”

“Alhamdulillah.”

Talak gue sekarang juga! ~Ann.

Sebenernya gue gak mau nikah muda. Tapi mengingat adanya malam pertama bagi pengantin, bisalah dibicarakan baik-baik. ~Alfa.

🌻

“Alfa bantuin gue beres-beres dong.”  Pinta seorang gadis dihadapan seorang remaja yang tengah asik bermain game di hp-nya dan sesekali berteriak seperti orang kesetanan.

Ia menoleh sekilas ke arah gadis yang telah bercucuran keringat. “Ogah!”

Gadis itu mendengus kesal. Sedari tadi hanya dirinya yang membersihkan rumah sebesar ini, sendiri.

“Padahalkan cuma minta tolong pel lantai doang, masa gak mau sih.” Gerutunya.

“OWALAH ASU! MATI GUE ANYING.” Lelaki itu melempar asal hp-nya, dan berjalan mendekati gadis tadi.

“Kenapa liatin gue? Gue tau kalau gua ganteng.”

Gadis itu hanya diam, tak berniat menjawabnya. Ia sudah kehabisan tenaga untuk memperdebatkan hal yang tidak jelas.

“Mau gue bantuin?” tanyanya menaikkan satu alisnya.

“Mau.” Ann mengangguk antusias mendengarnya.

“Ogah. Gua udah nyiapin rumah buat tinggal, sekarang tugas lu bersihin semuanya.” Ia berjalan angkuh meninggalkan Ann yang telah bercucuran keringat. Tak sengaja kaki Alfa menendang air yang digunakan Ann untuk mengepel lantai.

“ALFA!!! LU BENER -BENER YAA!!! MATI AJA LU SANAAAA ATAU BUNUH AJA GUA AL, BUNUHHHH!” Teriak Ann ia mengejar Alfa dan memukul kepala Alfa dengan tangkai  pel.

“Akhh sakit, Ann.”

“GUA CAPEK-CAPEK BERSIHINNYA AL, NGESELIN LO!!”

“Aww ampun, Ann. Gua ga sengaja.”
Ann terus memukil Alfa. Bodoamat Ann sudah terlanjur kesal kepada Alfa. Ia tidak peduli jika lelaki itu kesakitan.

“MATI AJA LU AL MATII!”

“Kalau gua mati lu jadi janda, Ann.” Alfa  masih sempat menjawab perkataan Ann, sedangkan tangannya berusaha menghindari pel lantai yang dipukulkan Ann padanya.

“Biarin, BODOAMAT!”

Beberapa menit kemudian Ann menghentikan aksinya.

“Sengaja banget lu, Al. Seharusnya lu bilang dari awal, kalau lu gak mau terima pernikahan ini, Al.” Lirih Ann.

Ia berdiri dan melanjutkan membersihkan lantai dengan sisa-sisa tenaganya.

“Sini, Ann. Biar gua bantuin.” Pinta  Alfa lembut. Jujur saja ia merasa bersalah kepada Ann.

“Gak usah, gua gak suka orang lain menatap gua dengan tatapan kasihan.” Ketus Ann dan melanjutkan aktivitasnya mengepel lantai.

🌻
Gimana kabarnya friend? Semoga sehat selalu yaa. See you✨

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 01, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AlfarazziTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang