Hai semua 🤗Apa kabar?
Semoga tetap sehat selalu ya.
Jangan lupa tinggalkan jejak manis:)
Happy reading😊
•••"Faga! Lo nggak mau sama gue karena nih cewek?!"pekik seorang gadis yang mendekat dan langsung memeluk Faga dari belakang. "Selera lo cewek kayak gini?"
Aluka yang merasa tersindir langsung berdiri. "Maaf, maksud lo cewek kayak gimana ya?"
Gadis tadi terkekeh sinis. "Ya cewek murahan plus penggoda,"tekannya.
"Udah! Kalian jangan berantem, malu dilihatin orang banyak,"lerai Faga.
"Lo tahu sendiri siapa yang mulai,"kesal Aluka, kemudian kembali duduk.
"Faga, lo pulang bareng gue kan?" Nada manja gadis tadi yang masih memeluk leher Faga.
Faga menggeram kesal. "Lepasin gue,"sentak laki-laki itu.
"Kok lo kasar banget sih. Lo inget kan apa kata bokap lo,"ancam gadis dengan seragam ketat yang sama seperti Aluka.
"Lepas Sherly!"bentak Faga dengan menyentak tangan gadis yang bernama Sherly.
"Inget ya Sherly, gue nggak suka sama lo. Jangan deket-deket gue lagi,"sarkas Faga dengan tatapan tajamnya.
Sherly menghentakkan kakinya kesal. "Gue akan aduin ke bokap lo!"
"Gue nggak peduli,"ucap santai Faga.
"Awas lo Aluka! Dasar cewek genit, semua cowok aja lo deketin,"cibir Sherly sebelum melenggang pergi.
"Dia kenal gue?"tanya Aluka dengan menunjuk dirinya sendiri.
"Udah, nggak usah dipikirin. Emang cewek nggak waras tuh anak,"celetuk Faga membuat Aluka terkekeh.
Dalam hati gadis itu sedikit penasaran, apa maksudnya jika dia mendekati banyak laki-laki. Apa dulu dia memang murahan. "Amit-amit deh. Semoga dulu gue nggak gitu." Batin Aluka.
"Gue antar lo balik."
Aluka mengangguk, kemudian mengambil uang dari sakunya.
"Mau apa lo?"tanya Faga.
"Bayar."
Raut cowok itu berubah datar. "Nggak usah. Gue yang ngajak lo makan, gue yang bayar."
"Enggak, gue bayar sendiri aja,"tolak Aluka.
"Jangan keras kepala sekali aja, bisa?"
Aluka tertawa. "Oke deh, serah lo aja Kak, thanks."
Faga berdiri dan mengeluarkan dompetnya, kemudian menaruh uang seratus ribuan lima lembar.
"Ayo balik,"ajak Faga kemudian berjalan lebih dulu.
Aluka mengekor dari belakang. Pikirannya masih bergelut dengan berbagai pertanyaan, tentang siapa dirinya, keluarganya, temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aluka (Proses Penerbitan)
Ficção Adolescente"Ma, Aluka sakit. Boleh aku tidur sama mama?" "Pergi! Kamu di rumah papamu saja!" ··· "Aluka buatin makanan kesukaan papa." "Bisa kamu pergi dari hadapan saya?!" ··· Aluka Alkenzia. Gadis dengan seluruh luka yang dirasa namun tetap menabur kasih unt...