06. Possesive-HANCURNYA PERTAHANAN ALE.
Ale masih diam kala Bebi menariknya menuju pinggir gedung pernikahan yang dimana itu adalah taman cukup sepi.
Bebi menarik Ale duduk di salah satu kursi taman yang ada di bawah pohon rindang cukup sejuk jika duduk disana.
Bebi melepaskan tangan nya pada Ale sedangkan Ale memandang tangan nya yang sudah tak mengengam tangan Bebi.
"Abang gasuka yah sama Bebi?" Tanya Bebi sebari mengesek gesekan sepatu nya pada rumput taman di bawahnya.
Ale memandang Bebi yang menunduk lalu tanpa diminta lengan nya mengelus rambut legam milik Bebi dengan perlahan.
"Gue" Ale terdiam sebentar merasa canggung dengan semua ini "gue belum terbiasa" ujar Ale lalu menarik kembali tangan nya.
Bebi memandang Ale yang memandang kosong ke arah depan "Bebi tau bang Ale pasti nya belum sepenuhnya nerima kehadiran Bebi sama mommy Bebi" ujar Bebi sebari tersenyum ke arah Ale.
"Gue cuman mau bunda" ujar Ale.
Ale terdiam lalu memandang Bebi yang juga memandang nya "Bebi tau gak akan ada yang bisa gantiin posisi bunda abang dalam kehidupan abang, tapi setidaknya mommy Bebi bisa kasih sesuatu yang dulu bunda abang kasih buat abang" senyum di bibir Bebi tercetak jelas.
"Gaada yang bisa gantiin bunda gue" dingin Ale.
Bebi terdiam lalu mengengam tangan Ale "gaada yang gantiin bunda abang, bunda abang selalu ada di hati abang" ingat Bebi.
"Titik tertinggi rasa sayang dan cinta seseorang adalah saat dimana kita mencoba ikhlas dengan keadaan"
"Gaada salah nya menerima orang baru"
Ale menitikan air matanya, ucapan Bebi sangat menamparnya.
Bebi melepaskan genggaman tangan nya dengan Ale lalu berdiri dan mengusap rambut Ale dengan lembut.
"Kalau abang gabisa nerima Bebi gapapa, tapi setidaknya tolong terima kehadiran mommy Bebi"
Bebi berbalik berniat berjalan pergi namun Ale menarik nya hingga duduk di pangkuan Ale.
Ale memeluk Bebi dengan erat dan menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Bebi, Bebi masih kaget dengan kejadian ini.
Bebi sadar ketika merasakan basah pada seragam nya yang disandari oleh Ale lalu Bebi mengusap rambut Ale dengan lembut.
"Jangan nangis abang" ujar Bebi.
Hancur, hancur pertahanan yang dia bangun selama ini hanya karena ketulusan Bebi.
Ale terdiam lalu melepaskan pelukannya dengan Bebi dia tersenyum kecil ke arah Bebi dan di balas senyum manis oleh Bebi.
Ale mengecup kedua pipi Bebi dengan sayang, Bebi menangkup wajah Ale lalu mengusap air mata Ale yang masih keluar.
"Abang jelek kalau nangis" ujar Bebi.
Ale terkekeh kecil lalu memandang Bebi yang sudah selesai mengusap air matanya."Maafin sifat abang yang tadi" ujar Ale di angguki oleh Bebi.
"Ke gedung lagi yuk, yang lain pasti pada nyari" ajak Bebi di angguki oleh Ale.
Ketika Bebi akan berdiri Ale lebih dahulu mengendong layak nya koala, Bebi melingkarkan tangannya di leher Ale lalu menyandarkan kepala nya di leher Ale.
Ale mengecup pelipis Bebi dan mulai berjalan ke arah gedung.
"Kalau udah di rumah Daddy jangan salahin Abang kalau nanti kamu bingung sama sikap kita"

KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESSIVE ABANG [Childish Version]
Teen FictionON GOING. Memiliki empat abang berwajah tampan namun memiliki sifat minus yaitu sifatnya yang POSSESSIVE dan juga childish. BEBI adalah gadis mungil yang mendadak memiliki empat abang yang POSSESSIVE ditambah juga Daddy nya. Namun lama kelamaan para...