001

29 2 0
                                    

Suasana kantin saat ini tidak begitu ramai. Banyak meja kosong dan hanya beberapa yang terisi. “Del, olimpiadenya gimana? Hasilnya udah keluar belum?” “Masih belum tau Ra,”
Jawab Della singkat. “Btw, gue denger-denger akan ada guru baru. Cakep ngga ya?” Della mendengus setelah mendengar perkataan Rania. “Yaelah, Ra.. Mau secakep apapun gue
ngga tertarik. Gue ngga suka cowok,” “HAH, DEL? DEMI APA JANGAN-JANGAN LO SUKA SAMA GUE YA?” “Ck, maksud gue, gue ngga akan suka sama guru gue sendiri,”
“Astaga, gue kirain lo-“ “YA ENGGAKLAH! Gue masih suka cowok ya anjir, nyatanya gue masih suka sama om Tom Felton,” Jawab Della cepat sambil menyeruput es tehnya yang tinggal sedikit. Kemudian hening, tidak ada percakapan lagi di antara mereka berdua. “Del, lo nggapapa kan?” “Emangnya gue kenapa? Perasaan gue ngga sakit deh,” “Ish, bukan itu.. Gue perhatiin akhir-akhir ini lo jadi sering ngelamun? Mikirin hasil olimpiade? Ngga usah terlalu dipikirinlah Del, gue yakin lo akan lolos,” Ucap Rania meyakinkan temannya. “Kalau itu gue juga yakin akan lolos,” “Terus lo mikirin apa?” “Mikirin kapan lo bisa diem,” “Ck, sialan lo,” Keduanya kembali terdiam, hanyut dalam pikirannya masing-masing.

Flasback on
Duuh, bisa-bisanya gue lupa bawa latihan soal olimpiade. Mana sekolah udah sepi banget, untung gerbang belum di kunci. Ucap Della dalam hati sambil merutuki kebodohannya.
Setelah mengambil soal latihan yang tertinggal di loker meja kelasnya, Della bergegas keluar dari kelas. “Bruk” Karena Della yang terlalu fokus merapikan kertas-kertas soal
latihan, ia menabrak orang di depannya. “Aduh, maaf Kak.. Saya kurang fokus,” Ucap Della
sambil memunguti kertas yang berserakan di lantai. Orang yang Della tabrak membantu Della memunguti kertas-kertas yang berhamburan. “Lo nggapapa kan?” Ucap orang itu
sambil menyerahkan kertas-kertas yang telah ia punguti kepada Della. Della terdiam saat tau siapa yang ia tabrak. “Hey, are u okey?” Ucap orang itu sambil melambaikan tangannya
di depan muka Della. “Kak Dito?” “Loh, kita saling kenal?” Tanya Dito keheranan. “Em, saya-“ “Nggak usah terlalu formal,” Potong Dito cepat, sebelum Della sempat melanjutkan
kalimatnya. “Oke, say- gue ngga tau lo masih inget kejadian ini atau ngga, semoga aja masih. Lo ingat, waktu SD pernah ngebantuin anak kelas 1 buat ngerjain tugas matematika? Waktu itu lo dateng ke kelas 1 sama temen lo yang mirip banget sama lo. Bahkan gue kira kalian kembar,” Kejadian tersebut sudah sangat lama, kejadian itu terjadi saat Della masih kelas 1 SD, dan sekarang Della sudah kelas 10 semester 2. “Berarti kejadiannya udah lama banget ya..” Ucap Dito sambil mengingat-ingat. “Yang dulu rambutnya diiket dua, bukan? Yang nangis waktu ngerjain soal matematika? GUE INGET, JADI ITU LO?! Astaga, udah gede aja sekarang,” Ucap Dito sambil mengelus kepala
Della.”Iya, itu gue. Tapi kayaknya yang bagian nangis karena soal matematika ngga usah di sebutin deh, gue malu,” “Hahaha, tapi nama lo?” “Allameera Adella Bagaswara, panggil aja Della,” “Kalau aku panggil Alla boleh?” Della terdiam. “Kalau ngga nyaman nggapapa ko,” Ucap Dito canggung. Della tersenyum, “Santai aja kak. Lo bebas mau manggil gue apa. Btw makasih ya, waktu itu udah Bantuin gue. Berkat lo, gue jadi jatuh hati sama
matematika,” Dito tersenyum mendengar perkataan Della. “Iya sama-sama. Lo kan udah jatuh hati sama matematika, jatuh hati sama guenya nggak sekalian?” “Eh?” “Hahaha, becanda. Muka lo lucu waktu kaget,” “Hahaha, kitain. Btw, kok bisa disini?” “Ada keperluan,”
Jawab Dito sambil tersenyum. Karena menyadari hari yang semakin gelap, Della berpamitan kepada Dito. “Kak, duluan ya. Udah mau gelap,” Ucap Della sambil melambaikan tangan kepada Dito. "Baybay"
Flasback off

“Della, Del?” Panggil Rania. “ALLAMEERA ADELLA BAGASWARA!” “Astagfirullah,” Della tersadar dari lamunannya akibat teriakan Rania. “Lagian gue panggil-panggil ngga nyaut. Lo kenapa si? Ngelamun sambil senyum-senyum sendiri, sawan ya lo?” “Enak aja.. Balik ke
kelas yok,” Ucap Della sambil meninggalkan Rania. “Kampret gue di tinggalin. DELLA TUNGGUIN,”

****

“Baik anak-anak, sekarang buka halaman 187,” Entah kenapa Della merasa tidak tertarik menyimak pelajaran. Kapan selesai sih. “Huft” Della membuang napas kasar. Della
menyembunyikan kepalanya diantara dua tanggannya. Saat ia hampir terlelap, ada seseorang yang mengganggu tidurnya. “Pstt stt, Del jangan tidur,” Ucap Nina, teman
sebangkunya sambil berbisik. “Iyaa, ini ngga tidur ko. Cuma merem doang,” Ucap Della dengan posisi yang masih sama. “Nanti kalau ketahuan Bu Susi kamu bisa di hukum,” “Ya nanti lo bangunin gue kalau sekiranya Bu Susi udah mulai curiga,” Nina hanya menghela
napas mendengar jawaban Della.

****

Setelah sampai di kamarnya, Della merebahkan badannya ke kasur. Entah kenapa, hari ini Jogja panas sekali. Della memejamkan matanya sambil menikmati angin sepoi-sepoi yang masuk ke dalam kamarnya melalui jendela. Selang beberapa waktu, Della meraba kasurnya
mencari ponsel miliknya lalu membuka room chat.

Sekte

Bocah Tolol
Guys besok weekend nongki cantik you😘

Si Kancil
Tugas lo tuh selesaiin dulu.
Bisa-bisanya numpuk 30 tugas.
Masih untung cuma di panggil ama BK.

Bocah Tolol
Iya beb cu, thanks sudah mengingatkan daku😘

                                                       Anda

Gila, sampe numpuk 30 tugas ngga tuh .Boleh-boleh.. Gue juga pengen cerita.  Di tempat bisa gimana?


Bocah Tolol
Oks, di tempat biasa.
Cerita apa tuch beb😍

                                                        Anda
Cerita masalah idup. Tapi sebelum kesebelum kesana, gue pengen ke SMP sama SD dulu. Mau nostalgia.

Si Kancil
Oke👌

Bocah Tolol
Oks beb😘

Della meletakkan ponselnya, masih ada 3 hari untuk bertemu dengan para sahabat tololnya.
Ia sangat merindukan kedua sahabatnya itu. Nora (bocah tolol) dengan tingkah konyolnya
dan Natha (si kancil) dengan kata-kata bijaknya. Mereka bertiga berbeda SMA, dulu saat SD
dan SMP mereka bertiga satu sekolah. Namun saat SMA mereka harus berpisah.

Saat hampir terlelap, tiba-tiba ada notif muncul di handphonenya.

Bu Dewi (Walas)

Selamat siang nak, maaf mengganggu.
Ibu hanya ingin menyampaikan bahwa ananda
lolos olimpiade matematika. Dan akan ada
pendampingan dari sekolah. Besok setelah
selesai pelajaran, silahkan datang ke
perpustakaan ya nak. Terimakasih.

                                                     Anda
Alhamdulilah, baik bu terimakasih.

Della tersenyum bangga mendengar kabar itu. Harus kasih tau mama papa waktu makan malem nanti. Lalu Della memejamkan matanya, melanjutkan tidurnya yang sedikit terganggu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 01, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jogja (Kita adalah rasa yang tepat di waktu yang salah.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang