Miko

20 1 0
                                    


Lorong yang tampak terlihat sepi, tidak ada seorangpun yang melewati nya. Terlihat di ujung sana seorang gadis dengan seragam SMA yang sedari tadi tidak melepaskan pandangan nya dari kertas yang ia genggam. wajah nya datar tak menunjukkan ekspresi sama sekali. Pikiran dan hati nya sedang bergelut memikirkan apalagi yang akan terjadi setelah ayah nya melihat kertas hasil ulangan matematika nya ini.

"FISYA"

Teriakan dari arah samping membuat nya menoleh, ia sudah hafal dengan suara itu. Dia adalah Rena, sahabat nya semenjak masuk SMA.

"Lo ngapain disini?" tanya nya dengan raut curiga

"Lo yang ngapain kesini ren"

"Ya gue khawatir lah sama lo, tadi bilang nya mau ke toilet tapi sampai pelajaran pak Dito kelar lo gak balik ke kelas, untung pak Dito gak ngeh kalo lo gak ada" cecar nya dengan wajah agak kesal. 

Inilah Rena Priscillia Admaja, orang yang super bawel ketika sudah berhadapan dengan sahabat nya. Siapa yang tidak mengenal nya, Rena adalah perempuan hits dengan ratusan ribu followers dan jutaan subsciber, bisa dibilang ia adalah selebgram terkenal. Ayah nya seorang pengusaha besar dan juga sebagai donatur tetap di sekolah ini. Ntah kenapa Rena mau berteman dengan nya yang hanya siswa biasa. Tapi Fisya selalu bersyukur karna Rena selalu ada.

Fisya tertawa pelan sambil menunjukkan kertas ulangan nya kepada rena.

"Gue dapet nilai 90 ren" tutur nya dengan wajah murung. "dan gue gak tau mau kasih alesan apa ke papa, gue takut papa marah" lanjut nya.

"Ini cuma salah satu doang loh sya, gua aja cuma dapet nilai 70. udah gapapa mereka pasti ngerti. keterlaluan banget orang tua lo kalo sampai marah besar cuma gara gara lo dapet nilai segini"

"Tapi gue kalah dari miko, dia dapet 100 sedangkan gue cuma 90," 

Jika sudah menyangkut tentang miko rena sudah tidak bisa menghalangi fisya, karena percuma. Fisya seperti memiliki dendam terhaap miko. Pernah sekali rena menghalangi fisya saat akan mengerjai miko ketika cowok itu mendapat rangkin 1 di kelas, tapi semua berujung fisya yang mendiami rena selama dua hari. Bukan nya rena tidak memiliki teman lain selain fisya, hanya saja menurut rena fisya berbeda.

"Udah jangan mikirin miko dulu, mending sekarang kita ke kantin aja gue laper banget nih" ucap rena mngalihkan topik tentang miko.

Kantin tampak penuh sesak dengan siswa siswi disetiap meja yang ada. Seperti tak ada celah sama sekali untuk duduk. Dua orang perempan yang baru sampai itu terlihat mencari cari tempat kosong, sayang nya hanya tesisa meja di pojok dengan tiga laki laki yang sangat tidak asing untuk mereka. Si biang onar di kelas dan si pembuat rusuh pikiran fisya, siapa lagi kalo bukan miko and the geng.

"Kita duduk disana aja yuk sya bareng miko" 

Belum sempat fisya protes tangan nya sudah di tarik paksa oleh rena, membawa nya berhadapan langsung dengan miko.

"hai, kita boleh gabung duduk disini gak" 

Ketiga cowok itu menoleh, tampak berbinar melihat kedatangan si cantik dan si pintar. 

"Boleh dong cantik, duduk aja" ucap radit yang tampak sangat welcome. Radit adalah sahabat miko, orang nya terlalu humoris dan lawak. Siapa saja tak akan pernah berhenti tetawa jika di dekat nya.

Berbanding terbalik dengan cowok yang duduk disamping nya, Reno. Ia adalah most wanted di sekolah, siapa yang tidak mengenal nya. Ketua tim basket sekaligus kakak kandung dari rena. Reno seperti titisan dewa yunani, wajah nya yang tampan, rahang nya yang tegas serta keahlian nya bermain bola basket membuat nya digilai banyak siswi disini.

Sedangkan fisya masih diam tak bersuara, mata nya menatap tajam laki laki yang duduk di depan nya. Rupa nya miko juga membalas tatspan fisya, tapi bukan tatapan tajam yang di tunjukkan melainkan senyum ramah.

"Bang miko sama neng fisya tatap tatapan aja dari tadi" celetul radit yang berusaha mencairkan suasana. Siapa yang tidak mengetahui permasalahan mereka, bahkan seantero sekolah sudah tau jika fisya membenci miko.

"Kak pesenin gue mie ayam sama es teh dong" ucap rena yang seperti nya sedang mengalihkan topik pembicaraan agar tidak terlalu canggung.

"Ogah" 

Singkat dan padat, begitulah reno. Terlalu cuek bahkan dengan adik nya sendiri.

"Biar abang radit ganteng aja yang pesenin neng rena makan, neng fisya mau sekalian nitip abang radit gak nih"

Gak usah deh gue udah kenyang" tolak fisya sambil tersenyum ramah. sebenarnya rena sangat lapar tapi ia enggan jika harus makan di hadapan miko. Gengsi nya terlalu tinggi.

"Oke." radit beranjak menuju stand penjual mie ayam. Setelah nya Miko ikut berdiri menyusul radit.

"Ntar pulang sekolah balik sendiri ren, gua mau ke markas SIRIUS." ucap reno

Tak lama radit kembali dengan membawa semangkok mie ayam dan es teh di tangan nya, meletakkan nya di hadapan rena.

"Makasih bang radit ganteng" ucap rena berbinar sambil mengaduk mie ayam nya.

Fisya masih diam, enggan mengeluaran suara. Mood nya masih buruk karena nilai ulangan nya tadi. Ia masih memikirkan alasan apa lagi yang akan ia berikan kepada papa nya.

"Makan"

Suara datar itu mengalihkan pikiran rena tentang nilai ujian nya. Ia mendongak, mendapati miko meletakkan sepiring batagor dan es cappucino kesukaan nya.











You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 17, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Between Us MikoWhere stories live. Discover now