Chapter Dua Belas

1K 162 13
                                    

Happy Reading💜
.....................................

Selasa, 3 Agustus 2021

"Yan, mampir bentar ke Cefenya bokap yaa, yang di deket rumah sakit. Gue mau  jus alpokat." Sean pun mengangguk mendengar permintaan Ella.

"Lo mau apa? Coffee? Jus? Atau yang lain?" tanya Ella pada Sean.

"Coffee latte kayak biasanya aja." Ella pun mengangguk paham.

"Gue tunggu di parkiran aja ya El."

"Okee." setelah itu Ella pun pergi kedalam Cafe meninggalkan Sean sendirian di parkiran. Sambil menunggu Ella, Sean pun bermain game di ponselnya.

"Ke toilet dulu deh." gumam Sean. Sean pun keluar dari mobilnya dan pergi ke toilet. Cafe itu adalah milik Farhan. Khusus untuk anak-anaknya dan anak-anak Rafael gratis makan apapun di Cafenya. Itulah yang Farhan katakan pada karyawan yang bekerja di Cafenya.

Tak lama kemudian, Sean pun kembali ke parkiran untuk menunggu Ella yang belum juga kembali. Ketika ingin membuka pintu mobil, Sean melihat seseorang yang tampak familiar baginya.

"Dia." gumam Sean. Sean mengucek-ucek matanya karna merasa tidak yakin dengan apa yang ia lihat.

"Gak mungkin dia." gumamnya lagi.

"Sean!" panggil Ella sambil menepuk pundak Sean dari belakang. Hal itu membuat Sean terkejut.

"Ck! Ngagetin aja sih lo." Sean pun mendengus kesal. Ella hanya cengengesan melihat raut wajah kesal Sean.

"Ya habisnya lo ngapain liat kesana mulu sampai gak tau gue disini. Lo liatin apaan sih?" tanya Ella. Sean kembali melihat kearah depan, tepat di sana ia melihat orang yang begitu familiar baginya. Namun, orang tersebut tidak ada lagi disana.

"Gak papa. Udah selesai?"

"Udah, nih sesuai pesanan lo, coffee latte." ucap Ella sambil menunjukkan minuman untuk Sean dan beberapa kotak makanan yang ia pegang.

"Kok banyak banget?" tanya Sean.

"Biasa makanan buat kita sama buat seseorang. Lo anterin gue ke rumah sakit ya."

"Hmm." gumam Sean.

"Ham heemm hamm heemm.... Sariawan lo." ucap Ella dengan kesal.

"Iyaa bawel, gue anterin." sahut Sean sambil mengacak-acak rambut Ella karna gemas.

"Jangan berantakin rambut gue!" kesal Ella.

"Habisnya lo gemesin sih." ucap Sean sambil terkekeh. Ella pun langsung masuk kedalam mobil milik Sean. Sean segera masuk ke mobil menyusul Ella.

***

Setelah memarkirkan mobilnya, Sean dan Ella pun segera masuk ke dalam rumah sakit.

"Yan, cepetan! Jangan lelet deh." ucap Ella. Sean mendengus kesal mendengar ucapan Ella.

"Cuma mau ketemu tua bangka itu gue suruh cepet-cepet. Ogah bener." gerutu Sean.

"Lo ngomong apa barusan?" tanya Ella sambil memicingkan matanya.

"Gak ada, lo salah denger kali. Ya udah ayo kenapa berhenti?" Ella pun mengangguk dan kembali berjalan.

"El, gak usah buru-buru, ntar jatuh." peringat Sean. Namun Ella tidak mendengarkannya. Tubuh Ella hampir terhuyung ke depan karna Ella tidak berhati-hati saat berjalan. Sean pun segera meraih tubuh Ella.

Sean Galeno [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang