Ingat pertama kali Xiao dan Lumine ketemu? Kini mereka tanpa sengaja bertemu lagi, tapi Xiao (masih) bikin kesel aja.
Setelah perang antara Qixing dan para adeptus melawan dewa kuno, Liyue menjadi lebih tenang dari biasanya, meskipun masih berada di masa move on dari Rex Lapis, sang dewa. Namun ada satu hal yang tidak berubah.
"Ahh, mimpi buruk lagi..."
Lumine duduk di balkon gedung Wangshu Inn, menghela nafas sambil menatap ke langit malam, ia seolah berharap bulan dan gemintang ikut menjatuhkan belas kasihan padanya.
"Apa yang kamu lakukan di sini?"
Lumine terperanjat kaget, "Oh!"
Sret! Xiao dengan cepat menangkap tubuh Lumine yang hampir jatuh dari balkon, manik jingganya menatap tepat ke dalam manik keemasan milik Lumine.
"Ini kedua kalinya. Kamu masih saja ceroboh." Xiao melangkah mundur dan mengalihkan pandangannya dari Lumine yang masih terkejut melihat kehadiran Xiao—yang mana merupakan sesuatu yang langka. "Dasar manusia fana." rupanya ia belum puas mengomel.
Lumine mengerjapkan matanya, haruskah aku meminta bantuannya untuk menghapus mimpi burukku?
"Apa kamu lapar, Xiao? Kebetulan aku bawa almond tofu sekarang."
Xiao menoleh dan kembali menatap gadis berambut pirang itu, "Mana?"
Lumine segera mengeluarkan kotak bekal dari tasnya. Ia membuka tutupnya dan bahkan memberikan sumpit miliknya pada Xiao. Tanpa berkata apa-apa, Xiao memakan sesuap dari almond tofu itu.
Apa ini? Rasanya tidak seenak buatan koki Liyue tapi... aku suka rasa ini.
Lumine menelan ludah melihat raut wajah Xiao yang tidak bisa ditebak, selalu datar. "Apa... rasanya enak?" tanyanya hati-hati. Ia selalu ingat kata-kata nyonya bos Wangshu Inn bahwa kita harus memperlakukan setiap adeptus dengan baik.
"Rasanya aneh."
"Ah, sebenarnya itu percobaan pertamaku memaksanya... karena koki di sini—"
"Percobaan pertama?" Xiao memotong. Ia meletakkan sumpit ke dalam kotak bekal itu dan melanjutkan, "Bagaimana bisa kamu memberikan percontohan pertama memasakmu padaku? Apa kamu bahkan sudah mencobanya sendiri?"
Lumine membulatkan matanya mendengar Xiao mengomel, masih dengan suara dan wajah datarnya. Ia mengusap tengkuk, menunduk pelan dan meminta maaf, "Maaf... Xiao..."
"Bawakan aku almond tofu lagi."
Lumine mengangkat kepalanya, menatap Xiao, apa dia serius?
"Umm, aku tidak berniat menolak permintaan itu tapi ini sudah malam jadi..."
Xiao segera menyahut, "Kalau begitu kamu harus datang lagi besok."
"Baik..." ucap Lumine pelan. Lantas ia kembali teringat tujuannya menawari Xiao makanan itu. Ia pun kembali berkata, "Ah iya, Xiao, apakah..."
"Aku harus pergi. Malam adalah jam kerjaku." Xiao lagi-lagi tidak membiarkan Lumine menyelesaikan kalimatnya. Ia menutup kotak bekal itu dan mengembalikannya pada pemiliknya.
Lumine hanya bisa diam di tempat melihat Xiao buru-buru pergi. Ia melihat lelaki itu berdiri di tepi balkon dengan rembulan tergantung tepat di belakangnya.
"Sampai jumpa besok."
***
Ketika curhat di medsos went wrong :(
KAMU SEDANG MEMBACA
[Genshin Impact ! AU] Xiao & Lumine : Be Careful
ПриключенияBanyak hal yang berubah semenjak perang melawan dewa kuno pecah di Liyue, termasuk bagaimana Xiao dan Lumine memandang satu sama lain. *** WN: Ini adalah AU/Fanfiction yang aku tulis di Twitter (@seaestuary) dan sengaja ditaruh di sini juga, jaga-ja...