The Mold of The Mushroom [ END ]

Chapter 36 : Gerbang Kuil

Berjalan santai sambil menikmati pemandangan kuil yang indah dari bawah, terdapat aliran air kecil di pinggiran.
.
.
.
.
.
"Sepertinya ada yang tidak beres dengan kuil ini," ucap Musro di depan gerbang kuil.

Apa jangan-jangan bukan kuil ini yang dimaksud Morata? batin Musro.

Tubuh Musro tiba-tiba terikat batang hijau kuat, dan bunga yang sedikit mengeluarkan duri saat mekar.

"Sial! Ini monster lagi." ucap Musro mencoba berontak.

Musro mencari celah untuk bisa lolos, namun lagi-lagi ikatan batang hijau terlalu kuat.

"Aku harus mencari tubuh aslinya pohon ini." ucap Musro menggoyang tubuhnya agar leluasa mencari tubuh tanaman merambat ini.

"Ketemu!" teriak Musro.

Hatiora gaertneri , adalah Spesies dari epifit kaktus yang termasuk suku Rhipsalideae dalam subfamili Cactoideae dari Cactaceae Bersama dengan hibrida dengan S. Rosea, Schlumbergera × graeseri , dikenal sebagai kaktus Paskah atau kaktus Whitsun dan merupakan tanaman hias yang dibudidayakan secara luas. Ini telah menerima Royal Holicultura Masyarakat's Award of Merit taman.

Poison!
Musro menembakkan magic racunnya ke arah tubuh monster, dengan cepat ikatan batang di tubuh Musro terlepas dan segera melindungi tubuh aslinya dengan mengorbankan akar rambatnya.

"Hehehe, lemah dengan racun ternyata. Kau memilih lawan yang salah bung." ucap Musro dengan bersiap menembak racun lagi.

Sebelum Musro melakukan tembakan lagi, monster itu sudah membuka bunga-bunga di tubuhnya menghadap Musro. Dengan bermekaran, meneteskan cairan merah kekuningan, cairan itu siap disemprotkan kapan saja.

"Heh?! Punya racun juga ternyata." Musro melangkah mundur dengan pelan-pelan.

Sayangnya dari belakang Musro juga terdapat monster jamur yang sedang berdiri layaknya dinosaurus kecil. Meski jamur yang Musro lawan ini bukan jamur beracun, tetapi sudah terlihat jika berbentuk monster maka sifat asli tumbuhannya akan menghilang.

Jamur kuping merah (Auricularia auricula-judae, sinonim Auricularia auricula, Hirneola auricula-judae) adalah salah satu spesies dari kelas Heterobasidiomycetes (jelly fungi) dengan tubuh buah berwarna coklat tua kemerahan dan berbentuk mirip sekali dengan daun telinga  manusia. Tubuh buah bertekstur kenyal dan di alam bebas tumbuh di batang pohon mati yang basah dan lembap.

"Udah parah banget hari ini, di Kolosus diserang dua monster, disini dua monster lagi." kesal Musro.

Musro menghindar dari monster Dino jamur dengan gerakan Musro yang cepat, lalu berlari di Padang rumput yang sebelumnya Musro pijak.

Sesekali monster itu menyemburkan lava panas dalam mulutnya, entah itu dari mana asalnya, Musro terus berlarian.

Belum juga masuk kuil, udah dibikin lemes. batin Musro.

Slow motion!
Musro memperlambat gerakan monster tersebut, lalu Musro terduduk lemas di kejauhan dari kuil.

"Hahh, padahal tadi sudah dekat sekali, tinggal masuk. Ini mah dibikin merepotkan." ucap Musro terengah-engah.

Sesuatu seperti kupu-kupu jatuh dari atas tepat di depan Musro.

"Aku harap ini bala bantuan lagi. Aku beneran ingin istirahat, jika ini monster lebih baik aku cepat lewati ini semua dan masuk ke kuil." ucap Musro.

Iris adalah sebuah genus dalam famili Iridaceae yang mencakup 260–300 spesies tumbuhan berbunga. Tumbuhan tersebut mengambil nama dari kata bahasa Yunani untuk pelangi, yang juga merupakan nama dari dewi pelangi Yunani, Iris.

Ternyata monster satu ini hanya membawa kabar dari mungil yang bernama Takyun.

"Pesan dari Zombie Plantae, Takyun. Mereka akan menuju ke seberang kuil ini dan membawa bala bantuan besar untuk pertempuran. Pesan selesai." ucap Monster iris tersebut.

"Jadi kau bala bantuan untuk menolongku dari monster ini?" tanya Musro.

Monster iris hanya menggelengkan kepalanya, kemudian terbang tinggi dan menuju monster yang ada di depan kuil. Dengan kekuatan racun pelangi, monster merambat tersebut langsung melepuh hancur.

"Heh?! Cuma monster itu saja? Lalu pergi gitu aja?" ucap Musro bingung.

Waktu slow motion pada monster jamur telah hilang, kini Musro terpaksa harus berlari cepat masuk ke dalam kuil.

Dengan sisa energi Musro, akhirnya Musro berhasil meloncat masuk kedalam kuil yang sudah ditumbuhi tanaman liar dan tidak terpakai oleh siapapun.