Seorang remaja pria bertubuh jangkung, rebahan di bawah pohon besar di halaman belakang sekolah. Manik indahnya menatap ke arah langit yang tampak berwarna jingga, menandakan sudah sore hari sekarang.
Satu remaja lain datang, melangkah ke arah si pria jangkung sedang rebahan. Ia langsung mendudukkan di samping anak lelaki itu dengan tenang sembari mengulurkan sebungkus roti.
“Apa ini?” tanya Gojou Satoru seraya bangun dari baringnya, lalu bersandar pada pohon.
“Roti. Kau belum makan apa pun sejak siang tadi, 'kan?” balas Getou Suguru, kemudian menggigit roti yang ia pegang menggunakan tangan kanan.
“Iya, sih.”
Keduanya diam. Menikmati makanan pengganjal perut mereka masing-masing.
Embusan angin menerpa, menerbangkan helaian daun maple ke udara hingga dengan perlahan jatuh di atas rumput.
Pemandangan itu tak luput dari mata indah Gojou. Ia melayangkan tatapan malas. Melihat daun-daun kering ini ... membuatnya ingat akan kejadian satu tahun lalu.
“Kau sudah menemukannya?” tanya Getou tiba-tiba.
“Apanya?” balas Gojou, kemudian menggigit rotinya lagi.
“Gadis yang kau temui tahun lalu.”
“Hmm ....”
Ingatan Gojou kembali pada setahun yang lalu. Ketika dia bertemu seorang gadis surai hitam yang baru saja menghabisi dua kutukan. Dia menggali memori, saat itu ... angin sore musim gugur menemani, cahaya jingga pun menyinari wajah sang gadis. Pemandangan yang indah, tapi mengerikan di saat yang bersamaan.
“Perempuan itu kau temui saat musim gugur, 'kan?” tanya Getou.
“Aku tidak pernah menemuinya lagi, sih. Itu pertama ... dan mungkin terakhir kali aku melihatnya.”
“Jangan bilang seperti itu. Tidak ada yang tahu jika besok, ataupun nanti kau akan bertemu dengannya lagi.” Getou berdiri dari duduknya. Kedua tangannya bergerak membersihkan sisa-sisa daun kering yang menempel di celana.
“Dia terlihat lebih mudah setahun dariku.” Gojou mengusap rambutnya kasar. Lalu ikut berdiri, memasukkan kedua tangan dalam saku. “Sebelum aku bertanya padanya. Dia sudah menghilang lebih dulu. Apa dia bisa teleportasi juga?”
Gojou ingat betul. Gadis itu menghilang, seakan dibawa dalam pusaran angin daun-daun kering. Hal itu membuatnya bertanya-tanya hingga mengganggu isi otaknya.
“Kau hanya menilai orang dengan melihat kekuatannya saja, ya?”
“Untuk apa aku menilai orang dari sudut pandang lain?”
Getou menghela napas. Pandangan mata tampak berubah sesaat setelah Gojou mengatakan kalimat itu. Melayangkan tatapan khawatir akan sifat temannya yang bisa mendatangkan masalah untuk diri Gojou sendiri.
“Sebaiknya kau ubah penilaianmu terhadap orang lain mulai sekarang, Satoru.” Getou berjalan, dapat ia sadari Gojou pun mengikutinya di belakang.
“Ha? Untuk apa?” Pria surai putih itu menyamai langkah kawannya.
“Kau tidak mengenal semua orang di dunia. Pasti ada orang yang setara denganmu, atau bahkan lebih kuat darimu.”
KAMU SEDANG MEMBACA
When Autumn Comes [School ver]
FanfictionGojou Satoru berjumpa dengan gadis itu saat musim gugur. Dia-lah orang yang menatapnya dalam, seakan menggali semua hal yang ada di dalam diri ... hingga membuat Gojo jadi menggunakan perasaan. Namun, ada suatu keanehan pada sang gadis. Hal yang ia...