Gojou melompati anak tangga lalu mendarat di atas tanah, lantas dengan cepat melangkah ke arah gadis yang sedang menikmati roti. Pandangan mata si surai putih tidak teralihkan sedikit pun dari perempuan itu. Tangan kanannya dengan cepat menarik lengan sang gadis, memaksanya untuk berdiri.
"Kau?!" Gigi Gojou bergemeletuk.
Gadis itu menatap Gojou santai sembari tetap mengunyah. Tanpa merasa takut ataupun terintimidasi dengan aura si surai putih. Ia mengerjap, lantas memiringkan kepala.
"Iya?" katanya.
Membuat Gojou bungkam.
"Oh? Kau orang kemarin yang melihatku lalu kabur, 'kan?" ucap anak itu dengan nada riang.
Tubuh Gojou spontan menegak kala suara bernada lembut itu mengalun masuk ke dalam pendengaran. Menenangkan. Layaknya suara sungai yang mengalir tanpa kendala.
Dia tidak punya aura kutukan sama sekali, batin Gojou, menatap sang gadis lekat.
Kemudian, ia tersadar. Maniknya menatap dari bawah ke atas penampilan perempuan itu. Rok pendek berwarna biru dipadukan legging hitam. Baju seragam yang tidak dikancing, juga kemeja putih agak kebesaran.
Dia memakai seragam sekolah yang sama dengan Gojou.
"Kau ternyata sekolah di sini, ya?!" tanya si surai putih dengan nada kasar. Ia membungkuk, menyejajarkan wajahnya dengan sang gadis hingga anak itu spontan menjauhkan kepalanya. Melayangkan tatapan tajam dari balik kacamata hitam. Kenapa dia tidak tahu anak ini sekolah di tempat yang sama dengannya?
"Eh? Um ... aku sekolah di sini. Tahun pertama," jawab gadis itu.
"Sekelas dengan Nanami?" Gojou menegakkan tubuhnya. Melihat gadis itu mengangguk membenarkan perkataanya, membuat si surai putih mengapit dagu. "Kenapa aku tidak tahu kalau kau sekolah di sini, ya?"
"Banyak murid di sekolah ini. Bakal sulit kalau kamu mau mengingat semuanya satu per satu."
Gojou memandang si gadis dengan intens. Merasakan sesuatu yang terasa menarik. Benang merah itu kembali muncul. Melayang-layang di udara ... mengelilingi mereka.
Tangan kanan Gojo terangkat ke udara, hendak menyentuh puncak kepala sang gadis.
"Oh, kau di sini rupanya."
Tangan Gojou berhenti di udara. Lantas melirik ke arah samping. Menemukan Getou di sana.
"Wah! Getou-san!"
Gadis itu segera melepas cengkeraman Gojou dari lengannya, kemudian berlari ke arah Getou dengan semangat.
Membuat Gojou yang melihat itu membulatkan kedua mata, disusul perasaan tak mengenakkan menyerang relung hatinya.
Ia mengepalkan kedua tangan hingga urat-urat mengerikan muncul. Lantas melihat ke arah lain sembari memasukkan kedua tangan dalam saku.
Getou melirik ke arah sang kawan. Menyadari perubahan raut dan gestur anak itu membuatnya agak tertegun. Namun, ia memilih mengabaikan sebentar dan meladeni gadis surai hitam di hadapannya.
"Yo, [Name]. Apa yang kau lakukan di sini bersama Satoru?" tanya Getou seraya tersenyum.
"Kami hanya ngobrol ringan," jawab gadis itu. [Name]. Lengkapnya adalah Natsume [Name].
Gojou melirik. Lantas melangkah mendekat. Tangan besarnya dengan kasar langsung mendarat ke puncak kepala [Name].
"Suguru, kau kenal bocah ini?" tanyanya.
Getou mengangguk. "Dia adik kelas kita. Tahun pertama." Ia mengerutkan kening. "Kenapa memangnya?"
"Bocah ini yang kutemui di lapangan kemarin dan setahun yang lalu," jawab Gojou.
KAMU SEDANG MEMBACA
When Autumn Comes [School ver]
FanficGojou Satoru berjumpa dengan gadis itu saat musim gugur. Dia-lah orang yang menatapnya dalam, seakan menggali semua hal yang ada di dalam diri ... hingga membuat Gojo jadi menggunakan perasaan. Namun, ada suatu keanehan pada sang gadis. Hal yang ia...