04. Pie susu•••
Shaka, Gibran, dan Kenzo baru saja turun dari balkon. Mereka menenteng tas ransel di salah satu bahu, lorong sekolah sangat sepi karena sekarang sudah masuk jam pelajaran ke 3
Saat berbelok terlihat Bu Linda yang baru saja keluar dari kelas. Belum sempat kabur Bu Linda lebih dulu melihat
"Arshaka, Gibran, Kenzo kesini kalian" dengan wajah ditekuk mereka berbalik dan mendekat ke Bu Linda
"Kemana saja kalian, jam pelajaran saya baru saja selesai, kalian gak suka diajar sama ibu?"
"Ga gitu Bu, saya sama mereka baru saja selesai hukuman dari Pak Kum-" Shaka langsung menginjak kaki Gibran
"Anj-" Kenzo dengan cepat menutup mulut Gibran
"Hukuman dari Pak Eko Bu" bisa berabe kalau keceplosan bilang pak kumis
"Oh, yaudah kalian kembali ke kelas tadi saya kasih tugas kalian selesaikan" mereka bertiga langsung mengeluarkan buku dari tas masing-masing dan memberikan ke Bu Linda
"Loh kalian udah?" Tanya Bu Linda
Mereka bertiga mengangguk bersamaan. Bu Linda yang sudah mengetahui itu menggambil buku tersebut dan pergi untuk mengajar di kelas lain
"Zo tangan lo bau banget" Gibran mengusap mulutnya
"Tadi habis benerin kaos kaki belom cuci tangan"
"Anjing gelud kita" Kenzo sudah lari masuk ke dalam kelas
"OII LAGI GABUT NIH HANGOUT YUK!!"
Plak
"Anjir hahaha enak ga tuk kepala ketimpuk penghapus"
"Hahahaha tuh suara apa toa masjid"
Baru juga satu langkah masuk kelas, Kenzo yang memang gabutnya unfaedah langsung kena timpuk penghapus dari ketua kelas
"Sukurin kalau masuk tuh salam, lah ini malah ajak hangout ngegas lagi" Shaka meninggalkan Kenzo yang masih mengusap wajahnya
Gibran tidak bisa berkata-kata lagi heran emang punya temen akhlak minus
Mereka duduk di kursi yang sudah di boking, tempat pojok paling belakang itu enak banget, kalian tau warga yang duduknya di belakang sering melakukan prasmanan alias makan-makan
"Pstt psstt" Anton yang berada di kursi sebelah memanggil mereka
"Naon?" Gibran yang memang dekat dengan kursi Anton, menggambil kotak yang baru saja dikasih
"Nenek gue bawa oleh-oleh pie susu dari Bali"
"Thanks yaa" dengan mata berbinar Gibran membuka kotak itu dan menggambil satu pei susu, tak lupa ia juga membagikan ke Shaka dan Kenzo. Baru juga dibilangin kalau yang duduk di belakang sering prasmanan
Pak Eko / Pak Kumis memasuki ruang kelas sambil memelintir kumisnya yang agak panjang dan melihat satu-persatu muridnya
"Itu yang belakang ngapain" seketika seluruh penghuni ruang kelas menoleh kebelakang. Bahkan Shaka, Kenzo, dan Gibran juga menoleh ke belakang menghadap dinding
"Astaghfirullah sabar saya ngajar kalian apalagi tiga orang yang dibelakang" Pak Eko memilih untuk duduk dulu, ini baru masuk belum ada materi yang harus dipelajari biasanya santai-santai dulu mati-matian kemudian
Shaka maju ke depan dan membawa kotak Pie susu, ia memberikan 2 buah pei ke Pak Kumis
"Ini pak silahkan dicoba, Pei susu dari Bali" pak kumis menerima dengan senang hati, rejeki gak boleh ditolak
"Pak ntar kalau ulangan nilai saya ditambahin ya plus plus gitu" Shaka memberikan dua jempol.
Pak kumis menatap datar Shaka
"Enak saja, kamu mau nyogok pakai pie susu mana bisa" Pak Eko menjewer telinga Shaka yang membuat penghuni kelas tertawa"Mampus" Gibran menggerakkan bibirnya tanpa suara sekaligus mengeluarkan raut muka mengejek, Shaka yang melihat itu menatap dengan kesal, ia menggerakkan tangan di leher
•••
To be continued
•••Arshaka 😈
Gibran💀
Kenzo🙊
KAMU SEDANG MEMBACA
MONOPOLY [Hiatus]
FantasíaMereka adalah orang yang terpilih menjadi pemain di permainan sebuah papan, bidak, dan dadu Mereka berenam yang tidak saling mengenal dipertemukan di dunia yang tidak nyata, dimana harus bekerja sama untuk mendapatkan kunci agar dapat keluar dari du...