Menurut kalian kehidupan yang ideal itu kehidupan yang seperti apa? Memiliki pasangan dan hidup bahagia selamanya? Atau memiliki nilai bagus dan dibanggakan orang tua? Menurut ku memiliki kehidupan normal seperti yg lainnya merupakan kehidupan ideal untukku. Setiap hari mengonsumsi obat obatan membuat ku mual bahkan membuat ku ingin memuntahkannya. Ugh, menyebalkan setiap hari dengan obat obatan ini. Tapi aku bisa apa? Tanpa semua obat ini aku akan tumbang.
Setiap hari aku menjalani kehidupan yang sama, belajar, mengerjakan tugas, makan, tidur, dan seterusnya. Jika aku pulang sedikit lebih malam dari biasanya, orang tua ku akan menanyakan ku ribuan pertanyaan. Terkadang itu menyebalkan, seakan aku tidak bisa menjaga diriku sendiri.
Sekarang jam makan siang, jam favoritku. Yah, setidaknya aku bisa menikmati makan siang dengan tenang tanpa adanya gangguan. Aku punya tempat rahasia. Tempat hanya aku yang tau, tidak pernah seorang pun datang ke sini. Hanya disini aku bisa menjadi diriku sendiri, hanya disini aku tidak perlu berpura pura.
Setidaknya, sampai hari ini....
*Gedebuk*
"Ow...ow...owwww... sialan itu sakit."
"....."
"...."
Hah? Ada orang lain yang tau tempat ini juga?
Pria itu hanya diam menatap ku, dia besar dan juga tinggi, rasanya aku tak pernah melihatnya.
Suasana hening menjelajahi ruangan ini, ini tidak nyaman. Aku harus mencairkan suasana meski sebentar.
"Um... k-kau siapa?" Sial, suara ku bergetar. Mau bagaimana? Raut wajahnya memang tampan, maksudku iya dia pria tertampan yang pernah aku lihat. Tapi dia terlihat seperti seorang kriminal.
"Harusnya aku yang tanya, kau siapa?" Suaranya serak dan rendah seakan dia baru bangun dari tidur.
"Um.. shuu.. Aku shuu. Um.. dan kau?"
"Apa yang kau lakukan di tempat ini?"
Waw... Pria ini benar benar, dia sangat tidak bersahabat.
"Makan siang?"
"Makan siang di tempat ini? Kau gila?"
Wat da.... ugh kenapa orang ini?
"Um... tidak ada yg pernah disini sebelumnya, dan aku sudah tau tempat ini jauh sebelum aku melihat mu."
"...." Pria besar itu terdiam. Menatap ku dengan tatapan aneh. Aku rasa dia melihat ku sebagai orang gila.
"Pft...."
"Sebentar? Kau menertawaiku?" Dia ini benar benar orang aneh.
"Jadi, tempat ini hanya kau yang tau? Begitu? Ini tempat kampus, siapapun boleh kesini, kan?"
"...." Aku terdiam. Maksudku dia benar, tapi tetap saja ini tempat rahasia ku.
"Atauu.... karena tempat ini hanya kau yang tau, kau menjadikannya semacam tempat rahasia atau semacamnya?"
Siallllllllll..... dia tau ini tempat rahasia ku? Wajahku memerah, ini benar benar memalukan.
"Jadi? Aku benar?" Dia tersenyum. Bukan senyuman baik. Itu senyuman licik. Dasar iblis besar.
"Kalu iya kenapa? Kau akan mengusirku?"
"Tidak juga. Asal kau membiarkan ku tidur siang sini, aku tidak akan memberi tahu tempat ini ke siapapun."
Ugh, itu licik. Sangat licik.
"Ugh, apa aku punya pilihan lain?"
"Terserah, kalau kau tidak mau, aku akan memberi tahu tempat ini ke seluruh orang."
"... tch, orang licik. Baiklah, kau boleh tidur siang disini asal kau tidak mengganggu ku makan siang."Dia langsung pergi begitu saja. Pria yang aneh, bahkan aku tidak tau siapa namanya. Tapi siapa yang tau, ternyata pria itu yang bisa mengajari ku banyak hal.
KAMU SEDANG MEMBACA
2years2gether
RomanceSiapa yang tau kalau orang yang baru saja kau temui ternyata orang yang mampu membahagiakan mu?