Hyunjin tengah berada di pesta ulang tahun sang mama. Banyak kolega penting yang datang malam itu. Ia pun sama sekali tak tertarik ,walaupun sang papa memaksanya berkenalan dengan beberapa orang yang penting.
Bosan dengan pesta, hyunjin memlilih meninggalkan ruangan itu dan kembali ke kamarnya.
Ia mengecek hp nya. Ternyata ada beberapa pesan masuk dari sang suami.
"Kak chan sedang apa hari ini ? " hanya memikirkan chan saja sudah membuat hyunjin senang. Ia ingin cepat-cepat pulang agar bisa bertemu sang suami.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Lucuuuu suami siapa ini lucuu bangetttt" pekik hyunjin senang. Hyunjin seperti melihat sisi chan yang baru. Banyak hal yang tak terduga oleh nya,dan itu membuatnya sadar kalau hyunjin belum mengenal chan lebih dalam.
Beralih ke pasangan satunya. Yeji dan jeongin baru saja sampai disebuah rumah yang luar biasa mewah.
Mereka tiba di kediaman yang family, keluarga jeongin tentu saja. Yeji dan jeongin masuk kedalam rumah dan langsung disambut oleh beberapa anak buah yang hormat kepada mereka.
"Welcome home my soon"
Tuan yang segera menghampiri anaknya,memeluk nya dengan perasaan bangga.
Jeongin hanya tersenyum. Sementara yeji sudah pergi bersama nyonya yang, melepas rindu tentu saja.
Tuan yang mengetuk gelasnya,memberi isyarat agar semua orang yang ada di dalam ruangan itu fokus memperhatikan dia.
"Sesuai dengan apa yang sudah menjadi keputusan saya. Posisi ketua yang sudah saya pegang 25 tahun terakhir, malam ini saya serahkan kepada anak semata wayang saya. Yang jeongin."
Suara riuh tepuk tangan menggema. Dari jauh yeji memperhatikan sang kekasih.
"Mulai malam ini, yang jeongin resmi menjadi ketua yang family."
Tuan yang menatap sang anak, harapan besar iya letakkan di kedua punggung jeongin.
Jeongin tersenyum membalas kepercayaan sang papa. Jeongin menatap yeji yang kemudian tersenyum kearah nya.
"Congratulation baby , finnaly you got what you want "
Yeji memeluk tubuh kekasihnya erat, membubuhkan satu kecupan di pipi nya.
Jeongin tersenyum. Ia membawa yeji kedalam dekapannya.
"Mulai saat ini aku bisa lebih leluasa melindungi mu. Semua ku lakukan hanya untuk mu hwang yeji."
Kedua pasang netra itu bertemu dan saling melontarkan senyuman.
"Rasanya, kemarin kau masih tertawa seperti seorang remaja.dan kini kau sudah menguasai seluruh harta orang tua mu."
