Dendam seorang pendiam

10 0 0
                                    

Kamu ini kerja yang bener!!!!

Kalau gak niat kerja disini keluar saja!!!

Siang itu terasa lebih panas dari hari-hari sebelumnya, aku dipanggil oleh HRD ntah karena kesalahan apa yang aku buat sehingga dipanggil.

Aku memasuki ruangan dan ternyata sudah ada beberapa orang yang menunggunya yaitu manager divisi dan HRD, duduk didepan 3 orang atasan membuat aku semakin bertanya-tanya ada apakah ini? melihat raut wajah orang-orang itu aku mempunyai firasat yang tidak baik, benar saja setelah basa-basi HRD memberikan sepucuk surat kepadaku.

" silahkan dibaca " ucap HRD sambil menyodorkan sebuah amplop cokelat.

Dibukalah amplop itu dan diambilah sebuah surat didalamnya dan kudibaca, sebelum melontarkan kata-kata, HRD yang melihat raut wajah terkejut ku langsung merespon nya.

" berdasarkan informasi yang saya dapat kamu melakukan kesalahan yang fatal, kamu mempengaruhi teman-teman mu untuk bekerja di perusahaan saingan, maka dari itu sesuai kebijakan perusahaan kamu saya beri pilihan pertama  kamu tidak dikeluarkan tapi saya pindahkan ke divisi lain, yang kedua kamu keluar, apakah kamu menyadari kesalahanmu? " jelas HRD.

"hah? saya tidak melakukan itu, siapa yang bilang kalau aku mempengaruhi teman-teman untuk pindah kerja dan siapa yang saya pengaruhi? " tanyaku.

" kamu tidak merasa? " lanjut HRD.

" enggak, saya tidak merasa karena saya tidak melakukannya " jawabku dengan sedikit nada marah.

" yasudah silahkan pilih, pilih yang pertama atau kedua " ucap HRD.

" saya pilih keluar! " sahutku.

" yasudah semoga mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, untuk gaji nanti dikirimkan akhir bulan seperti biasa " ucap HRD sambil menjabat tanganku.

30 menit berselang aku keluar dari ruangan itu perlahan.

Awas kau ya akan aku hancurkan semua yang ada disini, lihat saja apa yang akan terjadi. Gumamku

" ada apa? kenapa? " tanya Gilang, teman dekatku di tempat kerja.

" nggak ada apa-apa kok " jawabnya sembari berjalan kembali ke tempatnya bekerja.

Keesokan harinya jam sudah menunjukkan pukul 08:10 tetapi Fandi yang Gilang tunggu tak kunjung datang.

" tumben Fandi jam segini belum datang, biasanya jam setengah delapan sudah ada disini " tanya nya ke Agus.

" sakit mungkin " jawab agus sembari melihat ke monitor komputernya.

Dengan inisiatif Gilang menghubungiku melalui Whatssapp , terkejutnya Gilang membaca balasan dariku kenapa dia tidak masuk.

G : Kenapa kamu gak masuk?

A : Aku sudah keluar dari situ

G : loh kenapa?

A : yaa gapapa

G : yaudah sukses ya nanti kalo ngopi bareng aku kabari oke?

A : Oke

2 hari berselang Gilang mengajak aku untuk bertemu sekedar nongkrong bersama Gilang terkejut ketika aku menjelaskan kenapa aku keluar dari perushaaan itu.

" emang gila dia gak habis pikir aku " ucap gilang.

" aku aja kaget kapan aku mempengaruhi temen-temen itu loh" ucapku.

" gila emang dia kalau bikin alasan mau keluarin pekerja selalu aneh-aneh " ucap Gilang.

Hari semakin larut jam menunjukkan pukul 11:47, kabut pun mulai turun hawa dingin semakin menjadi kami memutuskan untuk menyudahi dan pulang, ditengah perjalanan tiba-tiba terbayang wajah manager divisku saat aku mengatakan kalau memimilih keluar dari situ, wajahnya menyeringai tipis semakin membuatku jengkel.

The STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang