Tap
Tap
Tap
Ceklek
Kelas yang awalnya berisik tiba-tiba menjadi hening. Semua mata murid melihat kearah pintu. Menampakkan bu guru yang merupakan wali kelas mereka. Ternyata ibu itu tidak sendiri, seorang anak perempuan berada di belakang bu guru.
"Selamat pagi semuanya" seru bu guru.
"Selamat pagi bu Rini" serempak semua murid menjawab.
"Maaf ya ibu lama masuk ke kelas, ibu tadi sebentar mengurus murid baru di kelas ini" bu Rini melihat semua muridnya.
"Ayo perkenalkan dirimu" kata bu Rini sambil tersenyum ke murid baru.
"Perkenalkan nama aku Ascella Keva Galen, kalian bisa manggil aku Ella, salam kenal". Senyum Ella mengembang melihat teman barunya. Beberapa murid menatap Ella dengan ramah.
"Selamat datang di kelas 4 b Ella,kalian harus berteman baik dengan Ella, okey Ella bisa duduk di kursi yang kosong" kata bu Rini.
Ella melihat satu cowo yang terdapat kursi kosong disampingnya. Dia duduk di kursi itu dengan perasaan gelisah."Kenalin nama aku Ghozy"
"Iya salam kenal" Cowok itu tersenyum ketika Ella meresponnya.
Ella menyiapkan alat tulisnya di meja. Dia memperhatikan teman sekelasnya satu persatu.
Ko gak ada yang ganteng ya, mukanya biasa aja, batin Ella.
"Materi kita hari ini tentang surat pribadi. Sebelumnya ada yang tau surat pribadi itu apa?" Tanya Bu Rini.
Dua murid mengangkat tangan, Bu Rini tersenyum melihatnya.
"Sepertinya Daniello ada saingannya nih" senang bu Rini. Ella melihat sekilas murid yang duduk di tengah itu.
"Ibu mau denger jawaban Ella dulu ya" pinta bu Rini
"Surat pribadi adalah surat yang ditulis dan dikirim oleh seseorang kepada orang lain" jelas Ella dengan lancar. Diam-diam Daniello yang biasa dipanggil Daniel tersenyum tipis mendengar jawaban Ella.
"Bagus jawaban Ella bener, sekarang ibu mau denger jawaban Daniel" kata Bu Rini.
"Surat pribadi merupakan satu di antara jenis surat yang berisi keperluan pribadi. Umumnya, surat pribadi ditulis memang dengan maksud pribadi dan ditujukan kepada orang lain. Surat pribadi juga tidak memiliki aturan yang terlalu mengikat." Daniel menjelaskan dengan sangat lancar. Ella segera mencatat apa yang Daniel katakan.
"Bagus sekali penjelasan Daniel, kalian bisa mencatat apa yang Ella dan Daniel katakan tadi". Ibu Rini senang melihat murid pintarnya bertambah.
"Ibu, saya lupa apa yang mereka katakan tadi" ucap seorang murid perempuan
"Berusaha Emma, tanya sama mereka yang menjawab tadi. Ibu tadi ngeliat Ella menulis saat Daniel bicara, kamu bisa tanya sama dia". Bu Rini kadang heran dengan anak murid satu nya ini.
"Siapp buu" Emma menghampiri meja Ella.
" Uyy Ella liat catetannya dong, orang pelit badannya besar loh" murid yang duduk di samping Ella terbelalak mendengar ucapan Emma.
"Heh maksud kau aku gendut karena pelit gitu?" Protes murid gendut itu.
"Ehhh Roni salah denger kali, maksud aku orang pelit kuburannya sempit, ya kan Ella" Emma mengedipkan mata ke Ella.
"Jelas-jelas aku disamping kau, kau kira aku budek gitu" kesal Roni
"Haduh anak-anak masih pagi udah berantem aja" ujar bu Rini.
"Roni gak usah dengerin kata Emma, dia kan suka ngawur omongannya. Emma cepat catat jangan berisik, kasian itu Ella nya keganggu sama kalian loh" Bu Rini pusing melihat kedua muridnya ini.
"Iya ibu Rini" serempak Roni dan Emma
"CIEEE JODOH BARENGAN TUH" Sorak salah satu murid cowok yang berdiri dari duduknya. Emma yang mendengarnya langsung berlagak jijik.
"Heh Varo dikelas gak boleh teriak-teriak, mau ibu tempeleng kamu ha?"
"Ampun bu ampun hehehe" Varo kembali duduk di kursinya.
Kring
Kring
"Okey anak-anak materi sampai disini dulu, jangan lupa pelajari di rumah ya " Perintah Bu Rini ke murid.
"Siap Bu Rini"
"Oke ibu"
"Baik bu"
Ella segera membereskan alat tulisnya, tapi tiba-tiba ada dua cowok yang menghampiri tempat duduknya.
"Nama kamu Ella kan aduh anak orang ko cantik banget ya, kenalin nama aku Roni" Ella melihat cowok gendut yang baru saja memperkenal kan dirinya. Roni mengipasi tubuhnya dengan tangan dan Ella hanya tersenyum geli melihatnya.
"Duh anak baru diem-diem aja ya, tipe-tipe pemalu ini ni" kata cowok disamping Roni
"Heh Vero kamu ga tau ya, orang pemalu itu misterius penuh dengan rahasia" Roni berkata demikian dengan lebaynya.
Tiba-tiba murid perempuan menarik tangan Ella keluar kelas.
"EMMAA ORANG CANTIK ITU JANGAN DITARIK TARIK SEMBARANGAN DONG" Teriak Roni."Yaampun Roni cowok cowok suaranya cempreng banget" kesal Vero.
"Heheheh keliatan banget ya?" Roni cengengesan yang dibalas tatapan datar Vero.
Murid yang menarik Ella yang dipanggil Emma itu membawa Ella ke taman sekolah. Banyak murid yang berkeliaran di taman itu. Ella bingung melihat Emma yang menariknya ke taman. Mereka menghampiri salah satu murid perempuan dan duduk di samping nya.
"Maaf ya karena narik kamu tanpa ijin, oiya kenalin yang disamping aku namanya Elora. Aku dan Elora mau kamu berteman dengan kami, kamu mau kan?" Pinta Emma
Ella melihat Elora yang tersenyum kepadanya dan Emma dengan wajah memohon.
"Emm, bukannya kita memang berteman ya kan kita sekelas" Ella bingung dengan ucapan Emma tadi."Maksud Emma itu teman dekat Ella" Jelas Elora
"Ouhhh sahabat kah?" Tanya Ella
"Nah iya maksud aku itu, kamu mau kan sahabatan sama kami? " kata Emma
"Ide bagus, aku mau ko" Emma yang duduk ditengah mereka dengan riang merangkul Ella dan Elora.
"Jadi sekarang kita bertiga sahabatan" ucap Emma. Elora dan Ella tersenyum melihat Emma.
"Kekantin yuk aku lapar" kata Elora yang diangguki Ella dan Emma. Mereka bertiga jalan melewati koridor sekolah. Banyak murid yang heran melihat Ella, mereka tampak asing dengan Ella.
KAMU SEDANG MEMBACA
Segredo
Teen FictionGadis kecil itu melihat sekitarnya berwarna putih terang. Dia bingung dengan tempat disekitarnya. "Aku dimana?". Hanya ada dirinya sendiri di tempat ini. Tiba-tiba muncul cahaya didepannya, gadis kecil itu menajamkan penglihatannya. Dari cahaya it...