Epilog

2.5K 412 81
                                    

"Rin-nii,omedetou!" senyum [Y/N] seraya menyodorkan sebuah kado kepada rindou yang baru saja debut menjadi pemain inti di tim basket dan memenangkan juara 2 dalam pertandingan antarsekolah.

Rindou mrnerimanya sambil tersenyum tipis.
"Arigatou,[Y/N]-chan"ucapnya seraya mengelus surai [H/C] adiknya.

"Halah cuma juara 2,mengapa harus dikasih hadiah segala,sih?"ejek ran seraya merangkul [Y/N] dan memandang rindou dengan tatapan meremehkan.

Rindou mendecih.

"Kakak iri karena tidak dikasih hadiah oleh [Y/N],kan?"

"Untuk apa aku iri pada juara 2~itu tidak ada gunanya,kan, [Y/N]-chan?"

[Y/N] menghela napas,mentang mentang ran dan [Y/N] meraih juara 1 pada lomba ekstrakulikuler klubnya,rindou yang juara 2 dalam pertandingan basket antarsekolah jadi dikucilkan.

Capek [Y/N] tuh capek.

"Rindou-nii sudah berusaha dengan keras,ran-nii,lagipula ini basket,butuh kekompakan tim dan kemampuan personal yang hebat serta interaksi untuk memenangkan pertandingan"jelas [Y/N] membela rindou.

Ran mencibir"tapi walaupun begitu mereka tetap saja meraih juara dua,kita tidak segolongan dengan dia,[Y/N]"

Rindou mengepalkan tangan kuat,cukup sabar.

[Y/N] mengerutkan alis tak suka.

Bugh!bagh!

"Aw!"

"Sakit,brengse-"ucapan rindou terpotong karena [Y/N] menatap nyalang kearahnya.

Ternyata adiknya yang memukulnya.

Gadis itu berkacak pinggang.

"Rindou-nii mau bilamg apa tadi?"delik [Y/N],rindou menenguk saliva.

"Tidak,tidak ada"

"Nii-san,jangan berpikir untuk melayangkan pukulan pada ran-nii"peringat [Y/N] seolah mengetahui rencana rindou.

Rindou mencibir pelan.

"Ran-nii,apa yang biasanya dilakukan saudara tertua untuk adiknya yang memenangkan suatu pertandingan?"tanya [Y/N] pada ran.

Ran menghela napas pasrah.

"Ya ya ya,kita akan merayakannya dan mentraktirnya makanan"

Mendengarnya,[Y/N] mengangguk dan tersenyum puas,ia pun merangkul lengan ran dan rindou.

"Jaa,ayo kita makan makan dan menguras uang ran-nii..!"

Ran dan rindou berpandangan,lalu keduanya mengulas senyum.

Mereka tertawa pelan.

Adik mereka memang lucu dan menggemaskan, gadis itu bisa menyatukan kedua saudara yang kerapkali bertengkar itu.

Deg!

Rindou membuka matanya pelan,ia menyipitkan mata mendapati kamarnya yang gelap gulita.

Lelaki itu bangun dari posisi berbaringnya,diliriknya jam diatas nakas.

07.21

Rindou mendongak dan memejamkan matanya.

Bahagia sekali rasanya mengingat momen itu.

Namun sekarang,semuanya perlahan sirna,terutama perasaan bahagianya.

Rindou mengusap pelan wajahnya.

Ini bukan saatnya menangisi [Y/N],ia harus membangunkan ran terlebih dahulu.

Lelaki itu beranjak dari kasur dan berjalan keluar kamar.

My Sister[Haitani's Brothers×Readers] Tokyo Revengers (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang