Pemuda itu membuka kedua kelopak matanya, ia mengerjap-ngerjap sesaat lalu beringsut duduk.
Ia menatap ke sekitar, lalu menghela nafas berat saat sadar ia sudah ada di kamar apartemennya sendiri. Lagi.
Ha Yoonbin, namanya, menoleh melirik jam kecil di narkas lalu beranjak berdiri bergegas mandi membersihkan diri.
Tak berapa lama ia keluar dengan segaram sekolah lengkap dengan rambut hitamnya yang sedikit basah, tak memedulikan itu ia berjalan ke kalender yang tergantung di dinding kamarnya.
Jumat, 7 Agustus 2020.
Yoonbin, biasa pemuda itu disapa, menatap tanggalan itu. Satu-satunya angka yang ia lingkari dengan spidol merah.
Membuang nafas pelan kemudian melangkah mengambil tasnya sebelum membuka pintu kamar bersiap ke sekolah.
*
Yoonbin menopang dagu dengan tangan kanannya, matanya memandang guru itu bosan. Entah untuk yang keberapa kali materi ini kembali ia dengar sampai hafal di luar kepala.
Yoonbin lalu menengok menatap seorang pemuda yang duduknya hanya terpisah satu meja darinya.
"Watanabe Haruto," gumam Yoonbin sembari menatap pundak pemuda itu.
Tak disangka, pemuda itu mendengarnya lalu menoleh mencari. "Hm?"
Yoonbin mengerjap langsung memalingkan muka kini menatap guru di depan, dalam hati merutuk kecil.
"Lo manggil gue?" tanya Haruto, pemuda yang tadi menoleh, pada teman yang duduk di belakangnya.
"Ha? Enggak," Junghwan, menatap Haruto terkejut karena tiba-tiba pemuda itu berbalik, namun langsung menjawab.
Haruto mengeryit. Junghwan menatap bingung, "Mungkin lo cuma salah denger."
Haruto menatap Junghwan, ia menatap ke sekitar sebelum akhirnya mengangguk kecil lalu kembali berbalik.
Yoonbin melirik kecil sebelum akhirnya menunduk dan mengumpat tanpa suara.
Mengapa ia bisa keceplosan memanggil nama lengkap pemuda itu?
Mengapa Yoonbin mengucapkan apa yang ada dibenaknya?
Yoonbin merutuk kecil sampai suara seseorang membuat Yoonbin tersentak dan mendongak.
"Pak, saya izin ke toilet!"
Yoonbin refleks menatap jam, pukul 09.25. Lalu kembali menatap Haruto yang kini sudah menutup pintu kelas.
Yoonbin mengetuk jari telunjuknya ke meja, ragu sendiri. Sebentar lagi waktu istirahat... jika Yoonbin ikut pergi ke toilet... apa semua akan berubah? Seperti dulu.
"Pak, saya izin ke toilet!"
Persetan dengan waktu, Yoonbin memilih menyelamatkan Haruto. Jika ia gagal lagi---
Yoonbin menggigit kecil bibir bawahnya.
Sang guru mengangguk, lalu tanpa kata lagi Yoonbin beranjak dari kursinya.
Yoonbin berlari kecil menuju toilet yang terletak di ujung koridor, berbelok sedikit kemudian sampai.
------Waktu akan kembali mengulang dengan sendirinya, kan?
Yoonbin membuka pintu toilet dengan sedikit tidak santai cukup mengagetkan Haruto yang sedang mencuci tangannya.
"Eh, Yoonbin? Pintunya bisa copot kalau lo masuknya kaya gitu!"
Yoonbin meringis sembari berjalan mendekat lalu berhenti di samping wastafel Haruto.
Ia membuka keran untuk mencuci tangan lalu membasuh mukanya dengan air.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABANG : The Best Person
FanfictionKumpulan cerita singkat tentang Haruto, Yoonbin, dan Treasure: brothership, friendship, bromance. Pub: 23 Juli 2021 End: - - - - ✰ Alternative Universe ✰ BABYING HARUTO WATANABE ✰ Mengandung kata-kata kasar ✰ 15+ Photo by: Seisyun bot Edit: Zhana_ns