"Ibu, apakah kau membutuhkan bantuan?" tanya Cora, gadis dengan rambut sebahu.
Ibu yang tengah membawa barang banyak itu tersenyum. "Tidak perlu nak, barang barang ini akan di angkut oleh para pelayan di kerajaan," ucapnya.
"oke deh bu, kalo gitu cora pamit ya. Permisi," pamit Cora seraya tersenyum.
Setelah berpamitan dengan ibu-ibu yang di temuinya di jalan, Cora melangkahkan kakinya dengan gembira menuju ke rumah Athena, salah satu sahabatnya.
Athena adalah gadis yang Cora kenal dahulu, ketika ia sedang berjalan jalan di negeri sihir foxthard.
Cora mengetuk pintu rumah Athena dengan keras. "Permisi! Ada orang tidak?" teriak Cora. Sepi, tidak ada jawaban.
Sedangkan di dalam rumah, Athena sedang kalang kabut, menyembunyikan penemuan baru nya. Ia takut jika Cora dan sahabat sahabat yang lainnya tahu, mereka akan heboh dan membuat kekacauan di rumah nya.
Dengan cepat, ia menyembunyikan benda tongkat itu di sebuah kotak peninggalan almahurmah ayah nya, lalu memasukkan nya kedalam lemari.
Sedikit ia merapihkan penampilannya agar tidak terkesan mencurigakan. Ia takut ketahuan oleh Cora.
Athena berjalan ke arah pintu dengan muka datar andalannya. Membukakan pintu untuk sang sahabat. Ia mengangkat alis seakan bertanya 'Apa?'
Tak menggubris Athena, Cora langsung saja masuk kedalam rumah sederhana ini. Rumah yang asri dan nyaman. Wajar saja, Athena adalah gadis yang disiplin dan selalu menjaga kebersihan.
"Athe udah tahu belum?" Cora membuka percakapan. Athena hanya menggeleng, mengartikan dia tidak tahu apa-apa.
"Oke, kita tunggu dulu si selena sama si nerissa, kayanya mereka masih di hutan."
Athe hanya berdehem, pergi ke dapur membuatkan minuman untuk Cora.
¤Δ¤
Haiii! Makasi yang udah mau baca cerita ini. Makasi makasi banyak banget buat kalian. Oh iya, aku juga minta dukungan kalian buat cerita ini ya. Buat vote dan komen sebanyakk banyakk nya.
Emm see you next chapter♥