The Secret Shila [END]

Chapter 22

🎼At My Worst-Pink Sweat🎼

Siap gak buat baca kelanjutan cerita Shila dan Athur?

Sebelum baca jangan lupa tekan bintangnya.

Gak susah, kok tekan bintangnya. Nggak bikin tangan pegel juga.

Happy Reading

*

*

*

"Dalam sebuah hubungan selalu ada kesalahfahaman."

_Shila Nashyta Winata_

***

Byur

Gisella langsung berdiri dari duduknya. Seseorang menyiram Gisella dengan air bekas pel lantai. Tubuh Gisella menjadi bau dan kotor.

Plak

"Lo keterlaluan, Al!"

Alana mengusap pipinya yang baru saja terkena tamparan Athur.

Nara dan Zanna yang sedang duduk langsung berlari menghampiri Alana. Begitu juga dengan Arya dan Reno.

"Lo gila?! Yang seharusnya ditampar itu gadis yang gak tau malu ini!" Saat Nara berusaha menyerang Gisella, Arya dan Reno menghentikan Nara.

"Lo semua itu gak ngerti. Ini nggak kayak yang lo semua pikirin."

"Trus apa?! Selama ini lo sok jadi cool boy padahal aslinya playboy." Alana menatap Athur dengan tajam.

Rahang Athur mulai mengeras. Tangannya mengepal. Athur berusaha tenang dan sabar. Bagaimanapun juga Athur tidak ingin menyakiti perempuan.

"Dia udah gak makan selama 3 hari. Trus gue harus diem aja biarin dia kelaparan?"

Mendengar itu dari Athur, Alana jadi merasa kasian pada Gisella. Tapi Alana berusaha membuang rasa kasiannya itu jauh-jauh.

"Dia udah nggak makan selama 3 hari? Sayangnya gue gak akan tertipu. Itu hanya akal busuknya aja! Dia caper sama lo!" ucap Alana dengan masih emosi.

Cairan bening mulai keluar dari mata Gisella. Air matanya mulai membasahi pipinya. Setelah dijauhi satu sekolah, dirundung para murid, kini Gisella harus kembali dipermalukan di depan semua orang.

"LO NGGAK USAH PURA-PURA NANGIS! LO ITU JALANG, PELAKOR, DASAR CEWEK GAK PUNYA MALU!" Suara Alana begitu menggema di kantin sekolah.

"Kakak itu gak tau apa-apa tentang hidup aku. Selama ini kakak selalu salah faham sama aku. Makasih, Kak buat hinaannya."

Setelah mengatakan itu Gisella langsung pergi dari kantin dengan keadaan yang kotor dan bau. Athur menyusul Gisella.

Ravel yang dari tadi hanya menonton, datang menghampiri Alana. "Lo keterlaluan. Lo harus buang sikap jelek lo itu."

Setelah itu Ravel langsung pergi dari sana. Sedangkan Alana masih pada pendiriannya. Dia membenci Gisella.