Blind

6.9K 294 17
                                    

Meidi *Pov*

Semua nya berjalan sempurna, Novi pun berangsur angsur membaik, dia tidak pernah lagi mengeluh tentang sakit kepala nya, dia juga tak mimisan lagi.

"Good morning" Ucap nya setelah sekian lama aku memperhatikan nya yang sedang tertidur.

"Morning too" Jawabku lembut dengan menyelipkan beberapa helai rambut ke belakang telinga nya.

"Kamu dari kapan liatin aku terus gitu?" Tanya nya parau.

"Entah lah" Jawabku.

"Emang gak bosen liatin muka aku yang pucet gini?"

"Hhm, no"

Dia tertawa pelan, tawa ini lah yang sudah menjadi candu untuk ku, rasa nya sangat mengerikan jika sehari tak mendengar tawa nya.

"Kamu mau makan apa? Biar aku bikinin" Ujar nya sambil mendudukan tubuh nya dengan susah payah.

"Hey, no, no, no, dont do that, aku gak mau ngebiarin kamu capek"

"Kalo untuk masak aku masih bisa yah, udah kamu tenang aja"

"Engga bawel" Tahanku lagi.

"Oh iya, kamu masih suka balapan mobil ya?"

"Engga lah sayang, kan mobil temen aku udah di jual" Jawabku, aku tak mengatakan pemilik mobil itu adalah aku.

"Awas kamu kalo balap balap lagi" Ancam nya.

"Gak akan sayang, yaudah aku prepare dulu ya" Jawabku lalu bergegas untuk mandi.

"Kamu beneran gak mau aku masakin yah?"

"Lagipula kalo kamu masak kamu mau masak apa sayang? Masak teror gosong atau indomie goreng berkuah?" Ejekku dengan sedikit berteriak.

"Bodo amaaaaat"

Aku tertawa ringan mendengar nya.

Beberapa bulan ini adalah bulan yang rumit untuk ku, Ratu mengkhianatiku, Novi sakit, dan juga aku harus kerja apa ada nya untuk bisa membeli obat maupun biaya hidup ku dengan Novi karna mobilku yang biasanya aku gunakan untuk taruhan balapan sudah ku jual untuk membayar hutang ke kalahan ku.

Vany tak mengetahui segalanya, tak ada yang mengetahui keadaanku saat ini. Hanya Novi, itu pun aku bilang pada nya kalau aku bekerja di suatu kantor bukan nya kerja menjadi Vallet Parkir atau Guide Amatir.

Sudah lah jika aku terus terusan mengeluh yang ada aku malah semakin terpuruk dengan kesulitanku sendiri, aku harus bersyukur dengan segalanya, aku harus bersyukur karna aku bisa hidup dengan hasil keringatku sendiri, aku harus bersyukur karna aku sudah bisa mengerjakam pekerjaan orang orang dewasa yang sesungguh nya.

Jika waktuku di gunakan untuk mengeluh terus menerus tak kan ada habis nya, karna ini hidup, hidup memang penuh perjuangan, pilihan, tantangan dan cobaan, jika tak ada itu semua nama nya bukan hidup melainkan mati. Ya kan?

"Baju aku taro depan kamar mandi yah" Teriak Novi.

"Iya, kamu jangan ngapa ngapain loh" Jawabku sebelum menyalakan shower.

Ini juga yang membuat beban hidup ku berat, yaitu harga sewa kost, aku sengaja pindah dari kost kostan Novi ketempat kost yang lebih banyak fasilitas nya, jujur saja aku memang sedikit terganggu atau sedikit tak nyaman di tempat Novi dan ini juga demi ke baikan Novi, dia layak tinggal di tempat dimana harus nya dia tinggal. Aku tak akan pernah membiarkan nya untuk merasakan susah.

After take a bath

"Baby?" Panggilku mencari Novi keliling sambil mengeringkan rambutku dengan handuk.

I'm Your King And You're My Queen (gxg). COMPLETED.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang