Mencari Tempat Tinggal
"Jangan mudah menyerah dalam kehidupan. Karena masih banyak hal yang belum dikejar. Semangat dan teruslah berdoa kepada-Nya."
-Arabella Rindiani Rafazyah***
Arabella Rindiani Rafazyah berasal dari keluarga sederhana, umurnya sekarang memasuki angka sembilan belas. Ia memiliki sahabat yang cantik dan baik; Alea Gunadarma, Priscillia Alexander Anarki, dan Laura Shalsabila Ardiansyah. Mereka bersahabat sejak masih duduk di bangku SMP 2 Plemahan.
Mereka terkenal dengan sebutan tiga gadis yang sulit dipisahkan, tetapi beberapa waktu kemudian, terjadi masalah yang memporak-porandakan perahabatan mereka. Sebuah kesalahpahaman memisahkan mereka. Ara dituduh menikung salah satu sahabatnya, yaitu Laura Shalsabila Ardiansyah sehingga sang sahabat membenci serta menyimpan dendam kepadanya.
***
Ara tidak langsung melanjutkan kuliah setelah lulus SMK. Ia memilih bekerja dan bertekad pergi mengadu nasib ke Jakarta. Dengan bekal uang tiga juta pemberian sang Bunda, ia nekat merantau di ibu kota.
Tersedia Kos Sakura, Jl Kebangsaan, Jakarta. Selebaran itu dibaca oleh Ara. Ia segera bertolak ke alamat yang tertera dan berencana untuk tinggal sementara di sana.Kota Jakarta memang terkenal dengan biaya hidup yang mahal. Tidak semua pendatang dari desa mudah mencari tempat tinggal. Untuk makan mereka harus bekerja keras dan tidak boleh mengandalkan orang lain. Para perantau kebanyakan memilih kos yang hanya dihuni satu orang. Biayanya juga tidak murah, mereka harus membayar dua kali lipat dari harga sebelumnya.
"Maaf, Bu... masih adakah kos yang tersisa? Em... kira-kira berapa per bulannya?" tanya Ara kepada seorang wanita yang diperkirakan berusia tiga puluh lima tahun. Ara berharap semoga saja Ibu itu bisa membantu karena sudah seharian ia luntang-luntung di jalan. Masalah biaya dia akan mencari pekerjaan di area Kota Jakarta.
"Perkenalkan, saya Sandra Ayuwati, Mbak... pemilik kos ini. Biasa dipanggil Bu Sandra. Mbaknya mau ngekos di sini? Untuk biaya perbulannya tujuh ratus ribu, dan kebetulan kos tinggal satu yang kosong," jelas wanita pemilik kos tersebut.
"Mau, Bu. Saya ada uang tujuh ratus ribu untuk bayar bulan ini." Ara memberikan tujuh lembar uang berwarna merah kepada pemilik kos.
"Baik, Mbak. Semoga betah, ini kuncinya. Jangan lupa peraturan kosnya tutup jam sepuluh malam, Mbak. Ini dengan Mbak siapa?"
"Saya Arabella, Bu. Bisa dipanggil Ara."
"Wah... namanya bagus, Mbak. Pindahan dari desa, ya? Kalau gitu saya tinggal dulu, masih ada yang harus saya urus. Kalau ada apa-apa tanya langsung ke saya, Mbak... jangan sungkan."
"Terima kasih atas infonya, Bu Sandra. Silakan kalau Ibu mau kembali ke rumah, saya juga mau istirahat."
Sandra Ayuwati pemilik kos yang terbilang ramah, baik, dan tegas. Bu Sandra meminta para gadis penghuni kos pulang sebelum jam sepuluh malam. Bagi yang melanggar terpaksa harus mencari penginapan sendiri untuk bermalam.
***
Bulan telah berganti. Sekarang Ara sudah mendapatkan pekerjaan. Bu Sandra senang dengan kehadiran Ara, dia sering berkunjung ke kos untuk memberi Ara makanan. Ara sudah menceritakan alasan dia datang ke Jakarta, dan membuat Bu Sandra terharu. Di luaran sana banyak anak kuliah tapi menyia-nyiakan kesempatan dengan membolos dan menghamburkan uang orang tuanya, sedangkan gadis itu malah harus bekerja keras demi bisa melanjutkan pendidikannya.
Next??
KAMU SEDANG MEMBACA
Love And Dream (Revisi)
RomanceSalahkah jika aku berharap untuk tetap hidup? Menggapai semua impian yang belum tercapai Haruskah aku berpura-pura kuat padahal rapuh. Ataukah suatu saat aku mendapat cinta dan sahabat yang menyayangiku mungkinkah aku masih ada?. Tinggalkan jejak! J...