59. Menerima Masa Lalunya

6.3K 777 15
                                    

Kirana dengan kikuk duduk di sebelah Mama. Mereka disuguhi teh hangat yang langsung diminum Kirana setelah ditawari. Sesekali melempar senyum pada Mama.

Keduanya mengobrol dengan topik yang hangat hingga berakhir tentang Aurora. Mama bertanya tentang perkembangan paha Aurora pasca kecelakaan yang masih menjalani check up sebulan sekali. Juga tentang sekolah Aurora. Diajar oleh guru privat di rumah.

Sekarang Aurora sudah pandai membaca. Sama halnya dengan Orion yang juga lancar membaca. Membuat Mama bangga pada cucunya tersebut. "Padahal Papi mereka itu dulu susah banget diajarin membaca sampai-sampai Mama angkat tangan. Terus Papa turun tangan ajarin Iyo membaca. Ya mungkin karena takut, akhirnya dia lancar bacanya walaupun agak telat karena dia udah kelas empat SD."

Kirana tersenyum geli mendengar cerita Mama tentang Iyo yang lambat lancar membaca. Ternyata tukang perayu itu yang pandai berkata-kata dulunya tidak lancar membaca.

Kini tatapan Mama tertuju pada foto figura besar, di sana ada dirinya, Papa dan dua anak lelakinya.

"Waktu ambil foto itu, umur Iyo dua belas tahun..." Kirana pun ikut menatap foto tersebut dan tersenyum kecil melihat Iyo muda. Wajah polos dengan bibir ditekuk. "Dia gak mau difoto. Anaknya malas banget kalau diajak foto. Tapi waktu itu ada acara nikahan keluarga, kita semua pake pakaian bagus dan rapi, makanya Mama paksa dia, Papanya dan adiknya foto bersama biar bisa dipajang di dinding rumah. Eh ekspresinya malah gitu. Dan dia nyesel katanya mukanya jelek banget. Mau lepas aja foto itu dari sana, tapi dilarang Papanya."

Kirana tertawa geli lagi mendengar celotehan Mama tentang Iyo.

"Mirip banget sama Rion, Ma." Komentar Kirana melihat foto Iyo tersebut.

"Iya. Makanya pas Rion lahir, duh Mama keinget dengan Iyo pas masih bayi. Padahal Iyo sempat gak ngakuin lho kalau dia yang hamilin Dista. Katanya Dista hamil anak dari laki-laki lain..." Kirana dan Mama kini bertatapan. Mama menghela nafas pelan. "Kirana tau kan masa lalunya Iyo?"

"Iya Ma. Mas sendiri yang kasih tau aku." Kirana tersenyum tipis.

Mama menghela nafas pelan lalu meraih tangan Kirana meremasnya dengan pelan. "Berarti kamu gak masalah dengan masa lalunya Iyo?".

"Aku gak permasalahkan Ma. Setiap orang punya masa lalu. Mas Iyo di masa lalu em... sikapnya buruk, tapi dengan sekarang sikapnya perlahan baik itu berarti Mas Iyo gak terpaku dengan masa lalunya. Setiap orang tentunya bisa berubah, kan? Gak seterusnya bersikap buruk."

Mama tersenyum, sekali lagi meremas lembut kekasih anaknya tersebut. "Terima kasih ya Kirana..."

"Terima kasih buat apa, Ma?" Kirana mengernyitkan kening heran.

"Karena kamu, Iyo berubah menjadi lebih baik." Mama menghela nafas pelan. "Sejak dulu kelakuan Iyo gak ada benarnya di mata Mama, ya kecuali dia yang berusaha ngembangin perusahaan sendiri dan sukses. Tapi, dengan sikapnya yang suka main cewek bikin Mama cemas. Gimana nanti kalau dia rusak anak gadis orang? Dan terbukti. Orang tua Dista datang waktu itu minta pertanggungjawaban Iyo."

"Mama ngerasa gak becus jadi seorang ibu karena anaknya berkelakuan seperti itu. Tapi, mau gimana lagi. Walaupun Papanya bikin dia babak belur sampai masuk rumah sakit, tetap aja semuanya gak akan berubah. Dista hamil dan harus dinikahi Iyo." Mama tersenyum getur. "Mama pikir sikap Iyo bakal berubah, tapi Mama salah. Iyo malah makin menjadi-jadi. Bersikap dingin pada Dista begitupun pada Mama dan Papa. Sama sekali gak peduli pada istrinya yang hamil."

Mama menyeka air matanya, yang membuat Kirana terbawa suasana. Merasa iba dengan sosok Mama si kembar. Yang hamil, tapi tidak dipedulikan suaminya.

"Dan waktu akhirnya Dista berjuang ngelahirin si kembar, Mama yang nemenin dia di ruang persalinan. Iyo sama sekali gak nampakin diri. Walaupun udah ditelepon puluhan kali sama Papa dan Dera, tapi dia tetap gak jawab. Setelah Rora keluar. Dista mengalami pendarahan. Bahkan dia belum melihat dua anaknya, belum memeluknya, tapi Tuhan berkata lain...."

Love Makes HappyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang