Buli

198 36 29
                                    

04
.
|

~°~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~°~

Sekarang aku lagi dirumah Jisung, ya karena Jisung lagi sakit dan Tante Wendy gak bisa rawat Jisung karena butik yg lagi sibuk.

"Jisung" panggil ku ke dia.

Jisung lagi di kamar nya dan tiduran sambil mainin hp nya.

"Jisung, lo uda tidur atau masih main hp?" Tanya ku dari luar kamarnya.

Ting. . .

Jisung.
|Ak masih main hp, gk bisa tdr.

Aku membaca pesan yg muncul dari notif hp ku.

"Kok lu gak ngomong langsung aja" ucapku ke dia.

|Gpp..

Aku merasa sedikit kesal ke Jisung karena membalas ucapan ku dengan pesan teks tapi aku memkluminya karena tahu Jisung masih takut berkomunikasi secara langsung ke perempuan.

"Ya uda gue letak obatnya di depan pintu ya, nanti ambil lalu minum, JANGAN MAIN HP TERUS" ucapku tegas ke dia.

|Iya.

Setelah membaca pesan itu aku bersembunyi di balik sofa sambil menunggu Jisung membuka pintu.

Jisung membuka pintu dan mengambil obat itu, terlihat ekspresi bingung dan senyum, 'dia nyariin gue ?' tanyaku dalam hati.

Setelah itu dia menutup kembali pintunya.

|Makasih.

"Astaga apa sih susahnya bilang makasih secara langsung, kenapa harus ngechat" ucapku kesal ke Jisung.

"Apa jangan-jangan dia minta id line gue ke Chenle karena mau komunikasi ke gue lewat chat !" Ucapku kesal dengan nada pelan.

|Maaf.

"Eh dia denger suara gue? Kok bisa?" Tanyaku bingung.

|Td kedengeran.

"Ohhh" aku hanya bisa ber oh ria.

"Kalau uda minum obatnya istirahat"

Ok setelah memberikan obat ke Jisung sekarang aku bingung mau ngapain dan rasanya bosan sendirian di rumah segede ini tanpa mengobrol.

My PhobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang